25 besar dari r
tabel
0,279 pada taraf signifikansi 5. Hal ini dapat diartikan semakin tinggi disiplin belajar siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar
siswa tersebut. Penelitian Widodo 2012 yang
berjudul “Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar dan Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Mental Kerja Siswa Kelas
XII SMK Muhammadiyah Prambanan ” menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan kesiapan mental kerja siswa dalam kategori sedang dengan nilai koefisien determinasi
kedisiplinan belajar sebesar 0,286. Hal ini berarti kesiapan mental kerja siswa 28,6 ditentukan oleh tingkat kedisiplinan belajar siswa.
Penelitian Nikha Ardi Pramuditia 2012 yang berjudul “Hubungan
Antara Persepsi Komunikasi Interpersonal Dan Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Listrik SMK N 1
Sedayu Bantul ”´menunjukkan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal
maka semakin tinggi prestasi belajar siswa dengan r=0,264 dan signifikansi 0,000.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh kedisiplinan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMKN 1 Sedayu
Aturan-aturan yang mengikat pekerja pasti terdapat di dunia kerja. Pekerja harus menaati aturan agar tercapai produktivitas kerja yang maksimal.
Pekerja yang tidak disiplin pada aturan bisa terkena sanksi ataupun dikeluarkan dari tempat kerja. Pekerja baru harus cepat beradaptasi dengan
26 lingkungan kerja. Siswa SMK sebagai calon tenaga kerja harus melatih
kedisiplinan sejak di bangku sekolah agar nantinya setelah lulus siswa tersebut memiliki kesiapan kerja di dunia industri. Dapat dipahami peningkatan
kedisiplinan siswa akan mengakibatkan peningkatan kesiapan kerja siswa. Berdasarkan uraian tersebut diduga kedisiplinan siswa berpengaruh langsung
terhadap kesiapan kerja.
2. Pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal terhadap kesiapan
kerja siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 1 Sedayu
Komunikasi interpersonal dalam dunia kerja berfungsi untuk: a. Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja di tempat kerja.
b. Membangun kerja sama dan sinergi dengan rekan kerja. c. Memberi tahu tentang kerja dan mengarahkan kerja itu sesuai tujuan.
d. Mengatasi perbedaan pendapat, ketegangan, dan konflik. Kemampuan komunikasi yang tinggi mengakibatkan kesiapan kerja yang
tinggi pula. Berdasarkan uraian tersebut diduga kemampuan komunikasi interpersonal berpengaruh langsung terhadap kesiapan kerja.
3. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan kerja siswa kelas
XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 1 Sedayu
Seseorang dikatakan memiliki kesiapan kerja setidaknya memiliki tiga kondisi sebagai berikut:
a. Kondisi fisik, mental, dan emosional. b. Kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan.
27 c. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian lain yang telah dipelajari.
Kematangan emosional diperlukan untuk menghadapi tantangan, perubahan, ketidakpastian, dan konflik di dunia kerja. Jadi, dapat dipahami
bahwa kecerdasan emosional yang tinggi mengakibatkan kesiapan kerja yang tinggi. Berdasarkan uraian tersebut diduga kecerdasan emosional berpengaruh
langsung terhadap kesiapan kerja.
4. Pengaruh kedisiplinan terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI