Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

80 hal-hal yang belum dipahami. Sebagian besar peserta didik terlihat aktif ketika mereka bertanya kepada guru dan meminta penjelasan dari teman. Selain itu dalam fase ini, guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi yang sesuai dengan masalah yang diberikan dalam LKS. Peserta didik mencari informasi melalui buku pegangan siswa ataupun dari internet. Berikut contoh hasil pekerjaan peserta didik yang belum mendukung kelompok investigasi pada fase ketiga terkait dalam menuliskan informasi dari masalah yang diberikan. Gambar 32. Hasil Pekerjaan Peserta Didik pada Fase Ketiga Fase keempat yaitu melakukan pengamatan dan percobaan investigasi lebih lanjut. Dalam fase ini, peserta didik mendiskusikan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Ketika peserta didik mencari penyelesaian dari suatu masalah, guru berkeliling untuk mengamati hasil kerja peserta didik dalam kelompok dan memberikan bimbingan seperlunya. Beberapa kelompok bekerja secara aktif, akan tetapi masih ada peserta didik yang terlihat tidak mengikuti kegiatan diskusi. Kegiatan diskusi yang dilakukan terkadang juga melebihi alokasi waktu yang telah direncanakan. Berikut contoh hasil pekerjaan 81 peserta didik dan contoh masalah yang dirasa sulit untuk dipecahkan sebagian peserta didik di kelas eksperimen. Gambar 33. Hasil Pekerjaan Peserta Didik pada Fase Keempat Gambar 34. Contoh Masalah yang Sulit bagi Peserta Didik 82 Fase kelima merupakan kegiatan inti yang terakhir yaitu mengembangkan dan menyajikan artefak hasil karya kemudian memamerkannya. Dalam fase ini, guru meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok. Perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Peserta didik berantusias ketika mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah kegiatan inti berakhir, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Dalam kegiatan penutup terdapat satu fase yang merupakan penerapan pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning PBL yaitu fase keenam. Fase keenam yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah. Dalam fase ini, guru melibatkan peserta didik untuk mengevaluasi jawaban kelompok penyaji, memberi masukan dan membuat kesepakatan. Kesepakatan tersebut nantinya dijadikan sebagai kesimpulan. Selanjutnya guru bersama peserta didik melakukan refleksi pembelajaran. Kegiatan penutup dilanjutkan dengan pemberian tugas kepada peserta didik berupa latihan soal atau mempelajari materi pembelajaran berikutnya. Sebelum proses pembelajaran berakhir, guru memimpin doa dan dilanjutkan dengan memberi salam. Secara keseluruhan, berdasarkan data hasil rekapitulasi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang terdapat pada lampiran 3.7 halaman 307 didapat hasil bahwa 97 guru telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase yang terdapat di dalam RPP dengan kategori sangat baik. Meskipun sebagian besar setiap fase terlaksana, namun berdasarkan uraian pelaksanaan pembelajaran di atas secara kualitas fase pembelajaran belum terlaksana secara optimal. 83

b. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

Selama pelaksanaan pembelajaran matematika, peneliti tidak memberikan perlakuan khusus terhadap kelas kontrol. Sehingga pembelajaran matematika berjalan seperti biasa menggunakan metode ekspositori. Penelitian pada kelas kontrol diawali dengan pemberian instrumen pretest berupa 20 soal pilihan ganda. Kemudian pada pertemuan selanjutnya mempelajari materi ruang dimensi tiga selama enam kali pertemuan yang dilakukan berdasarkan dengan RPP yang dibuat oleh peneliti. RPP secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 156. Proses pembelajaran diakhiri dengan pemberian instrumen posttest berupa 20 soal pilihan ganda. Setiap pertemuan dalam pembelajaran matematika di kelas kontrol dibagi menjadi tiga fase kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, seorang guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis yaitu guru memberi salam, kemudian berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. Selanjutnya guru melakukan apersepsi kepada peserta didik untuk mengingatkan kembali materi yang terkait dengan ruang dimensi tiga. Setelah melakukan apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memotivasi peserta didik. Dalam kegiatan inti, guru menyampaikan konsep kepada peserta didik sedangkan peserta didik diminta untuk membuka buku pegangan siswa dan memperhatikan penjelasan guru. Kemudian guru memberikan contoh bagaimana menyelesaikan masalahsoal. Jika pembelajaran mulai tidak kondusif, guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab pertanyaan. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik. 84 Dalam pembelajaran ekspositori, peran guru sudah banyak berkurang. Setelah guru memberikan penjelasan, guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencatat materi dan memahami kembali apa yang telah dijelaskan. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal. Dalam menyelesaikan soal, peserta didik terbiasa melakukan diskusi dengan teman sebangku. Guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan bimbingan seperlunya. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum dipahami. Setelah itu, guru dan peserta didik bersama-sama membahas soal latihan dengan meminta perwakilan peserta didik untuk mengerjakan di papan tulis. Ketika salah satu peserta didik sedang menuliskan jawaban di papan tulis, peserta didik yang lain diminta untuk memperhatikan dan memberi tanggapan apabila terdapat jawaban lain. Setelah kegiatan inti, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Dalam kegiatan ini, guru bersama peserta didik melakukan refleksi pembelajaran. Kegiatan penutup dilanjutkan dengan pemberian tugas kepada peserta didik berupa latihan soal atau mempelajari materi pembelajaran berikutnya. Sebelum pembelajaran berakhir, guru memimpin doa dan memberi salam. Berikut contoh hasil pekerjaan peserta didik dalam menyelesaikan soal latihan pada kelas kontrol. 85 Gambar 35. Hasil Pekerjaan Peserta Didik pada Latihan Soal Materi Kedudukan Garis dan Bidang Gambar 36. Hasil Pekerjaan Peserta Didik pada Latihan Soal Materi Jarak

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING (DL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Discovery Learning (Dl) Dan Problem Based Learning (Pbl) Ditinjau Dari Ko

0 6 19

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Komunikasi

0 2 14

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo Tahun 2013/ 2014.

0 1 5

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 1 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI BOYOLALI.

0 10 144

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BLORA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR.

0 2 265

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI-KABUPATEN SUKOHARJO | Paryatun | 8581

0 0 11