Deskripsi Data Hasil Penelitian

78 sebagai guru. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut.

a. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Penelitian pada kelas eksperimen diawali dengan pemberian instrumen pretest berupa 20 soal pilihan ganda. Kemudian pada pertemuan selanjutnya mempelajari materi ruang dimensi tiga selama enam kali pertemuan yang dilakukan berdasarkan RPP yang dibuat oleh peneliti. RPP kelas eksperimen telah disesuaikan dengan pendekatan saintifik yang dikolaborasikan dengan metode Problem Based Learning PBL. RPP secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.1 halaman 107. Selain itu, proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan bantuan LKS. LKS kelas eksperimen secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 188. Proses pembelajaran diakhiri dengan pemberian instrumen posttest berupa 20 soal pilihan ganda. Pemberian posttest kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui efektivitas perlakuan yang diberikan yaitu pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning PBL. Setiap pertemuan dalam pembelajaran matematika di kelas eksperimen dibagi menjadi tiga fase kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik yaitu dengan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis yaitu dengan memberi salam dan berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi yaitu guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yang berkaitan dengan ruang dimensi tiga. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan 79 pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan motivasi kepada peserta didik. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah melakukan kegiatan pendahuluan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pada kegiatan inti, guru memberikan perlakuan berupa pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning PBL yang terdiri dari lima fase. Pada fase pertama yaitu memberikan orientasi masalah kepada peserta didik. Dalam fase ini, guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa LKS kepada peserta didik dan mengajukan beberapa masalah yang terdapat dalam LKS. Masalah yang disajikan terkait dengan kehidupan sehari-hari dan merupakan masalah non rutin. Sebelum membagikan LKS, guru meminta peserta didik membentuk kelompok diskusi. Kelompok diskusi terdiri dari 3-4 peserta didik dan setiap kelompok memperoleh satu LKS. Pembentukan kelompok diskusi berdasarkan posisi tempat duduk yang berdekatan. Meskipun begitu kelompok diskusi yang terbentuk terdiri dari anggota kelompok yang berbeda di setiap pertemuan. Hal tersebut dikarenakan setiap hari posisi tempat duduk peserta didik selalu berganti. Pembentukan kelompok diskusi bertujuan agar peserta didik terlibat secara langsung dan aktif selama proses pembelajaran. Fase kedua yaitu mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Dalam fase ini, guru meminta peserta didik untuk mengamati, membaca, dan memahami masalah yang termuat dalam LKS secara individu. Pembelajaran dilanjutkan dengan fase ketiga yaitu mendukung kelompok investigasi. Pada fase ini, guru meminta peserta didik untuk menuliskan informasi yang terdapat dalam masalah yang diberikan secara teliti. Dalam fase ketiga ini, guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kepada guru atau teman tentang

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING (DL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Discovery Learning (Dl) Dan Problem Based Learning (Pbl) Ditinjau Dari Ko

0 6 19

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Komunikasi

0 2 14

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo Tahun 2013/ 2014.

0 1 5

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 1 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI BOYOLALI.

0 10 144

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BLORA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR.

0 2 265

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI-KABUPATEN SUKOHARJO | Paryatun | 8581

0 0 11