Keefektifan Pembelajaran Kajian Teori 1. Belajar

20 c. Apabila tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning PBL dikatakan lebih efektif dibanding pembelajaran ekspositori jika rata-rata nilai prestasi belajar matematika peserta didik pada kelas yang mendapatkan perlakuan pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning PBL lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas yang mendapatkan perlakuan pembelajaran ekspositori.

4. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Menurut M. Hosnan 2014: 32, pendekatan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Pendekatan pembelajaran adalah sebuah perspektif sudut pandang, pandangan teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam memilih model, metode, dan teknik pembelajaran. b. Pendekatan pembelajaran dipandang sebagai suatu proses atau perbuatan yang digunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran. c. Pendekatan pembelajaran sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Menurut Wina Sanjaya 2014: 127, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merupakan pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Strategi dan metode pembelajaran yang 21 digunakan bergantung dari pendekatan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang dalam proses pembelajaran yang akan mempengaruhi strategi dan metode pembelajaran yang akan guru gunakan. Trianto 2013: 8 menyatakan bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP 2006 menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis. Oleh karena itu, diharapkan dengan diterapkannya pendekatan saintifik dapat membantu peserta didik dalam menganalisis dan melakukan sintesis terhadap masalah yang diberikan. Pendekatan saintifik sering disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Menurut Kurnik 2008: 420, pembelajaran matematika modern menawarkan beberapa kemungkinan dalam memecahkan sebuah masalah. Kurnik 2008: 420 juga berpendapat bahwa seorang guru dapat menemukan beberapa kemungkinan dalam kerangka ilmiah dengan berlandaskan prinsip ilmiah dan metode ilmiah. Seorang guru tidak harus menjadi seorang ilmuwan agar dapat menerapkan prinsip ilmiah dan metode ilmiah dalam pembelajaran matematika. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan suatu pengetahuan yang ilmiah. Metode ilmiah pertama kali diperkenalkan dalam ilmu pendidikan di Amerika pada akhir abad ke-19 Rudolph, 2005. Dalam metode ilmiah diperlukan adanya penalaran dalam rangka penemuan. Suatu proses dianggap 22 ilmiah jika menggunakan konsep ilmu yang tepat dalam mengejar tujuan ilmiah Hodson, 1996: 123. Lima langkah metode ilmiah menurut Dewey Bybee, 2010: 69 yang mempengaruhi konsepsi dalam penemuan ilmiah antara lain sebagai berikut. a. Merasakan adanya kesulitan. Kesulitan ini dialami ketika menemui suatu masalah. Dalam hal ini, peserta didik terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran dengan pengalamannya sehingga menimbulkan adanya pemecahan masalah. b. Menentukan letak dan ketentuan kesulitan. Peserta didik mencermati permasalahan yang timbul dan menentukan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab masalah tersebut. c. Saran cara pemecahan yang mungkin. Peserta didik mengumpulkan data-data yang terkait dalam pemecahan masalah dan mengajukan beberapa kemungkinan alternatif pemecahan yang mungkin. d. Mengembangkan alasan yang memuat saran. Peserta didik menyusun hipotesis sehingga dapat mengembangkan berbagai kemungkinan dan solusi tentatif dalam suatu pemecahan masalah. e. Melakukan pengamatan dan percobaan lebih lanjut. Dalam hal ini, peserta didik menguji hipotesis kemudian menarik kesimpulan dengan menerima ataukah menolak hipotesis yang telah disusun. Gagne Hodson, 1996: 122 mengidentifikasi beberapa keterampilan yang harus dimiliki sebelum seseorang dapat mengerti sebuah ilmu. Keterampilan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING (DL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Discovery Learning (Dl) Dan Problem Based Learning (Pbl) Ditinjau Dari Ko

0 6 19

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROJECT BASED Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Komunikasi

0 2 14

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo Tahun 2013/ 2014.

0 1 5

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 1 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI BOYOLALI.

0 10 144

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BLORA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR.

0 2 265

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI-KABUPATEN SUKOHARJO | Paryatun | 8581

0 0 11