76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Banguntapan pada bulan Mei tahun ajaran 20142015. Penelitian ini mengambil 30 siswa dalam kelas
eksperimen dan 34 siswa dalam kelas kontrol dengan materi yang diajarkan adalah ruang dimensi tiga. Dalam penelitian ini diperoleh data dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang akan diolah dan dianalisis dengan tahapan 1 deskripsi data, 2 deskripsi pelaksanaan pembelajaran, 3 uji asumsi analisis, dan
4 uji hipotesis.
1. Deskripsi Data
Prestasi belajar matematika peserta didik diukur menggunakan instrumen pretest dan instrumen posttest berupa 20 soal pilihan ganda dengan 5 alternatif
jawaban yaitu A, B, C, D, dan E. Instrumen pretest secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.2 halaman 243 dan instrumen posttest secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 3.3 halaman 248. Sedangkan data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 4.1
halaman 315. Deskripsi data nilai pretest dan nilai posttest secara singkat dapat disajikan dalam
Tabel 10 dan grafik pada gambar 31 sebagai berikut.
Tabel 10. Deskripsi Data Nilai Pretest dan Posttest Deskripsi Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Pretest Posttest
Rata-rata 41,50
77,67 41,62
77,79 Variansi
62,33 70,23
122,30 86,65
Simpangan baku 7,89
8,38 11,06
9,31 Nilai tertinggi
55,00 100,00
60,00 95,00
Nilai terendah 30,00
60,00 20,00
50,00
77
Gambar 31. Grafik Hasil Prestasi Belajar Peserta Didik
Berdasarkan nilai pretest pada Tabel 10, diketahui bahwa pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata pretest sebesar 41,50 dengan nilai tertinggi
55,00 dan nilai terendah 30,00. Sedangkan pada kelas kontrol memiliki nilai rata- rata pretest sebesar 41,62 dengan nilai tertinggi 60,00 dan nilai terendah 20,00.
Berdasarkan nilai posttest pada Tabel 10, diketahui bahwa pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 77,67 dengan nilai tertinggi 100,00 dan
nilai terendah 60,00. Sedangkan pada kelas kontrol memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 77,79 dengan nilai tertinggi 95,00 dan nilai terendah 50,00. Sedangkan
pada gambar 31 menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest dan posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar 36,17.
2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning
PBL. Kelas eksperimen terdiri dari 30 siswa. Sedangkan pembelajaran matematika di kelas kontrol dilakukan pembelajaran seperti biasa yaitu
menggunakan metode ekspositori. Kelas kontrol terdiri dari 34 siswa. Selama proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti bertindak
41,62 41,5
77,79 77,67
20 40
60 80
100 Kls Kontrol
Kls Eksperimen
Posttest Pretest
78 sebagai guru. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah sebagai berikut.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Penelitian pada kelas eksperimen diawali dengan pemberian instrumen pretest berupa 20 soal pilihan ganda. Kemudian pada pertemuan selanjutnya
mempelajari materi ruang dimensi tiga selama enam kali pertemuan yang dilakukan berdasarkan RPP yang dibuat oleh peneliti. RPP kelas eksperimen
telah disesuaikan dengan pendekatan saintifik yang dikolaborasikan dengan metode Problem Based Learning PBL. RPP secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 1.1 halaman 107. Selain itu, proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan bantuan LKS. LKS kelas eksperimen secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 188. Proses pembelajaran diakhiri
dengan pemberian instrumen posttest berupa 20 soal pilihan ganda. Pemberian posttest kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui efektivitas perlakuan
yang diberikan yaitu pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning PBL.
Setiap pertemuan dalam pembelajaran matematika di kelas eksperimen dibagi menjadi tiga fase kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik yaitu dengan
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis yaitu dengan memberi salam dan berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi yaitu guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yang
berkaitan dengan ruang dimensi tiga. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan