89
Tabel 13. Hasil Uji Homogenitas No.
Data Nilai
Signifikansi Interpretasi
Kesimpulan
1. Nilai Pretest
0,064 H
diterima Homogen
2. Nilai Posttest
0,414 H
diterima Homogen
Berdasarkan Tabel 13 di atas, diperoleh bahwa nilai pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol menghasilkan nilai signifikansi
α maka H diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama homogen.
Sedangkan untuk nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol menghasilkan nilai signifikansi
α maka H diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama homogen.
c. Uji Kemampuan Awal
Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya melakukan uji kemampuan awal. Uji kemampuan awal digunakan untuk mengetahui apakah
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak.
Statistik uji yang digunakan dalam uji kemampuan awal ditentukan oleh uji homogenitas pada nilai pretest. Hasil uji kemampuan awal dapat dilihat pada Tabel
14 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.4 halaman 323.
Tabel 14. Hasil Uji Kemampuan Awal Data
Nilai Signifikansi
Interpretasi Kesimpulan
Nilai Pretest
0,962 H
diterima Tidak terdapat perbedaan
kemampuan awal memiliki kemampuan awal sama
90 Berdasarkan Tabel 14 di atas, diperoleh bahwa nilai signifikansi nilai pretest
� = 0,05 maka H diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau dengan kata lain kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal
yang sama.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan pada nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan hipotesis dalam penelitian ini secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 4.5 halaman 326. Dalam penelitian ini dilakukan tiga uji hipotesis yaitu sebagai berikut.
a. Uji Hipotesis Pertama
Uji hipotesis pertama bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu apakah pendekatan saintifik dengan metode Problem Based
Learning PBL efektif pada pembelajaran matematika ditinjau dari prestasi belajar matematika peserta didik di SMA. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama
diperoleh nilai �
ℎ��
= , �
� ��
= , 99 maka H ditolak. Hal tersebut berarti
bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dari 74,99. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik dengan metode Problem Based Learning
PBL efektif pada pembelajaran matematika ditinjau dari prestasi belajar peserta didik di SMA.
b. Uji Hipotesis Kedua
Uji hipotesis kedua bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah pembelajaran ekspositori efektif pada pembelajaran matematika
ditinjau dari prestasi belajar matematika peserta didik di SMA. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua diperoleh nilai
�
ℎ��
= , �
� ��
= 1,692 maka H ditolak. Hal