2. Siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran matematika
dengan penerapan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching
Pada siklus I dari hasil pengamatan menunjukkan siswa cukup senang dan semangat belajar dengan diterapkannya model pembelajaran terbalik
reciprocal teaching. Dengan adanya antusias dan semangat siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran terbalik reciprocal
teaching dapat menginformasikan bahwa model pembelajaran ini dapat menciptakan respon positif siswa terhadap pelajaran matematika. Siswa juga
terlihat semakin pandai dan berani dalam menerapkan model pembelajaran terbalik.
Jurnal harian siswa melengkapi data yang sudah ada tujuannya agar data yang diperoleh kuat keberadaannya yaitu untuk mengetahui respon siswa terhadap
penerapan model pembelajaran terbalik. Berdasarkan hasil jurnal harian diperoleh respon positif siswa dari siklus I sebesar 64,33 menjadi 76,08 pada siklus II.
Sehingga mengalami peningkatan sebesar 11,75 dengan rata-rata keseluruhan siswa yang memberikan respon positif pada siklus I dan siklus II sebesar 70,20,
sedangkan rata-rata siswa yang memberikan respon yang negatif pada siklus I dan siklus II sebesar 25,06, ini artinya sebagian besar siswa memiliki respon yang
positif terhadap proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching.
3. Penerapan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa
Seiring dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran tematik maka hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan. Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari nilai tes akhir siklus I menunjukkan rata-rata yang cukup baik yaitu mencapai 66,67.
Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan 11,43 yaitu dari yang sebelumnya 66,67 menjadi 78,30. Pada siklus I masih ada 8 orang siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM yaitu 55, namun pada siklus II nilai terendahnya adalah 60 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Model pembelajaran terbalik reciprocal teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika
siswa ini dapat terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 60,40 dan setelah
dilakukan perbaikan selama pembelajaran pada siklus II rata-rata persentase aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 76,83. Penelitian ini dihentikan
karena sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Rata-rata aktivitas kelompok siswa pada siklus I sebesar 57,75 dan meningkat pada
siklus II menjadi 71,12. Aspek yang dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran terbalik yaitu aktivitas memperhatikan penjelasan materi
guruteman, memberi penjelasan pada saat diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan, menanggapi penjelasan guruteman pada saat diskusi, membuat
rangkuman, memecahkan masalah dalam LKS, memprediksi, antusias dan senang selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran terbalik.
2. Siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching. Hal ini
terlihat dari meningkatnya respon positif siswa dari siklus I sebesar 64,33 menjadi 76,08 pada siklus II. Sehingga mengalami peningkatan sebesar
11,75. 3. Model pembelajaran terbalik dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai tes hasil belajar yang diberikan pada setiap akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-ratanya sebesar
66,87 dan pada siklus II meningkat menjadi 78,30 serta tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 55.
110