Langkah-Langkah Pembelajaran Terbalik Reciprocal Teaching

diskusi dalam kelompok tersebut, dan guru bertindak sebagai fasilitator, motivator, mediator, serta semangat bagi siswa. Langkah-langkah pembelajaran terbalik reciprocal teaching menurut Palinscar dan Brown 1984 adalah sebagai berikut: 26 1 Pada tahap awal pembelajaran, guru bertanggung jawab memimpin tanya jawab dan melaksanakan keempat strategi pembelajaran terbalik reciprocal teaching yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi. 2 Guru menerangkan bagaimana cara merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi setelah membaca 3 Selama membimbing siswa melakukan latihan mengunakan empat strategi pembelajaran terbalik reciprocal teaching, guru meminta siswa dalam menyelesaikan apa yang diminta dari tugas yang diberikan berdasarkan tugas kepada siswa. 4 Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau tanpa adanya guru. 5 Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian berkenaan dengan penampilan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam tanya jawab ke tingkat yang lebih tinggi. Proses pembelajaran merupakan suatu proses aktif siswa yang sedang belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan suasana belajar yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa. Berdasarkan pandangan konstruktivisme untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran terbalik reciprocal teaching kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. “Menurut Michael Rahma, 2004:26 kelompok belajar adalah merupakan cara yang memadai, mendukung konstruksi pengetahuan individu dengan berbagai cara dari setiap anggota kelompok tersebut”. 27 Untuk mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok dengan 26 http:agungprudent.wordpress.com20090605model-pembelajaran-reciprocal- teaching , Loc.Cit 27 Ibid.,h. 3 berbagai pertimbangan individual sehingga terciptanya kelas yang bergairah dalam belajar. Berdasarkan uraian tersebut maka pembelajaran terbalik reciprocal teaching yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah: a. Tahap pertama Guru mempersiapkan bahan diskusi lampiran 3 yang akan digunakan pada setiap pertemuan. Bahan diskusi tersebut memuat tugas–tugas menyimpulkan merangkum, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya dan memprediksi suatu permasalahan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil sekitar 4-5 orang. b. Tahap Kedua 1 Guru membagikan bahan diskusi yang akan dipergunakan pada pertemuan tersebut, kemudian siswa membaca bahan ajar lain buku paket yang mereka miliki sebagai penunjang untuk mengerjakan bahan diskusi. Bahan diskusi tersebut tersebut memuat langkah-langkah yang terdapat pada pembelajaran terbalik reciprocal teaching. 2 Selesai membaca siswa ditugaskan mengerjakan bahan diskusi dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya. 3 Guru memperagakan peran sebagai guru siswa dengan menjelaskan hasil rangkuman, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan hasil prediksi dari pertanyaan yang diajukan dari soal prediksi yang dibuat dalam bahan diskusi. 4 Pada pertemuan selanjutnya yang menjadi guru siswa adalah salah satu kelompok dalam kelas yang dipilih secara acak, sehingga seluruh kelompok siswa dalam kelas harus siap. c. Tahap Ketiga Sebagaimana pertemuan sebelumnya, guru membagikan bahan diskusi dan siswa mengerjakan secara diskusi kelompok. Dipilih salah satu kelompok untuk menjadi guru siswa yang berperan aktif bersama teman-temannya membahas bahan diskusi.

c. Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Terbalik

Reciprocal Teaching Model pembelajaran terbalik reciprocal teaching ini didukung oleh beberapa teori, karena teori ini membantu pengajar dalam menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Adapun teori-teori yang mendukung pembelajaran terbalik reciprocal teaching adalah: 28

1. Teori Piaget

Penerapan teori Piaget dalam pengajaran yaitu menggunakan demonstasi dan mempresentasikan ide-ide secara fisik. Teori Piaget dalam pembelajaran diterapkan dalam program yang menekankan: a Pembelajaran melalui penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata dan memanipulasi langsung alat bahan atau media belajar. b Peranan pengajar sebagai seorang yang mempersiapkan lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh berbagai pengalaman belajar yang luas. Berdasarkan Teori Piaget pembelajaran terbalik reciprocal teaching ini sangat cocok sekali dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terbalik reciprocal teaching memusatkan kepada berpikir atau proses mental peserta didik, tidak hanya hasil yang diperoleh. Selain itu pembelajaran terbalik reciprocal teaching mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan teori Piaget dalam pembelajaran terbalik reciprocal teaching adalah “tutor teman sebaya” dimana peserta didik dapat mempresentasikan ide-ide secara lebih jelas. 28 Eti Sulandari, Sri Riyanti, Op.Cit., h. 8-10

2. Teori Vygotsky

Teori Vygotsky adalah menekankan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran, yang berlangsung ketika siswa bekerja dalam Zone of proximal depelopment adalah tingkat perkembangan sedikit diatas tingkat perkembangan seorang anak saat ini. Ide penting lain dari Teori Vygotsky adalah Scaffolding. Scaffolding berarti pemberian sejumlah besar bantuan seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian peserta didik tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk peningkatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, ataupun yang lainnya yang memungkinkan peserta didik untuk tumbuh mandiri. Dalam pembelajaran terbalik reciprocal teaching peran pengajar adalah membantu “tutor teman sebaya” jika mengalami kesulitan dengan memberikan Scaffolding atau memberikan bantuan kepada peserta didik berupa petunjuk, peringatan dan dorongan untuk meyakinkan peserta didik tumbuh mandiri.

3. Teori Kekuatan Mental

Teori kekuatan mental berasal dari Jean. J. resseau yang mengungkapkan bahwa anak memiliki potensi atau kekuatan yang masih terpendam, yaitu potensi berpikir, berperasaan, berkemauan, keterampilan berkembang, mencari dan menemukan sendiri apa yang diperlukannya. Anda tidak usah terlalu banyak mengatur dan memberi. Biarkan mereka mencari dan menemukan dirinya sendiri agar anak dapat berkembang sendiri. Tugas guru adalah menyediakan bahan pelajaran yang menarik perhatian dan minat anak, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memberikan motivasi dan bimbingan sesuai dengan sifat dan kebutuhan anak. Apabila dihubungkan dengan pembelajaran terbalik reciprocal

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching terhadap penguasaan konsep biologi berbasis nilai: quasi eksperimen pada siswa MTs Pembangunan UIN Jakarta

0 3 120

Kompetensi Guru Bahasa Arab di Sekolah MTs Daarul Hikmah Pamulang

0 5 80

Hubungan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Di Sma Negeri 46 Jakarta)

6 25 142

Upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui teknik pembelajaran terbalik (reciprocal teaching)

0 36 0

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL Penerapan Strategi Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika (Pada Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 4 Sambi 2015/2016).

0 4 10

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL Penerapan Strategi Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika (Pada Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 4 Sambi 2015/2016).

0 4 16

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika (Pada Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 4 Sambi 2015/2016).

0 4 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII MTSN MODEL MAKASSAR

0 0 125