UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bertambah, sebanding dengan bertambahnya konsentrasi obat dalam suatu pembawa.
2. Profil pelepasan obat dari pembawanya, tergantung dari afinitas obat
terhadap pembawa, kelarutan obat dalam pembawa dan pH pembawa. 3.
Komposisi sistem tempat pemberian obat, yang ditentukan dari permeabilitas stratum korneum yang disebabkan hidratasi dan perubahan
struktur lipid. 4.
Pembawa yang dapat meningkatkan kelembapan kulit akan mendorong terjadi absorpsi obat melalui kulit.
5. Peningkatan suhu kulit dapat menyebabkan perubahan difusi yang
disebabkan oleh peningkatan kelarutan obat. 6.
Waktu kontak obat dengan kulit. 7.
Bahan-bahn peningkat penetrasi enhancer yang dapat meningkatkan permeabilitas kulit dengan cara mengubah sifat fisikokimia stratum
korneum sehingga mengurangi daya tahan difusi.
2.7 Pigmentasi Kulit
Warna kulit normal ditentukan oleh jumlah dan sebaran melanin yang dihasilkan oleh melanosom pada melanosit, yang secara genetik jumlahnya
tertentu. Warna kulit juga dipengaruhi oleh ketebalan kulit, vaskularisasi kulit, kemampuan refleksi permukaan kulit serta kemampuan absorbsi epidermis dan
dermis. Selain itu, juga ada beberapa pigmen lain seperti karoten oranye, oksihemoglobin merah, hemoglobin biru dan melanin coklat yang
mempengaruhi warna kulit Tranggono, Latifah, 2007. Melanin merupakan pigmen yang dapat melindungi jaringan kulit dari
penghamburan sinar UV. Melanin terbentuk melalui rangkaian oksidasi dari asam amino tirosin dengan melibatkan tirosinase. Tirosinase mengubah tirosin menjadi
DOPA, kemudian menjadi dopakuinon. Dopakuinon diubah menjadi dopakrom melalui autooksidasi sehingga menjadi dihydroxy indole DHI atau dihydroxy
indole carboxy acid DHICA untuk membentuk eumelanin pigmen berwarna cokelat. Dengan adanya sistein atau glutation, dopakuinon diubah menjadi
sistenil dopa, reaksi ini membentuk feomelanin pigmen berwarna kuning.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Banyaknya jumlah eumelanin dan feomelanin yang terbentuk dapat memberikan warna lain pada kulit sehingga kulit manusia tidak hanya berwarna hitam atau
putih saja Chang, 2009. Adapun biosintesis melanin dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Biosintesis Melanin
[Sumber : Donsing dan Viyoch, 2008]
Tirosinase adalah enzim monooksigenase yang berperan sebagai katalisator pada reaksi hidroksilasi monofenol menjadi bentuk difenol
monofenolase dan oksidasi difenol menjadi quinon difenolase. Tirosinase memainkan peranan penting dalam pembentukan melanin selama proses
melanogenesis karena tirosinase mampu menghidroksilasi L-tirosin monofenol menjadi L-DOPA difenol dan mengoksidasi L-DOPA menjadi dopakuinon
senyawa kuinon. Dopakuinon yang terbentuk akan bereaksi secara spontan membentuk dopakrom. Peranannya dalam proses melanogenesis terjadi karena
tirosinase memiliki gugus tembaga Cu yang merupakan suatu active site yang dapat berikatan dengan substrat pada proses pembentukan melanin Ramsden,
Riley, 2010.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8 Tanaman