UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2 Epidermis
Epidermis, bagian terluar kulit dibagi menjadi dua lapisan utama : lapisan sel-sel tidak berinti yang bertanduk stratum korneum, dan lapisan dalam yaitu
stratum malfigi. Stratum malfigi merupakan asal sel-sel permukaan bertanduk setelah mengalami proses diferensiasi. stratum malfigi dibagi menjadi: 1 stratum
granulosum, 2 lapisan sel basal stratum germinativum dan 3 stratum spinosum Sylvia Lorraine 2005.
2.3 Dermis
Dibawah epidermis terdapat dermis, suatu lapisan jaringan ikat yang mengandung banyak serat elastin untuk peregangan dan serat kolagen untuk
kekuatan, serta banyak pembuluh darah dan ujung syaraf khusus. Pembuluh darah dermis tidak saja memasok dermis dan epidermis tetapi juga berperan besar
dalam mengatur suhu tubuh Sherwood, 2007.
2.4 Lemak Subkutan
Dibawah dermis terdapat laipsan kulit ketiga yaitu lemak subkutan. Lapisan ini merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk mempertahankan suhu
tubuh dan tempat penyimpanan energi. Dari sudut kosmetik, lemak subkutan ini mempengaruhi daya tarik seksual kedua jenis kelamin Sylvia Lorraine 2005.
2.5 Fisiologi Kulit
2.5.1 Proteksi
Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun mekanik. Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya
bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar UV diatasi oleh
sel melanin yang menyerap sebagian sinar tersebut. Gangguan kimia ditanggulangi dengan adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar
palit kulit yang mempunyai pH 4,5-6,5 Madison; Connor, 2003.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.2 Termoregulasi
Kulit mengatur temperatur tubuh melalui mekanisme dilatasi dan konstriksi pembuluh kapiler dan melalui respirasi, yang keduanya dipengaruhi
saraf otonom. Pada saat temperatur badan menurun terjadi vasokontriksi, sedangkan pada saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk
meningkatkan pembuangan panas Tranggono, Latifah, 2007.
2.5.3 Persepsi Sensoris
Kulit bertanggung jawab sebagai indera terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu, dan nyeri melalui beberapa reseptor seperti benda
meissner, diskus merkell dan korpskulum ruffini dan benda krauss sebagai reseptor suhu dan nervus end plate sebagai reseptor nyeri Tranggono, Latifah,
2007.
2.5.4 Absorbsi
Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea Tranggono, Latifah,
2007. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis pembawa zat yang menempel di kulit.
Penyerapan dapat melalui celah antarsel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut Madison; Connor, 2003.
2.5.5 Fungsi Ekskresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, asam urat, ammonia, dan
sedikit lemak. Sebum yang diproduksi kelenjar palit kulit melindungi kulit dan menahan penguapan yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering
Madison; Connor, 2003.
2.5.6 Fungsi Pembentukan Pigmen