Kadar Abu Parameter Nonspesifik Ekstrak Kulit Batang Nangka

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.1. Hasil Uji Kadar Abu Ekstrak Kulit Batang Nangka Sampel Kadar Abu Rata-rata 1 1,266 1,32 2 1,364 Hasil uji kadar abu ekstrak kulit batang nangka adalah 1,32 . Kadar abu ekstrak kulit batang nangka mengindikasikan bahwa ekstrak yang diperoleh mengandung mineral dan senyawa anorganik sebesar 1,32. Hasil kadar abu yang didapatkan tersebut sesuai dengan standar simplisia batang nangka di Materia Medika Indonesia yaitu 3,5 Depkes RI, 1989. Perhitungan kadar abu ekstrak kulit batang nangka dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.2.2 Kadar Air Tujuan dilakukannya penetapan kadar air adalah untuk memberikan batasan minimal atau rentang besarnya kandungan air di dalam bahan Depkes RI, 2000. Dalam penelitian ini, uji kadar air dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri. Hasil uji kadar air ekstrak kulit batang nangka dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Uji Kadar Air Ekstrak Kulit Batang Nangka Sampel Kadar Air Rata-rata 1 13,07 13,17 2 13,27 Hasil uji kadar air ekstrak kulit batang nangka adalah 13,17. Ekstrak kulit batang nangka ini merupakan ekstrak kental dan kadar air yang dihasilkan berada dalam batas untuk ekstrak kental yaitu 5-30 Saifudin, Rahayu, Teruna, 2011. Adapun perhitungan kadar air ekstrak kulit batang nangka dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.3 Penapisan Fitokimia Ekstrak Kulit Batang Nangka

Penapisan fitokimia dilakukan terhadap ekstrak kulit batang nangka. Penapisan fitokimia dilakukan untuk menguji adanya golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam suatu tumbuhan dan untuk memberikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta gambaran kandungan ekstrak secara kualitatif. Hasil penapisan fitokimia ekstrak kulit batang nangka menunjukkan adanya senyawa golongan saponin, tanin, alkaloid, fenolik, flavonoid dan steroid. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak kulit batang nangka mengandung senyawa aktif metabolit sekunder. Adapun hasil penapisan fitokimia ekstrak kulit batang nangka dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Kulit Batang Nangka

Dokumen yang terkait

Variasi Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang Mikro terhadap Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L)

3 69 64

Pengaruh Variasi Konsentrasi Surfaktan pada Ukuran Partikel dan Efisiensi Penjerapan Niosom yang Mengandung Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Nangka (Artocarpus Heterophyllus)

11 34 69

SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus Altilis), Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Dan Kluwih (Artocarpus Camansi) Terhadap Sel Kanker Pa

0 3 13

SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN KLUWIH (Artocarpus camansi) Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus Altilis), Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Dan Kluwih (Artocarpus Cam

0 8 15

SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus), DAN KLUWIH (Artocarpus camansi) Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis), Nangka (Artocarpus heterophyllus), dan Kluwih (Artocarpus c

0 3 16

SITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis), NANGKA (Artocarpus heterophyllus), DAN Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sukun (Artocarpus altilis), Nangka (Artocarpus heterophyllus), dan Kluwih (Artocarpus camansi) Terhadap Sel Kanker

0 3 14

Variasi Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang Mikro terhadap Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L)

0 1 10

Variasi Ketebalan Papan dan Waktu Pengeringan dengan Gelombang Mikro terhadap Kualitas Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus L)

0 0 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI CEREBRUM MENCIT YANG DIINFEKSI Toxoplasma gondii

0 0 77

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lmk.) TERHADAP LAMA HIDUP MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSI Toxoplasma gondii

0 1 80