61
BNKP Harewakhe 82 jiwa
BNKP Zai Lölö‟ana‟a 230 jiwa
BNKP Sidua Mado 167 jiwa
BNKP Omasido 52 jiwa
BNKP Betesda 71 jiwa
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui bahwa jemaat BNKP memiliki jumlah yang cukup banyak. Masih terdapat beberapa puluhan resort dan ratusan gereja lagi
yang masih belum dicantumkan. Tabel diatas hanya sebagai gambaran statistik jemaat BNKP dibeberapa kota.
3.4. Departemen Musik BNKP Teladan: Tugas Dan Tanggungjawab
Salah satu bidang yang paling penting dalam pelayanan BNKP adalah Departemen Musik. Departemen musik memiliki tanggungjawab untuk membina
pelayanan khususnya musik di gereja setempat. Departemen musik BNKP juga sering di sebut sebagai KMG Komisi Musik Gerejawi yang dipimpin oleh salah seorang
jemaat yang dianggap mampu dan memiliki pengetahuan yang baik tentang seni, paling tidak mampu bernyanyi atau memainkan sebuah alat musik. Pemimpin KMG
juga bertanggungjawab dalam mengorganisir anggota- anggota yang bertugas dalam bidang tersebut. Pada umumnya susunan anggota KMG terdiri dari pemain musik
Organkeyboard, Songleader Pemimpin Pujian, Backing vocal dan liturgos Hasil wawancara, Richard Telaumbanua, 26 April 2015
Universitas Sumatera Utara
62
Bpk Richard Telaumbaua, SH selaku ketua KMG BNKP Teladan Medan mengatakan bahwa tidak ada standarisasi tertulis atau peraturan baku mengenai
pemilihan anggota-anggota departemen musik baik dari Organisasi Pusat BNKP maupun dari BNKP Teladan sendiri wawancara, 26 April 2015 pkl. 09.00 WIB.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman selama ini, pemilihan pemain musik, songleader, dan backing vocal hanya dinilai secara kasat mata, artinya jika seseorang
tersebut mampu bermain musik dan bernyanyi dengan baik, maka mereka bisa menjadi anggota KMG tentunya dengan syarat mereka adalah jemaat tetap digereja
setempat dan mau berkomitmen untuk melayani. Departemen musik sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan sebuah ibadah
yang baik. Oleh karena itu KMG perlu melakukan persiapan sebelum melayani di ibadah raya yang dilakukan setiap hari Minggu. Berdasarkan jadwal yang telah
ditentukan, KMG melakukan latihan musik sekali dalam seminggu. Khusus untuk BNKP Teladan Medan, latihan ini dilakukan setiap hari Rabu mulai pukul 19.30-
21.30 WIB. Latihan ini harus diikuti oleh semua anggota KMG yang telah ditentukan jadwalnya masing-masing oleh gereja, karena biasanya petugas diatur secara bergilir
dengan tujuan semua anggota yang memiliki bakat memiliki kesempatan yang sama untuk melayani. Latihan yang dilakukan adalah dengan melatih lagu yang hendak
dinyanyikan, kemudian menentukan chord oleh Songleader, setelah dianggap layak, maka KMG siap untuk melayani di ibadah raya.
Sesuai dengan pengamatan penulis dilapangan, tahapan- tahapan dalam memimpin jemaat dalam bernyanyi dimulai dari songleader yang mengajak jemaat
Universitas Sumatera Utara
63
untuk membuka no. lagu dalam buku Zinunö, kemudian pemain musik memainkan sepenggal melodi awal lagu sebagai penentu nada dasar, kemudian songleader dan
jemaat bernyanyi bersama- sama. Salah satu hal yang menarik, adalah cara
antiponal
37
yang digunakan oleh songleader untuk memimpin lagu. Songleader terlebih dahulu membaca lirik lagu kira- kira 2-3 birama, kemudian jemaat hanya
menyanyikan lirik yang dimaksud, kemudian lirik berikutnya dibacakan oleh songleader, selanjutnya jemaat menyanyikan lirik tersebut dan hal ini dilakukan
sampai sebuah lagu berakhir. Namun demikian, Bapak Richard mengeluhkan pelayanan departemen musik
BNKP masih belum bisa memberi hasil yang maksimal. Ketua KMG mengemukakan bahwa kebanyakan dari anggota KMG belum memiliki pengetahuan musik yang
baik terutama dalam hal membaca notasi dan tempo, sehingga lagu yang dinyanyikan berbeda dari lagu yang seharusnya tertulis dalam buku Zinunö. Kemudian anggota
kurang memberi waktunya untuk melakukan latihan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Dengan alasan kesibukan masing- masing, mereka bahkan tidak
melakukan latihan yang seharusnya, tetapi langsung melayani dalam ibadah raya. Bahkan tidak jarang mereka baru mengadakan latihan singkat beberapa menit
sebelum ibadah dilaksanakan. Menurut beliau, kejadian ini merupakan sebuah hal yang harus di ubah sehingga pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang
terbaik.
37
Seseorang membaca dan yang lain menyanyikan lirik yang dibaca, hal ini dilakukan secara responsoria
Universitas Sumatera Utara
64
3.5. Publikasi Musikal BNKP: Zinunö