Kebutuhan Akan Buku Nyanyian Jemaat di BNKP Penggunaan Buku Zinunö oleh BNKP

66 Menurutnya, jemaat mungkin menyanyikan sebuah lagu tapi seringkali tidak mengetahui dengan jelas pencipta dan asal-usul lagu tersebut.

3.6 Kebutuhan Akan Buku Nyanyian Jemaat di BNKP

BNKP sekarang sudah menjadi organisasi gereja terbesar di Nias. Perkembangan gereja ini dapat dilihat dari gerja BNKP yang tersebar diseluruh Indonesia serta statistik jemaat yang semakin bertambah. Hal ini memberi pengaruh yang besar terhadap buku Zinunö. Jumlah perkembangan jemaat secara statistik mendorong pihak Departemen Musik BNKP untuk segera mewujudkan buku jemaat yang akan digunakan dalam kebaktian minggu di BNKP. Mengingat kebutuhan ini dan ketiadaan buku nyanyian jemaat yang valid ditengah BNKP maka kehadiran Zinunö BNKP menjadi sangat krusial. Penyediaan buku Zinunö dalam jumlah yang banyak menjadikan buku Zinunö sebagai salah satu buku nyanyian jemaat yang paling dibutuhkan dalam ibadah. Universitas Sumatera Utara 67 BAB IV DARI ZURA ZINUNÖ BA NIHA KE BUKU ZINUNÕ BNKP: MENELUSURI PERJALANAN REVISI BUKU NYANYIAN JEMAAT BNKP Pada bab ini akan dijelaskan sejarah perkembangan Buku Zinunö BNKP di Nias dari tahun 1989-2014 termasuk berbagai peristiwa yang terjadi dibalik penyusunan buku ini. Penulis melihat bahwa kehadiran Zinunö membawa dampak yang positif terhadap gereja namun dampak negatif terhadap tradisi musikal. Pembahasan ini akan menjadi informasi penting yang berhubungan dengan memudarnya identitas musikal masyarakat Nias. Lebih jauh akan diuraikan alasan mengapa revisi terjadi serta bagaimana sistem transmisi lagu kepada jemaat BNKP. Aspek lain mengenai penggunaan Zinunö dalam ibadah-ibadah juga akan dijelaskan secara terperinci.

4.1 Penggunaan Buku Zinunö oleh BNKP

Buku Zinunö telah menjadi salah satu unsur yang paling penting dalam sebuah ibadah. Sampai saat ini tidak ada satupun ibadah yang dilakukan oleh jemaat tanpa memasukkan unsur nyanyian yang ada dalam buku Zinunö 38 . Oleh karena itu, 38 Lih. Gambar 4.1 Universitas Sumatera Utara 68 gereja memberi perhatian yang lebih terhadap buku Zinunö ini, karena musik dan nyanyian merupakan sebuah elemen yang terus berkembang dari waktu ke waktu. T.W.S Hunt mengungkapkan: “Sepanjang sejarahnya agama Kristen telah menjadi agama yang bernyanyi. Agama Kristen telah menghasilkan peruba han bentuk yang bermacam- macam dan kompleks dibandingkan dengan agama- agama lain di dunia dan sebagian besar dari bentuk keragaman bentuk musik ini atau yang lain digunakan secara luas. Agama Kristen tidak pernah tanpa musik. Lazim dikatakan bahwa tidak mungkin agama Kristen tanpa musik dan nyanyian”. Peribadahan dilakukan dengan menggunakan nyanyian berdasarkan konsep atau tema yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh bidang LPLG Lembaga Pembinaan Literatur Gerejawi BNKP. Dengan demikianlagu- lagu yang terdapat didalam buku nyanyian jemaat dapat diklasifikasikan berdasarkan tema atau konsep yang ada. Beberapa buku yang digunakan dalam ibadah jemaat BNKP adalah Kidung Jemaat, Pujian Kidung Jemaat, dan Buku Zinunö BNKP. Kidung Jemaat dan Pujian Kidung Jemaat berisi lagu pujian berbahasa Indonesia dan umumnya digunakan pada Kebaktian Raya yang sebagian besar dihadiri oleh kawula muda, sedangkan Buku Zinunö umumnya digunakan dalam Kebaktian Raya yang dominan dihadiri oleh orang tua dan lansia. Berdasarkan hasil penelitian penulis, Buku Zinunö lebih banyak diminati oleh orang tua dan lansia karena faktor bahasa. Bahasa yang digunakan dalam buku Zinunö adalah bahasa Nias; orang tua lebih mampu memahami pesan dan makna yang terkandung dalam buku Zinunö karena bahasa Nias adalah bahasa ibu Universitas Sumatera Utara 69 yang paling sering digunakan sehari-hari, sehingga lagu yang dinyanyikan lebih mudah dimengerti dan menjadi media yang tepat sebagai pengungkapan hati dan perasaan kepada Tuhan. Penggunaan buku Zinunö tidak hanya pada ibadah Minggu raya. Beberapa ibadah lainnya juga menggunakan buku ini, seperti ibadah tengah minggu yang biasanya dilaksanakan 1x dalam seminggu oleh para pelayan, Ibadah Penelaah Alkitab sekola wangandro , Kebaktian Kamis Putih memperingati malam terakhir sebelum Yesus di salib sekaligus perjamuan kudus Ibadah Perayaan Paskah Jumat Agung, Ibadah Peringatan Kenaikan Isa Almasih fanahae Yesu , Ibadah Perayaan Natal, Kebaktian akhir tahun angohorifa ndrofi , Kebaktian Penyambutan Tahun Baru dofi sibohou , Ibadah Pemberkatan Nikah, Babtisan Anak, Kebaktian Peneguhan Sidi, Ibadah Pemakaman, dan juga Kebaktian Keluarga -setiap pagi dan malam berdasarkan pengalaman penulis sendiri, satu hal yang unik dalam gereja BNKP adalah peraturan kepada jemaat untuk selalu mengadakan kebaktian pagi dan malam hari untuk masing- masing keluarga yang biasanya hanya diikuti oleh anggota keluarga saja. Kebaktian keluarga semacam ini sering dijumpai penulis ketika masih berada di pulau Nias karena kebanyakan tetangga penulis adalah jemaat BNKP. Namun, ternyata hal ini tidak hanya dilakukan di Pulau Nias saja, beberapa jemaat BNKP Teladan kota Medan yang pernah penulis temui juga masih tetap melakukan ibadah ini. Menurut saya, kebaktian seperti ini sudah menjadi kebiasaan yang telah lama ditanamkan kepada jemaat sehingga dimanapun mereka berada, mereka selalu Universitas Sumatera Utara 70 mempertahankan kebiasaan ini. Fenomena ini menjadi salah satu identitas jemaat BNKP yang jarang ditemui oleh penulis pada jemaat gereja lainnya 39 . Beberapa lagu dari buku Zinunö tahun 2014 yang dapat diidentifikasi dari berbagai jenis ibadah yang dilakukan untuk keperluan ibadah raya selama 1 tahun adalah sebagai berikut: Fa‟atumbu Yesu Kelahiran Yesus no. 48-72, Döfi Sibohou Tahun Baru no. 73-81, Epipanias no.82-88,Famakao Yesu Penyiksaan Yesus no. 89-114, Femaoso Yesu Kebangkitan Yesus no. 115-118, Fanahae Yesu Kenaikan Yesus no. 119-127, Fanema Eheha Pencurahan Roh Kudus no. 128-143, MissionFanuriagöno. 144-163, Famatunö Li Lowalangi Pemberitaan Firmana Tuhan no. 144-163, Famatörö töi ndraono Pemberian nama anak no.164-166, Famayagö Idanö Baptisan no. 167-168, Famayagö Idanö Satua Baptisan orang tua no.169- 172, Fangaro‟ö Ndraono Peneguhan sidi no. 173-176, Femanga Gö Ni‟amoni‟ö Perjamuan Kudus no. 177-185, Sinunö ba zihulö wongi lagu kebaktian pagi no. 337-351, sinunö ba zibongi lagu kebaktian malam no. 355-370. Dari berbagai jenis ibadah yang dilakukan oleh BNKP maka dapat disimpulkan bahwa Buku Zinunö menjadi buku nyanyian yang paling eksis ditengah- tengah jemaat BNKP. Buku Zinunö bukan hanya sebagai pelengkap ibadah, namun juga sebagai media pengintegrasian jemaat untuk mengekpresikan persekutuan orang beriman. 39 Kebaktian Keluarga di mulai sebagai bagian dari identitas baru Kekristenan ono niha. Tahun 1951 missionaris juga mengeluarkan perintah bahwa keluarga Kristen harus dibaptis dahulu sebelum melaksanakan kegiatan kebaktian pagi dan malam dalam keluarganya. Kebaktian juga dapat dilihat sebagai pengganti doa kepada Adu Zatua leluhur yang juga dilakukan di rumah. Penggantian ini sekaligus menunjukkan superioritas ajaran Kristen yang baru atas kepercayaan asli masyarakat Nias Hummel, 2007:283 Universitas Sumatera Utara 71

4.2. Rangkaian Revisi Buku Zinunö: 1898