tentang kemampuan menulis merupakan posttest yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Pelaksanan tindakan kelas persiklus merupakan kemampuan
menulis karangan sederhana melalui media gambar kolase ciptaan siswa sendiri, dan sebagai pelengkap data, maka peneliti memyediakan lembar
observasi setiap pembelajaran berlangsung.. Data penelitian yang diperoleh adalah data observasi, yaitu pengamatan
langsung terhadap aktivitas dan gairah belajar siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Tes obyektif yaitu berupa tes kinerja yang dilakukan siswa di
akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal siswa, yaitu data untuk mengetahui tanggapan dan respon
siswa terhadap peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menulis karangan sederhana melalui media kolase ciptaan siswa
sendiri. Proses pelaksanaan penelitian ini berjalan seperti yang telah direncanakan
yaitu terdiri dari dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Rancangan yang dibuat untuk penelitian pada siklus I berupa RPP, lembar pengamatan, angket siswa, catatan lapangan serta alat dan
sumber belajar yang mendukung agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I antara pertemuan I dan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014. Pertemuan 1
dan pertemuan 2 mebahas materi menulis karangan sederhana. Langkah- langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Guru membuka pelajaran dengan kegiatan ice breaking, tujuan adalah
untuk memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan disampaikan.
2. Ice breaking dilakukan dengan kegiatan gerak dan lagu yaitu guru
menyanyikan lagu “angin”dengan diikuti gerakan sederhana, kemudian siwa mengikutinya.
3. Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu “menulis karangan
sederhana”, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. 4.
Guru mencontohkan cara menulis karangan sederhana kepada siswa. 5.
Guru memerintahkan anak untuk menulis karangan sederhana tiga paragraf dengan tema bebas, kemudian dibacakan hasil karangannya di
depan kelas. 6.
Guru berkeliling mengamati, memotivasi, dan membimbing siswa dalam menulis karangan sederhana.
7. Guru memberikan penghargaan atau rewards kepada siswa yang berani
membacakan hasil tulisannya di depan kelasa, dan paling tinggi nilai hasil mengarangnya.
8. Guru memberikan tanggapan dan penegasan atau penguatan serta
menyimpulkan materi.
c. Pengamatan
Data yang diperoleh dari siklus I adalah tentang penilaian hasil pengamatan atau observasi yaitu: aktivitas siswa dalam menulis karangan
terlihat masih sangat bingung dalam mencari kata-kata, serta keberanian siswa untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas juga masih
kurang.
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Ketika guru membuka pelajaran dengan ice breaking, yaitu menyanyikan
lagu dan gerak sederhana, siswa tampak bersemangat mengikutinya.
2. Kemudian ketika guru mencontohkan bagaimana menulis sebuah
karangan sederhana tiga paragraf dengan tema liburan, siswapun mengikuti dan menyimak dengan baik alur cerita tersebut.
3. Namun ketika mereka diperintahkan untuk menuliskan karangan
sederhana dengan tema bebas, mereka mulai terlihat sangat kebingungan. 4.
Sebagian besar siswa belum terampil menuliskan karangan sederhana, masih perlu bimbingan dan media yang sesuai dengan materi
pembelajaran. 5.
Secara umum hanya 25 siswa yang menunjukkan kemahirannya dalam menuliskan sebuah karangan sederhana tiga paragraf.
6. Penggunaan media yang tepat sangat diperlukan agar siswa menjadi
tertarik dalam pelajaran mengarang dan untuk memudahkan siswa dalam menuliskan suatu ide dan fikirannya.
7. Hasil tes diakhir siklus ada peningkatan dari sebelum tindakan.