45
memperoleh gambaran umum tentang fokus dan prioritas kerja, serta ikhtiar untuk menjamin keberlangsungan program.
Salah satu hal mendesak yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia periode 2014 - 2017, mengawali masa tugasnya adalah konsolidasi
dan penguatan kelembagaan internal; meliputi mekanisme kerja, tugas dan kewenangan serta kode etik yang harus dipegang. Termasuk juga dukungan
strukturalnya. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia
dibantu oleh Sekretariat, yang dipimpin oleh Kepala Sekretariat. Dalam melaksanakan
tugasnya, Kepala
Sekretariat secara
fungsional bertanggungjawab kepada KPAI.
Di samping itu, untuk menunjang pelaksanaan tugas, KPAI dibantu oleh tenaga ahli dan tim asistensi. Dalam menjalankan fungsinya, KPAI juga
membentuk kelompok kerja.
D. Visi, Misi, Tujuan, serta Arah Kebijakan Dan Strategi KPAI
1. Visi
Terwujudnya Indonesia Ramah Anak.
1
2. Misi
a. Meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan yang terkait
dengan kebijakan perlindungan anak; b.
Meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat dalam perlindungan anak;
c. Membangun sistem dan jejaring pengawasan perlindungan anak;
1
Baca Pedoman Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah, Nomor : SK- 13KPAIII2015. h.31.
46
d. Meningkatkan jumlah dan kompetensi pengawas perlindungan anak;
e. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan utilitas laporan pengawasan
perlindungan anak; f.
Meningkatkan kapasitas, aksesibilitas, dan kualitas layanan pengaduan masyarakat;
g. Meningkatkan kinerja organisasi KPAI.
2
3. Tujuan
a. Tujuan strategis merupakan implementasi dari pernyataan visi dan misi
yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 lima tahun, serta menjadi dasar penyusunan indikator. Rumusan tujuan strategis KPAI adalah
sebagai berikut: Meningkatnya jumlah kebijakan dan program
perlindungan anak di tingkat pusat dan daerah ;
b. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perlindungan anak
dengan berlandaskan pemahaman yang benar tentang hak-hak anak;
c. Meningkatnya efektifitas sistem dan jejaring kelembagaan
pengawasan perlindungan anak;
d.
Meningkatnya jumlah dan kompetensi pengawas perlindungan anak;
e. Meningkatnya kuantitas, kualitas, dan utilitas laporan pengawasan
perlindungan anak;
f. Meningkatnya kapasitas, aksesibilitas, dan kualitas layanan
perlindungan anak di KPAI dan jejaring pelaksana layanan pengaduan
masyarakat;
2
Baca Pedoman Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah, Nomor : SK- 13KPAIII2015. h.31.
47
g. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja organisasi KPAI.
3
4. Arah Kebijakan dan Strategi KPAI
a. Arah Kebijakan
Memperhatikan visi, misi, dan tujuan sebagaimana tersebut di atas, serta menyikapi dinamika penyelenggaraan perlindungan anak di
Indonesia, maka arah kebijakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia
adalah:
1 Peningkatan komitmen para pemangku kepentingan perlindungan
anak
2
Peningkatan peranserta masyarakat dalam perlindungan anak
3
Pengembangan jejaring pengawasan perlindungan anak
4 Pengembangan sistem data dan informasi pengawasan
penyelenggaraan perlindungan anak
5
Peningkatan penerimaan layanan pengaduan masyarakat
6 Peningkatan telaah dan kajian kebijakan dan perundang-undangan
terkait perlindungan anak dan implementasinya
7 Peningkatan monitoring, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan
perlindungan anak
8
Peningkatan kualitas dan kuantitas laporan ke Presiden
9 Peningkatan akuntabilitas dan kinerja organisasi KPAI.
4
3
Baca Pedoman Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah, Nomor : SK- 13KPAIII2015. h.32.
4
Sumber diterima dari Retno Adji Prastiadju melalui email, Jum’at 12 Juni 2015. 13.32. WIB.