Kondisi Ideal Sejarah Singkat Sekolah a. Kondisi Riil

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal No Soal r Hasil Perhitungan r Tabel 5 n 39 Valid Tidak 1. 0,387 0,316 Valid 2. 0,649 0,316 Valid 3. 0,597 0,316 Valid 4. 0,034 0,316 Tidak Valid 5. - 0,316 Tidak Valid 6. 0,332 0,316 Valid 7. 0,075 0,316 Tidak Valid 8. 0,026 0,316 Tidak Valid 9. 0,585 0,316 Valid 10. 0,029 0,316 Tidak Valid 11. 0,368 0,316 Valid 12. 0,127 0,316 Tidak Valid 13. 0,568 0,316 Valid 14. 0,407 0,316 Valid 15. 0,453 0,316 Valid 16. 0,059 0,316 Tidak Valid 17. 0,204 0,316 Tidak Valid 18. 0,366 0,316 Valid 19. 0,597 0,316 Valid 20. 0,541 0,316 Valid Maka, butir soal yang tervaliditas dengan menggunakan rumus Pearson Corellation ialah 1, 2, 3, 6, 9, 11, 13, 14, 15, 18, 19, 20. Untuk beberapa soal yang tidak tervaliditas, peneliti mengubah serta memperbaiki soal dengan menggunakan pendekatan validitas konstruk. Hasil dari uji reliabilitas instrumen soal yang diujikan ke kelas XI IPS 4 dengan jumlah siswa 39 orang serta 20 soal yang diujikan ialah : Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal No Soal Nilai Croncbachs Alpha if Item Deleted ReliabelTidak 1. 0,665 Reliabel 2. 0,648 Reliabel 3. 0,650 Reliabel 4. 0,691 Reliabel 5. - Reliabel 6. 0,668 Reliabel 7. 0,679 Reliabel 8. 0,681 Reliabel 9. 0,652 Reliabel 10. 0,682 Reliabel 11. 0,665 Reliabel 12. 0,682 Reliabel 13. 0,650 Reliabel 14. 0,662 Reliabel 15. 0,659 Reliabel 16. 0,680 Reliabel 17. 0,675 Reliabel 18. 0,666 Reliabel 19. 0,650 Reliabel 20. 0,652 Reliabel Karena nilai reliabilitas yang dihitung melalui perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach memiliki nilai di atas 0,6. Maka semua butir soal dinyatakan reliabel. Semua soal yang diujikan ke kelas XI IPS 4, dinyatakan reliabel semua. Untuk beberapa soal yang tidak valid, peneliti merubah terlebih dahulu dengan cara validitas konstruk.

2. Hasil Belajar Siswa a. Data Hasil Kognitif

1. Data Hasil Pretest

Penelitian yang peneliti lakukan berlangsung di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan yang berlokasi di Komplek Pamulang Permai Barat 1, Kecamatan Pamulang Timur, Tangerang Selatan. Sampel yang peneliti ambil dalam penelitian penerapan metode permainan tradisional bebentengan ialah kelas XI IPS 3. Kelas tersebut merupakan salah satu kelas yang memiliki nilai hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Ekonomi. Kelas XI IPS 3 berisikan 35 orang siswa, dengan 14 siswa laki-laki, dan 21 siswa perempuan. Kelas XI IPS 3 yang merupakan subjek penelitian dalam penelitian ini, diberikan tes uji pemahaman dalam ranah kognitif sebanyak dua kali. Satu kali diberikan sebelum subjek diberi perlakuan atau penerapan metode pembelajaran permainan tradisional bebentengan pretest. Dan yang satu diberikan setelah subjek diberi perlakuan metode permainan tradisional bebentengan postest. Berdasarkan data nilai hasil belajar sebelum subjek diberi perlakuan metode permainan tradisional bebentengan atau pretest. Dapat disimpulkan, bahwa kelas XI IPS 3 yang terdiri dari 35 orang sisiwa memiliki nilai terendah 15, nilai tertinggi 75, nilai rata-rata 53,35, nilai median 53,5, nilai modus 57,8, nilai varians 325,94, dan nilai standar deviasi 18,05. Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Pretest No Interval Titik tengah Frekuensi absolut Frek Kumulatif Frek Relatif 1 15-24 19,5 2 2 5,71 2 25-34 29,5 2 4 5,71 3 35-44 39,5 7 11 20.00 4 45-54 49,5 7 18 20.00 5 55-64 59,5 10 28 28,57 6 65-74 69,5 4 32 11,42 7 75-84 79,5 3 35 8,57 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas, nilai pada kelas interval 55-64 merupakan nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa-siswi kelas XI IPS 3, dengan presentase 28,57 . Skor rata-rata di kelas XI IPS 3 ialah 53,35 dan berada pada kelas interval 55-64 juga. Terdapat dua kelas interval yang memiliki nilai di atas rata- rata, yaitu kelas interval 65-74 dan 75-84. Dengan total presentase 19,99 yang memiliki nilai di atas rata-rata. Sedangkan untuk nilai dibawah rata-rata, terdapat empat kelas interval, dimulai dari interval 15-24, 25-34, 35-44, dan 45-64. Total presentase nilai di bawah rata-rata ialah 51,42 . Dan dapat disimpulkan bahwa setengah siswa dari kelas XI IPS 3 masih memiliki nilai di bawah rata-rata.

2. Data Hasil Postest

Berdasarkan data nilai hasil belajar sesudah subjek diberi perlakuan metode permainan tradisional bebentengan atau postest. Dapat disimpulkan,

Dokumen yang terkait

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 31 205

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa sma pada konsep momentum dan impuls (kuasi eksperimen di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan)

1 11 207

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan (kuasi eksperimen di SMA N 6 Tangerang Selatan)

0 11 0

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar fisika siswa kelas xi pada konsep hukum gravitasi newton (kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan)

1 25 0

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

Karakter Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016

0 6 137

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Number Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Ajar Sistem reproduksi (Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

0 3 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARANPARTISIPATIF TEKNIK PERMAINAN AKUN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 TALAWI T.P2013/2014.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KRITIK TARI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MULTIKULTUR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 TANGERANG ( Penelitian Tindakan di SMA Negeri 7 Tangerang ).

2 15 41