Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA I MEDAN
PENGARUH KUALITAS HUBUNGAN (Relationship Quality)
TERHADAP MINAT KONSUMEN DOORSMEER
Di PLUS SERVICE STATION MEDAN
DRAFT SKRIPSI
OLEH :
AGUSTINUS HUTAJULU 040502029
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan
(2)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
ABSTRAK
Agustinus Hutajulu (2008), Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship
Quality) Terhadap Minat Konsumen Pada Doorsmeer Plus Service Station.
Prof.Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si sebagai Dosen Pembimbing. Dra Nisrul Irawati MBA sebagai Ketua Departemen Manajemen. Dr. Arlina Nurbaity LSB SE MBA selaku Dosen Penguji I. Dra Frida Ramadhini MM selaku Dosen Penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas hubungan (relationship quality) terhadap minat konsumen pada doorsmeer Plus Service Station Medan dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi minat konsumen pada doorsmeer Plus Service Station. Kepercayaan, Kepuasan, Persepsi, Komunikasi dan Ikatan sosial adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan tujuan tertentu dengan kriteria bahwa konsumen yang dijadikan sampel penelitian adalah konsumen pada doorsmeer Plus Service Station minimal 2 kali dan berumur 17-55 tahun.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 15.0, yaitu model uji F, uji t, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel Kepercayaan(X1), Kepuasan (X2), Persepsi(X3), Ikatan sosial atau persahabatan
(X5), secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen
pada doorsmeer Plus Service Station. Tetapi Variabel Komunikasi (X4) tidak berpengaruh terhadap Minat Konsumen. Dari hasil penelitan ini juga diperoleh bahwa Ikatan sosial atau persahabatan (X5) merupakan variabel yang paling
dominan mempengaruhi minat konsumen pada doorsmeer Plus Service Station.
Kata Kunci : Kualitas Hubungan (Relationship Quality) yang terdiri dari
(3)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan rahmat serta kesempatan bagi kita sehingga akhirnya
penulis mampu menyelesaikan kuliah yang diakhiri dengan penulisan skripsi yang
berjudul “ Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap
Minat Konsumen Pada Doorsmeer Plus Service Station.”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan
dan kekurangan, untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan
kritik yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
pihak lain. Pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MS.i selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara Medan, dan selaku dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi
penulis dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity LSB SE MBA selaku dosen Penguji I yang telah
banyak memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan
(4)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
5. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM selaku dosen Penguji II yang telah banyak
memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Suhartono SH dan seluruh pegawai di Doorsmeer Plus Service
Station Medan, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu staf pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan khususnya Departemen Manajemen
yang telah banyak mendidik, membimbing dan mengajarkan penulis
selama berkuliah.
8. Seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
khususnya Pegawai Jurusan Departemen Manajemen kak Dani, kak Vina,
kak Susi dan bang Jumadi yang sangat banyak memberikan bantuan dan
kemudahan kepada penulis.
9. Seluruh elemen dan pihak yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara Medan yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
10.Terima kasih yang tidak terhingga untuk kedua orang tua saya yang
tercinta, Ayah saya Ir. T. Hutajulu dan Ibu saya Dra. M br Siringo-ringo
yang telah banyak memberikan semua kebutuhan penulis, baik kasih
sayang, pendidikan, materi, doa dan lain-lain yang tidak dapat penulis
sebutkan. Hanya Tuhan YESUS yang mampu membalas segala pemberian
(5)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
11.Terima kasih yang tidak terhingga untuk adik saya yang tercinta, Stephany
Hutajulu dan Febri Putra Halomoan Hutajulu atas dukungan yang telah
diberikan kepada penulis.
12.Teman-teman terbaikku: Hardy Hidayat Harahap SE, M Azmi Nasution
SE, Agung Arief Angkat SE, M Try Anjaya SE dan Arie Gatra SE. Cut
Meutia SE, Siti Sarah SE, Yundi Fauza, Qonnie R.H.
13.Teman-Teman mahasiswa ekonomi manajemen angkatan 2004: Immanuel
Tarigan SE, Andre Simarmata SE, Selamat Oliver SE, Ikhsan Fachriza SE,
Rocky Samuel Situmeang SE, Stanley R M. SE, Wendy wijaya SE,dan
lain-lain
14.Teman-Teman mahasiswa ekonomi manajemen angkatan 2006, 2007,
2008, 2009 : Mia, Winda Kenji, Wiwid, Ai, Ian, Vidi, Irul, Reza, Bubu,
Ane, Boyke, Erfandi, Popo, Henry, Ozi, Kebo, Io, Wawan, Wita, Retno,
Vita, Mirna, Fachri, Ryan, dan lain- lain
Penulis mengucapkan rasa syukur sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini
sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan. Semoga apa
yang telah penulis kerjakan ini juga mendapat rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa, Amin.
Medan, Nopember 2009 Penulis
(6)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. PERUMUSAN MASALAH... 5
C. KERANGKA KONSEPTUAL ... 5
D. HIPOTESIS ... 6
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 6
F. METODE PENELITIAN ... 7
1. Batasan Operasional... 7
2. Defenisi Operasional ... 8
3. Pengukuran Variabel ... 10
4. Tempat Dan Waktu Penelitian... 10
5. Populasi Dan Sampel ... 10
6. Jenis Data ... 12
7. Teknik pengumpulan Data ... 12
8. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 12
9. Teknik Analisis Data... 14
BAB II URAIAN TEORITIS ... 16
A. PENELITIAN TERDAHULU ... 16
B. PENGERTIAN DAN KARATERISTIK JASA ... 16
C. BAURAN PEMASARAN JASA ... 19
D. KUALITAS HUBUNGAN ... 20
(7)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 27
A. Sejarah Perusahaan ... 27
B. Visi, Misi, dan Prinsip Perusahaan ... 27
C. Struktur Organisasi ... 28
D. Uraian Tugas ... 30
E. Fasilitas dan Pelayanan ... 32
F. Pasar Sasaran ... 32
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Analisis ... 34
1. Deskriptif Responden ... 34
a. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 35
b. Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 35
c. Karateristik Responden Berdasarkan Profesi ... 36
d. Karateristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ... 37
2. Deskriptif Variabel ... 37
a. Dimensi Kepercayaan Sebagai X1 ... 38
b. Dimensi Kepuasan Sebagai X2 ... 39
c. Dimensi Persepsi Sebagai X3 ... 40
d. Dimensi Komunikasi Sebagai X4 ... 41
e. Dimensi Ikatan sosial Sebagai X5 ... 42
f. Dimensi Minat Konsumen Sebagai Y ... 44
B. Pembahasan ... 45
1. Uji Validitas dan Reliabilitas... 45
2. Regresi Linear Berganda ... 47
3. Pembuktian hipotesis ... 49
a. Uji –t (parsial) ... 49
b. Uji –F (Serentak) ... 52
c. Variabel Dominan ... 54
4. Determinasi... 55
(8)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
A. Kesimpulan ... 56 B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ...60 LAMPIRAN
(9)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Jumlah Konsumen Plus Service Station ………4
Tabel 1.2Defenisi Operasional Variabel………...9
Tabel 3.1Jumlah Tenaga Kerja Doorsmeer Plus Service Station…………..31
Tabel 4.1Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….35
Tabel 4.2Karateristik Berdasarkan Usia……….35
Tabel 4.3Karateristik Berdasarkan Profesi……….36
Tabel 4.4Karateristik Responden Bedasarkan Kunjungan………37
Tabel 4.5Dimensi Kepercayaan sebagai Variabel X1………..…,.38
Tabel 4.6Dimensi Kepuasan sebagai Variabel X2……….39
Tabel 4.7Dimensi Persepsi sebagai Variabel X3………40
Tabel 4.8Dimensi Komunikasi sebagai Variabel X4………..41
Tabel 4.9Dimensi Ikatan sosial sebagai Variabel X5………...43
Tabel 4.10Dimensi Minat Konsumen sebagai Variabel Y……….44
Tabel 4.1 Validitas Tiap Pertanyaan………..46
Tabel 4.12Reliability Statistics………...47
Tabel 4.13 Print Out Coefficients………...…47
Tabel 4.14Perbandingan thitung dengan ttabel………....50
Tabel 4.15ANOVA (b)………...54
Tabel 4.16Reliability Statistics Fhitung dengan Ftabel……….…..54
(10)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Kerangka Konseptual……….6
(11)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya pembangunan telah mendorong pertumbuhan berbagai industri,
terutama industri- industri jasa. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat
diantara perusahaan sejenis tersebut. Terutama dalam hal memperoleh dan
mempertahankan pelanggan. Tingkat persaingan yang tinggi dalam industri ini
mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan pentingnya elemen kualitas
hubungan (relationship quality) sebagai upaya untuk memperoleh dan
mempertahankan pelanggan yang ada. Perkembangan yang cepat pada industri
jasa yang dialami juga oleh usaha- usaha yang bergerak dalam jasa perawatan
mobil.
Jasa perawatan mobil telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi
masyarakat pengguna kendaraan bermotor khususnya mobil. Hal ini disebabkan
oleh arti pentingnya perawatan kendaraan secara berkala dan teratur dengan
tujuan untuk mendapatkan rasa nyaman pada saat dikendarai, menjaga keawetan
dan juga menjaga nilai lebih dibanding orang lain. Para pengguna kendaraan ini
dapat meminta kepada penyedia jasa perawatan untuk mencuci, merawat mesin
dan memperindah mobil mereka. Usaha jasa perawatan mobil mencakup kegiatan
bengkel dan doorsmeer. Bengkel meliputi kegiatan perawatan mesin mobil
sedangkan doorsmeer meliputi kegiatan pencucian mobil. Diantara jasa- jasa yang
ditawarkan usaha perawatan mobil ini, jasa cuci mobil atau doorsmeer merupakan
pelayanan jasa yang menjadi primadona atau unggulan dikebanyakan usaha jasa
(12)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
perawatan mobil. Doorsmeer bukan lagi sebagai kebutuhan komplementer atau
pelengkap saja bagi para pengguna kendaraan khususnya pengguna mobil.
Mencuci mobil telah menjadi hal rutin dilakukan untuk menjaga keawetan mobil.
Untuk memenuhi kebutuhannya ini pelanggan akan mempercayakan perawatan
mobilnya pada doorsmeer atau jasa perawatan yang dianggap sudah memiliki
hubungan yang akrab dan telah dipercayai. Pada penilitian ini, peneliti lebih
menekankan meneliti pada bidang jasa doorsmeer mobil. Hal ini didasarkan oleh
perkembangan usaha ini yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Plus service station merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak
dibidang otomotif atau sering disebut bengkel. Selain bengkel, Plus service station
juga memiliki produk jasa yang lain yaitu jasa pencucian mobil atau lebih dikenal
dengan nama doorsmeer.
Plus service station terletak di Jalan Sei Batang Hari, dimana terdapat
banyak usaha yang menyerupai Plus service station. Beberapa diantaranya yaitu :
Duta doorsmeer, Sehat doorsmeer, Berkah Motor, Gapa Motor, dan masih banyak
lagi. Dilihat dari jumlah bengkel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
persaingan yang ketat antar bengkel- bengkel tersebut demi memenangkan
pelanggan dan menguasai pasar.
Kebanyakan dari bengkel- bengkel tersebut diatas lebih memilih
memenangkan pelanggan dan menguasai pasar dengan membuat suatu strategi
untuk mendatangkan pelanggan yang baru. Akan tetapi, Plus service station
memiliki sesuatu yang berbeda dari bengkel lain yaitu dengan cara membangun
(13)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
dapat dikatakan sebuah program untuk menarik dan mempertahankan minat
pelanggan, dimana pelanggan diajak untuk membangun suatu hubungan yang
lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah sehingga dapat
menimbulkan kepercayaan, kepuasan, bahkan sebuah ikatan persahabatan yang
pada akhirnya dapat menimbulkan sebuah komitmen antara pelanggan dan
perusahaan.
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk/ jasa
yang dibutuhkan pada periode tertentu. (Durianto, dkk, 2001 : 109). Kebutuhan
dapat berupa kebutuhan studi, pekerjaan, status sosial, dan kebutuhan lainnya.
Dalam melakukan rencana pembelian, konsumen dihadapkan kepada berbagai
alternatif pilihan, antara lain produk, tempat, harga, pelayanan dan pilihan lainnya.
Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk/ jasa dan
keyakinan konsumen terhadap kualitas hubungan yang diberikan Plus Service
Station. Semakin rendahnya keyakinan konsumen terhadap satu produk / jasa akan
menyebabkan menurunnya minat konsumen menggunakan jasa doorsmeer Plus
Service Station. Menurut Goetsch dan Davis dalam Tjiptono (2005 : 110) kualitas
didefinisikan sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan Produk, Jasa,
Sumber Daya Manusia, Proses dan Lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
Plus Service Station ini dalam meningkatkan kualitas hubungan dapat
diperlihatkan dari peningkatan konsumen pada setiap tahunnya, salah satu hal
(14)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
konsumen adalah dengan membina kualitas hubungan yang baik dengan setiap
pelanggan, hubungan ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu program dalam
mencapai jumlah konsumen yang diharapkan, dimana para pelanggan atau
konsumen diajak untuk membangun suatu hubungan yang lebih dekat dengan
menciptakan komunikasi dua arah sehingga dapat menimbulkan kepercayaan,
kepuasan bahkan ikatan sosil yang pada akhirnya dapat menimbulkan sebuah
komitmen antara konsumen dengan perusahaan, yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
berikut ini :
Tabel 1.1.
Jumlah Konsumen Plus Service Station (2005-2008)
Tahun Konsumen
2005 2614
2006 2905
2007 3319
2008 3809
Sumber : Plus Service Station,2009
Pada tahun 2008 Doorsmeer Plus Service Station memperoleh jumlah konsumen
lebih banyak tahun sebelumnya. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk
mengetahui lebih terperinci mengenai kualitas hubungan (relationship) dan
bagaimana hubungannya dengan minat konsumen. Sehingga penulis mengambil
judul :’’ Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap
(15)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
Apakah kualitas hubungan berpengaruh terhadap minat konsumen
doorsmeer di Plus Service Station Medan ?
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan
teoritis yang mencerminkan hubungan antara variabel yang di teliti. Hal ini
merupakan tuntutan untuk memecahakan masalah penelitian dan merumuskan
hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.
Kualitas hubungan dengan hal yang mencakup masalah kepercayaan, konflik,
komitmen dan kesinambungan hubungan di masa mendatang. Kualitas hubungan
yang baik akan menurunkan level konflik dan sebaliknya memperbesar
kepercayaan, komitmen berlanjutnya hubungan jangka panjang dan kelanjutan
investasi. Menurut Lovelock, Patterson dan Walker dalam Tjiptono (2004 : 94)
dalam membentuk kualitas hubungan yang lebih kuat antara perusahaan dengan
pelanggan di pengaruhi oleh beberapa variabel yaitu kepercayaan, kepuasan,
persepsi, komunikasi, dan ikatan sosial atau persahabatan.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis seperti gambar berikut :
(16)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Sumber :Tjiptono (2000:94), diolah Gambar 1.1. : kerangka konseptual D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
dikemukakan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
‘’ Kualitas Hubungan yang terdiri dari variabel kepercayaan, kepuasan, persepsi,
komunikasi, dan ikatan sosial atau persahabatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat konsumen doorsmeer pada Plus Service Station
Medan’’.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh
kualitas hubungan yang terdiri dari variabel kepercayaan, kepuasan, persepsi,
komunikasi, dan ikatan sosial atau persahabatan terhadap minat konsumen
doorsmeer pada Plus Service Station Medan. Ikatan Sosial atau
Persahabatan (X5)
Minat Konsumen (Y)
Kepuasan (X2)
Persepsi (X3)
Komunikasi (X4)
(17)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
2. Manfaat Penelitian.
a. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan sumbangan pemikiran yang positif untuk mengetahui
pengaruh tentang dimensi- dimensi kualitas hubungan terhadap minat
konsumen.
b. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi
dalam melakukan penelitian objek atau pun masalah yang sama dimasa
yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
C. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk
menerapkan teori- teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku
perkuliahan dan mencoba membandingkan dengan praktek yang ada
dilapangan dan untuk menambah pemahaman penulis dalam bidang
manajemen.
F. Metode Penelitian
1) Batasan dan Identifikasi Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas (X), terdiri dari : kepercayaan (X1), kepuasan (X2),
persepsi (X3), komunikasi (X4), ikantan sosial atau persahabatan (X5).
b. Variabel Terikat (Y), adalah minat konsumen doorsmeer Plus Service
(18)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
2) Defenisi Operasional Variabel
Defenisi variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
a. Kepercayaan (X1) : merupakan tingkat perasaan yang meliputi rasa
aman yang dirasakan pelanggan dan keinginan untuk mempercayakan
transaksi pada perusahaan.
b. Kepuasan (X2) : merupakan tingkat perasaan dimana seseorang
menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang
diterima dan diharapkannya.
c. Persepsi (X3) : merupakan penilaian menyeluruh dan manfaat atas
keunggulan yang diperoleh pelanggan dari suatu jasa atau produk
tertentu.
d. Komunikasi (X4) : merupakan proses pertukaran informasi antara
pelanggan dengan perusahaan dimana informasi tersebut nantinya
dapat berguna bagi kedua belah pihak.
e. Ikatan sosial atau persahabatan (X5) : hal ini timbul akibat interaksi
antara karyawan dengan pelanggan.
f. Minat Beli Konsumen (Y) : merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk menggunakan suatu produk atau jasa
tertentu serta berapa banyak produk atau jasa yang dibutuhkan pada
(19)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Tabel 1.2.
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Pengukuran Kepercayaan
(X1)
Merupakan tingkat perasaan yang meliputi rasa aman yang dirasakan pelanggan dan keinginan untuk mempercayakan transaksi pada perusahaan
a.Reputasi yang baik. b.Kualitas jasa. c.Kejujuran karyawan.
Likert
Kepuasan (X2)
Merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima dan diharapkannya a.Memberikan perhatian khusus kepada para pelanggan. b.Penanganan kinerja yang lebih bagus.
Likert
Persepsi (X3)
Merupakan penilaian menyeluruh dan manfaat atas keunggulan yang diperoleh pelanggan dari suatu jasa atau produk tertentu
a.Pelayanan yang tanggap.
b.Kebersihan yang terjamin.
c.Proses yang tepat waktu.
Likert
Komunikasi (X4)
Merupakan proses pertukaran informasi antara pelanggan dengan perusahaan dimana informasi tersebut nantinya dapat berguna bagi kedua belah pihak.
a.Sumber informasi yang diperoleh b.Informasi-
informasi terkini dari perusahaan.
Likert
Ikatan Sosial (X5)
hal yang timbul akibat interaksi antara karyawan dengan pelanggan.
a.Hubungan dengan konsumen yang baik b.Sikap karyawan yang bersahabat. c.Kesediaan merespon permintaan pelanggan. Likert Minat Konsumen (Y)
Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk atau jasa yang dibutuhkan pada periode tertentu.
a.Tingkat terhadap kualitas
b.Tingkat harga c. Tingkat kualitas pelayanan
Likert
(20)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
3. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
berbagai objek prilaku, objek dan biasanya skala yang diajukan terdiri dari 5 titik,
(Kuncoro. 2003 : 157)
Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan penilaian :
Sangat setuju : diberi skor 5
Setuju : diberi skor 4
Kurang setuju : diberi skor 3
Tidak setuju : diberi skor 2
Sangat tidak setuju : diberi skor 1
Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah
kategori jawaban yang tersedia.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Plus Service Station yang berlokasi di Jln. Sei
Batang Hari No.101 Medan. Waktu penelitian yaitu dari Agustus - November
2009.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek ataupun
objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Sugiyono, 2005:
(21)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
jasa doorsmeer Plus Service Station yaitu pada empat bulan terakhir yaitu pada
bulan Agustus hingga November yaitu sebanyak 300 orang.
b. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi
(Kuncoro,2003:103). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (sugiyono,2005 :78).Dengan kriteria sebagai
berikut
1.Konsumen yang sudah berkunjung minimal dua kali dan memperoleh
pelayanan di Plus service station Medan
2. Konsumen yang telah berusia antara 17-55 tahun, karena pada usia ini
dianggap sudah mempunyai kemampuan untuk memahami kuesioner yang
diberikan.
Jumlah populasi yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 300 orang
dengan cara penyebaran kuesioner pada saat pelanggan datang. Sampel penelitian
ini merupakan bagian dari karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
Sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin (Umar, 2003 :78) yaitu
teknik pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sampel dari populasi
dengan rumus :
n =
) 1
( Ne2 N
+
dimana : n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
(22)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah :
n = =
+(300 (0.1) ) 1
(
300
2
x 75
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu : data primer dan
data skunder.
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden
yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan
memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan
internet untuk mendukung penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan melalui daftar pada responden yang terpilih, yakni pada
pelanggan doorsmeer Plus Service Station.
b. Wawancara
Yaitu melakukan tanya- jawab secara langsung dengan responden dan
pihak manajemen Plus Service Station Medan.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
(23)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
yang seharusnya diukur.. Uji validitas untuk mengukur ketepatan alat ukur
melakukan tugas mencapai sasarannya
Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut :
1) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrument penelitian.
Instrument yang relibel adalah instrument yang apabila digunakan
berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama (sugiyono : 2003:110). Uji Reliabilitas akan menunjukan
konsistensi dari pertanyaan jawaban responden yang terdapat pada
kuesioner. Uji ini dilakukan setelah validitas yang di uji merupakan
pertanyaan yang sudah valid. Uji reliabilitas ini menggunakan uji
Gronbach Alpha.
Kriteria dalam menentukan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut :
1) Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka pertanyaan tersebut
reliabel.
2) Jika ralpha negative dan lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tersebut
tidak reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution)
(24)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
9. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan menginterpretasi data sehingga diperoleh gambaran yang
jelas mengenai masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil
perhitungan.
b. Analisis Statistik
1) AnalisisRegresi Liniear Berganda.
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel bebas (kepercayaan, kepuasan, persepsi,
komunikasi, ikatan sosial) terhadapvariabel terikat (minat konsumen).
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah :
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y = skor variabel minat konsumen
a = konstanta
b1,b2,b3,b4,b5 = koefisien regresi
X1 = variabel kepercayaan
X2 = variabel kepuasan
X3 = variabel persepsi
X4 = variasi komunikasi
X5 = variasi ikatan sosial
(25)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
2) Uji Signifikasi Simultan ( Uji – F).
Uji signifikasi simultan (Uji-F) digunakan untuk menunjukan apakah
secara bersama-sama variabel bebas (X) mempunyai pengaruh positif dan
signifikasi atau tidak terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang
digunakan dalam uji Fhitung ini adalah :
H0: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0
Artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
H0: b1≠ b2≠ b3≠ b4 ≠ b5≠ 0
Artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai F
hitung dengan nilai F tabel.Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H0 diterima jika F hitung< Ftabel pada = 5%
H0 diterima jika F hitung > Ftabel pada =5%
3) Uji Signifikasi Parsial (Uji- t)
Uji signifikasi parsial (Uji- t) menunjukan seberapa besar pengaruh
variabel bebas secar parsial terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = 0
Artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat (Y).
(26)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Artinya variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu :
H0 : diterima jika t hitung < t tabel pada = 5%
H0 : diterima jika t hitung > t tabel pada = 5%
4) Pengujian Koefisien Determinan (R2).
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin
besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas (X1,X2,X3,X4,X5)adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini
berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika
R2 mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas (X1,X2,X3,X4,X5) terhadap variabel terikat (Y) semakin
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat (Y).
(27)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu.Penelitian tentang kualitas hubungan telah dilakukan oleh wibowo pada
tahun 2005 dengan judul ‘‘Pengaruh Dimensi Kualitas Hubungan Terhadap
Loyalitas Pelanggan Pada Mitra Jaya’’. Penelitian tersebut dilakukan dengan
didasarkan oleh variabel kepercayaan, kepuasan, persepsi, komunikasi, dan ikatan
sosial atau persahabatan. Kesimpulan penelitian tersebut yaitu variabel
kepercayaan, kepuasan, persepsi pelanggan, komunikasi, dan ikatan sosial secara
bersam- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan
pada Mitra Jaya. Faktor yang paling dominant mempengaruhi kesetiaan pelanggan
ialah ikatan sosial atau persahabatan.
Hasil penelitian Amalia (2007) berjudul ‘‘ Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Griya Sari Café Medan’’ menyatakan
bahwa variabel reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Griya Sari
Café Medan. Secara parsial, variabel reliability dan empathy berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Griya Sari Café Medan.
B. Pengertian dan Karateristik Jasa
Pengertian jasa menurut pendapat para ahli antara lain :
‘‘Menurut Kotler (2000: 428)’’
‘‘Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun produksinya bisa terikat dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.’’
(28)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Berdasarkan pengertian jasa tersebut, Tjiptono (2005: 18) mengutarakan
ada lima karateristik utama jasa, yaitu :
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa merupakan suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, kinerja atau usaha oleh
sebab itu sifat jasa tidak berwujud artinya jasa tidak dapat dilihat, diraba,
dicium, atau didengar sebelum dibeli atau dikonsumsi.
2. Inseparability (tidak terpisahkan)
Barang fisik diproduksi, kemudian disimpan, selanjutnya dijual baru nantinya
dikonsumsi. Sabaliknya jasa dijual dulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi,
ini berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya.
3. Variability (keanekaragaman)
Jasa bersifat sangat beranekaragam karena non- standardized output, artinya
banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan di
mana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa meruakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan.Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut
akan berlalu begitu saja.
5. Lack of ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang, pembeli mempunyai hak penuh atas penggunaan produk
yang di belinya. Pada pembelian jasa, pelanggan hanya mempunyai akses
(29)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
C. Bauran Pemasaran Jasa
1. Product, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja
(baik yang berwujud maupun tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan kinginan tertentu.
2. Pricing, Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan
taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga dengan berbagai kelompok pelanggan.
3. Promotion, bauran promosi tradisional terdiri dari berbagai metode untuk
mengkomunikasi manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan actual.
Metode tersebut diantaranya dalah periklanan, promosi penjualan, direct
slling dan personal selling.
4. Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik,
seperti dimana sebuah restoran harus didirikan.
5. People, bagi sebagian orang jasa, orang merupakan unsure vital dalam
bauran pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak terlalu
memusingkan apakah karyawan produksi berpakaian acak- acakan,
berbicara kasar ditempat kerja, atau terlambat ketempat kerjanya. Yang
penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang dibelinya.Dilain pihak
(30)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
tindakan dan perilakunya akan berpengaruh terhadap output yang akan
diterima pelanggan.
6. physical Evidence, karateristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan
potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini
menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan
pembelian semakin besar.Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam
bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan
jalan menawarkan bukti fisik dari karateristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam
berbagai bentuk, misal brosur paket liburan yang aktraktif dan memuat foto
lokasi liburan dan tempat menginap.
7. Process, merupakan faktor penting bagi konsumen high-contack- services,
yang sering juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan
restoran misalnya, sangat terpengaruh dengan cara staff melayani mereka
dan lamanya menunggu selama proses produksi.
8 Costumer service. Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi.
Dalam sektor jasa, layanan pelanggan dapat di artikan sebagai kualitas total
jasa yang depersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab
atas unsur bauran pemasaran ini tidak bisa di isolasi hanya pada departemen
layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua
personal produksi.
D. Kualitas Hubungan (Relationship Quality)
Istilah kualitas hubungan (relationship quality) berarti kualitas dispersepsi
(31)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
maka perceived quality (kualitas yang dirasakan) juga tinggi (kasali, dalam chan,
2003:243). Perceived quality adalah factor utama dimana orang akan
membedakan suatu tempat pasar.
Menurut pendapat Chan, (2003:237), quality selain terhadap produk dan
jasa, kualitas juga akan diterapkan pada karyawan (people), proses (processes),
dan llingkungan fisik (environment) dimana produk dan jasa disediakan. Kualitas
itu sendiri dapat diperoleh dengan membina hubungan (relationship) yang baik.
Hal ini menunjukan bahwa karyawan (people), proses (processes), dan bukti fisik
(dalam hal ini adalah lingkungan fisik dimana jasa disampaikan) yang merupakan
atribut evaluasi konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang mempunyai hubungan
dengan kualitas hubungan.
Relationship quality oleh Smith dalam Soetomo (2002:119) didefenisikan sebagai konsep yang terdiri dari berbagai pengaruh positif yang ditimbulkan oleh
suatu hubungan yang mencerminkan keseluruhan dan luasnya hubungan kepada
pihak yang dipenuhi kebutuhan dan harapannya.
Relationship quality menurut Kumar, Scheer, dan Steenkamp dalam Jasfar (2002:19), berkaitan dengan hal- hal yang mencakup masalah konflik,
kepercayaan (trust),komitmen dan kesinambungan hubungan dimasa mendatang.
Kualitas hubungan yang baik akan menurunkan level konflik dan sebaliknya
memperbesar kepercayaan, komitmen, berlanjutnya hubungan jangka panjang dan
kelanjutan investasi. Membangun relationship dengan pelanggan sering kali
membawa keberhasilan, tetapi tidak selalu merupakan suatu strategi terbaik.
(32)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti kepercayaan, kepuasan
terhadap produk dan jasa, persepsi terhadap nilai, efektifitas komunikasi dan
ikatan sosial atau persahabatan.
1. Kepercayaan
Kepercayaan (trust) secara umum dipandang sebagai unsur mendasar bagi
keberhasilan suatu hubungan. Tanpa adanya kepercayaan suatu hubungan tidak
akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Kepercayaan didefenisikan
sebagai kesediaan untuk bersandar pada mitra bisnis yang dipercayai.Menurut
Garbarino dan Johnson dalam Soetomo (2004:234), pengertian kepercayaan
(trust) dalam pemasaran jasa lebih menekankan pada sikap individu yang
mengacu kepada keyakinan konsumen atas kualitas dan keterandalan jasa yang
diterimannya.
Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak
saling mempercayai. Apabila kepercayaan sudah terjalin diantara pelanggan dan
perusahaan, maka usaha untuk membinanya tidaklah terlalu sulit.
Donney dan Cannon dalam Jasfar (2002:20) mengemukakan faktor- faktor
yang mempengaruhi dalam proses terbentuknya kepercyaan antar lain : reputasi
perusahaan, besar kecilnya perusahaan, saling menyenangi, baik antara pelanggan
dengan perusahaan maupun antara pelanggan dengan pegawai perusahaan.
2. Kepuasan
Perilaku setelah pembelian akan menimbulkan sikap puas atau tidak puas
dari kosumen. Kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa adalah tingkat
(33)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
produk atau jasa yang diterima dan diharapkannya (Kotler, dalam Fandy
Tjiptono,2000:131).
Menurut Kotler (2005:70), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antar kinerja ( hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada
dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan,
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan amat puas atau
sangat senang.Dengan memahami tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang
diberikan, maka perusahaan dapat mengetahui kesenjangan antara yang dilakukan
perusahaan dan yang pelanggan butuhkan, sehingga perusahaan dapat menentukan
langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.
3. Persepsi
Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang perusahaan sebagai penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandang pelanggan.
Persepsi pelanggan didefenisikan sebagai makna yang kita pertalikan
berdasarkan pengalaman masa lalu dan ransangan- ransangan yang diterima
melalui panca indra ( Stanton, dalam Boyd, 2000:264).
Menurut Hill dalam Tantrisna (2006: 38) persepsi adalah pandangan
terhadap pelayanan yang telah ada diterrima individu. Masing- masing individu
(34)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
mengorganisasikan, dan menerjemahkan informasi dengan cara yang
berbeda-beda.
4.Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu
ataupun konsumen melalui sistem yang lazim (biasa), baik dengan simbol-simbol,
sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan (Purwanto, 2006:3). Informasi yang
didapatkan konsumen biasanya akan berhubungan dengan keputusan yang diambil
konsumen untuk berkunjung atau mengambil keputusan untuk memilih.
Komunikasi bisnis adalah suatu bentuk hubungan antara komunikator
dengan komunikan dimana terdapat adanya pertukaran ide, informasi, pesan, dan
konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil. Kegiatan
komunikasi dalam bisnis secara sederhana tidak hanya menyampaikan informasi,
tetapi mengandung unsur persuasi agar orang lain bersedia menerima pemahaman
dan pengaruh, serta mau melaksanakan suatu perintah atau bujukan.
Sumber informasi yang didapatkan konsumen biasanya akan berhubungan
dengan keputusan yang diambil konsumen untuk berkunjung atau mengambil
keputusan untuk memilih. Pengertian sumber informasi dapat dikatakan adalah
sumber dari mana informasi tentang produk maupun jasa yang diperoleh
konsumen.
Menurut Kotler (2005:225), sumber informasi konsumen digolongkan ke
dalam empat kelompok :
a. Sumber pribadi :Keluarga ,teman, tetangga, kenalan
(35)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
c. Sumber publik : Media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.
d. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
5. Ikatan Sosial atau Persahabatan
Ikatan sosial atau persahabatan akan membangun hubungan yang lebih
kuat dengan pelanggan atau masyarakat. Ikatan sosial atau persahabatan adalah
hal yang timbul akibat interaksi antara karyawan dengan pelanggan (Morga,
dalam Rini, 2006). Melalui ikatan ini perusahaan berusaha memuaskan pelanggan
dan melakukan yang terbaik demi kepentingan pelanggan dan masyarakat untuk
jangka panjang.
Menurut Kotler (2005:30), tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan cara yang tetap
mempertahankan atau meningkatkan kesejahterraan masyarakat dan konsumen.
Ikatan sosial atau persahabatan adalah suatu kebutuhan memberi dan
meneriman suatu perhatian dari dan untuk pelanggan dan masyarakat. Kebutuhan
ini antara lain hubungan antar pelanggan dengan penjual, hubungan antara
karyawan dengan masyarakat sekitar.
E. Minat Konsumen
Durianto, dkk (2001: 109)
‘‘Niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produksi yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat
(36)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
konsummen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa mendatang.’’
Menurut Mowen (2002:322)
‘‘ Minat konsumen terdiri dari semua tindakan konsumen untuk memperoleh, menggunakan dan membuang barang atau jasa. Beberapa minat konsumen adalah membeli sebuah produk atau menggunakan sebuah jasa dan memberikan informasi dari mulut ke mulut tentang sebuah produk dan jasa kepada orang lain dan mengumpulkan informasi sebelum melakukan pembelian atau penggunaan jasanya.’’
Minat konsumen menggabarkan bagaimana konsumen membuat
keputusan- keputusan pembelian dan bagaimana meraka menggunakan dan
mengatur pembelian barang atau jasa. Menurut Lamb, hair, Mcdaniel (2001:188).
Berdasarkan teori- teori minat beli konsumen maka dapat disimpulkan
bahwa :
Minat konsumen adalah merupakan sebuah proses keputusan tindakan
konsumen yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk memenuhi atau
menggunakan produk atau jasa, memperoleh produk dan jasa, mengatur dan
membuang produk atau jasa tersebut. Minat konsumen merujuk pada perilaku
para konsumen akhir yang menggunakan produk atau jasa untuk penggunaan
pribadi atau keluarga dan bukan untuk tujuan bisnis. Pemasar dapat mengetahui
apa yang diinginkan para konsumen, sehingga minat konsumen terhadap suatu
(37)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Bengkel Plus Service Station adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang layanan jasa service mobil, berdiri pada tanggal 09 Februari 2000. Pemilik
Bengkel Plus Service Station adalah Suhartono, SH yang bertindak sebagai
pengusaha dan pembayar upah. Bengkel Plus Service Station terletak di kawasan
Sei Batang Hari yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dan juga jauh
terhindar dari lokasi rawan kemacetan lalu lintas tepatnya di Jl. Sei Batang Hari
No.101 Medan yang berdiri di areal tanah seluas 25m x 69m atau sekitar 1725m2.
Bengkel Plus Service Station memiliki 3 buah dongkrak hydrolic, 4 buah fasilitas
perbaikan mesin, 2 buah alat perbaikan suspensi mobil, 2 buah untuk fasilitas
saloon mobil.
B. Visi, Misi dan Prinsip Perusahaan
Bengkel Plus Service Station mempunyai visi untuk memberikan
pelayanan jasa service mobil bermutu yang menjadi pilihan yang baik untuk
melakukan service mobil serta memiliki misi meningkatkan dan memberikan
pelayanan jasa service mobil yang memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan
dan melebihi apa yang diharapkan konsumen dan pelanggan lainnya dalam
suasana yang dipenuhi oleh perhatian, kenyamanan, dan kepuasan.
Bengkel Plus Service Station mempunyai beberapa prinsip dalam rangka
(38)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
perpaduan antara perhatian, pemenuhan kebutuhan dan keinginan, serta
keunggulan dengan memberikan perhatian secara khusus atas pelayanan terhadap
pelangan, menghargai para karyawan dan mengakui kontribusi dan hak mereka
untuk mencapai tujuan profesional dalam lingkungan yang ramah dan aman,
menghargai mitra kerja dan berupaya memelihara hubungan baik serta
menghormati, menghargai prinsip bisnis perusahaan yang memperbolehkan untuk
mencapai tujuan keuangan untuk kebaikan pelanggan, karyawan dan pemilik
perusahaan.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan mekanisme-mekanisme formal
dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagian –
bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan,
tugas dan wewenang serta tangung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja standardisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran satuan kerja.
Struktur organisasi suatu perusahaan terlalu kompleks untuk disajikan
secara verbal, oleh karena itu diperlukan suatu bagan organisasi untuk
menggambarkannya. Dalam bagan akan diperlihatkan susunan-susunan,
(39)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Bengkel Plus Service Station menggunakan struktur organisasi garis dalam
hal ini wewenang berjalan menurut garis lurus. Struktur organisasi garis ini
menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan tetap merupakan pengambil keputusan
yang utama dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan dijalankan
oleh semua karyawan perusahaan. Walaupun demikian terdapat pelimpahan
wewenang kepada bawahannya, pengawasan juga dilakukan secara langsung oleh
pucuk pimpinan sampai kepada karyawan yang paling rendah. Adapun struktur
organisasi Bengkel Plus Service Station.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bengkel Plus Service Station Medan Sumber : Bengkel Plus Service Station Medan
MANAJER
Bagian pemeriksaan kendaraan yang masuk
dan keluar Mandor bagian
Perawatan mesin dan suspensi
Kasir
Karyawan bagian perawatan mesin
mobil PEMILIK
Mandor bagian Perawatan Body
mobil
Karyawan bagian Door smeer mobil
Karyawan bagian salon mobil
Karyawan bagian perawatan suspensi mobil
(40)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
D. Uraian Tugas
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing satuan organisasi dapat
diuraikan secara terperinci, kecuali untuk pemilik tidak perlu diuraikan secara
terperinci karena merupakan pimpinan puncak perusahaan dan juga sebagai
pemilik saham dan pembuat rencana strategis perusahaan yang berarti tidak terlalu
terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing satuan organisasi tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan Bengkel
Memimpin, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, membina pelaksanaan,
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan operasional bengkel sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku serta visi dan misi perusahaan.
2. Manajer
a. Memimpin jalannya perusahaan, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan
operasional, membina, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan
opersional sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta visi
dan misi perusahaan
b. Merencanakan kegiatan pemasaran dengan tetap memperhatikan situasi
dan kondisi yang berkembang.
3. Kasir
a. Mengaudit sistim/prosedur pembayaran pada Bengkel Plus Service
Station.
b. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap mobilisasi dana.
(41)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
4. Mandor Bagian
a. Mengawasi standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi
anggotanya.
c. Melakukan pengembangan dalam bidang pengerjaan suatu masalah pada
mobil terutama dalam penggunaan teknologi agar semua anggotanya
mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang service mobil.
d. Mengawasi penggunaan fasilitas bengkel.
5. Pekerja Bagian
a. Meliputi pelayanan doorsmeer, salon, mesin mobil, suspensi mobil.
b. Memberi pelayanan kepada para pelanggan
c. Mengkoordinasi semua keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Pada setiap bagian dalam bengkel, pimpinan harus selalu mengarahkan dan
mengawasi anggotanya agar dapat melakukan tugasnya dengan benar dan penuh
tanggung jawab. Adapun jumlah tenaga kerja masing-masing bagian adalah :
Tabel 3.1
Jumlah Tenaga Kerja Bengkel Plus Service Station
Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)
Petugas pencuci Mobil Petugas mengelap mobil Kasir
Pemeriksa Perbaikan mesin Salon mobil
6 12
2 2 15
5
Total 42
(42)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
E. Fasilitas dan Pelayanan
Bengkel Plus Service Station adalah service mobil yang berusaha untuk
menyediakan pelayanan service mobil yang terbaik untuk pelanggannya. Untuk
itu, Bengkel Plus Service Station menyediakan berbagai macam pelayanan untuk
memuaskan pelanggannya.
Adapun jenis-jenis pelayanan yang diberikan :
1. Pelayanan Doorsmeer
Bengkel Plus Service Station menyediakan pencucian mobil baik body,
kolong, atau keseluruhan sekaligus disertai dengan pencucian karpet mobil.
2. Pelayanan Perbaikan Mesin
Pelayanan perbaikan mesin yang dilakukan antara lain tune up, penggantian
oli,
3. Pelayanan salon mobil
Melayani pelanggan yang ingin agar mobilnya memiliki tampilan yang lebih
dari biasanya.
F. Pasar Sasaran
Suatu perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa harus terlebih
dahulu menetapkan pasar sasaran untuk produk dan jasanya tersebut. Perusahaan
akan sulit untuk melayani dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
pada pasar yang sangat luas secara keseluruhan. Konsumen yang ada pada pasar
(43)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Apalagi perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lainnya apabila
beroperasi pada seluruh segmen pasar.
Service mobil dalam melayani para pelanggannya harus efektif dan efisien. Perusahaan harus menetapkan pasar sasaran yang menguntungkan untuk dimasuki
dan dilayani. Dengan menetapkan pasar sasaran, perusahaan akan lebih mudah
untuk menetapkan program pemasaran untuk pasar sasaran yang dituju.
Bengkel Plus Service Station dalam melayani pelanggannya dengan baik
telah memilih menetapkan beberapa objek sasaran yaitu mobil pribadi, mobil
dinas pemerintah maupun swasta. Dilihat dari tarif yang ditawarkan untuk
masing-masing jenis service yang digunakan maka pasar sasaran Bengkel Plus
Service Station bisa dari golongan masyarakat rendah karena harga yang
(44)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.Analisis
Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu “Pengaruh Kualitas Hubungan
(Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Pada Bengkel Plus Service
Station maka penulis menganalisis dan mengevaluasi faktor-faktor yang
mempengaruhi minat konsumen dalam memilih jasa Bengkel Plus Service Station
yaitu : Kepercayaan, Kepuasan, Persepsi, Komunikasi, Ikatan sosial. Analisis
evaluasi data menggunakan analisis deskriptif, uji validitas dan realibilitas serta
model regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi
15.0.
Hasil dari analisis dan evaluasi juga untuk mengetahui faktor atau variabel
mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat konsumen menggunakan
jasa Bengkel Plus Service Station dan dilakukan sesuai dengan kemampuan
penulis dan petunjuk dari dosen pembimbing dan dosen penguji serta buku-buku
yang penulis pelajari.
1. Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa Bengkel Plus
Service Station yaitu sebanyak 300 responden. Dan sampel yang diambil yaitu
sebanyak 75 responden dengan kriteria konsumen yang pernah menggunakan jasa
Bengkel Plus Service Station ini minimal 2 kali selama Agustus- November 2009
dan berumur 17 – 55 tahun. Karakteristik responden dalam penelitian ini
(45)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan atau profesi,frekuensi berkunjung para
pengguna jasa Bengkel Plus Service Station.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam Tabel 4.1 berikut ini dijelaskan mengenai gambaran responden
berdasarkan jenis kelamin yang diperoleh melalui kuesioner.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pengguna Jasa Bengkel Plus Service Station
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 69 92.00
Wanita 6 8.00
Jumlah 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer ( kuesioner ) 2008
Pada Tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak
diteliti adalah pria yaitu sebanyak 69 responden atau 92% sedangkan wanita
sebanyak 6 responden atau 8%.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 memberikan gambaran mengenai usia responden berdasarkan
kuesioner yang diperoleh.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pengguna Jasa Bengkel Plus Service Station
Usia Frekuensi Persentase
17 – 21 20 26.67%
22 – 26 29 38.67%
27 – 31 9 12.00%
32 – 36 5 6.67%
37 – 41 6 8.00%
42 – 46 4 5.33%
47 – 51 2 2.67%
Jumlah 75 100
(46)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kategori usia responden yang paling
banyak diteliti adalah usia 17 – 21 yaitu sebanyak 20 responden atau 26.67 %,
usia 22 – 26 sebanyak 29 responden atau 38.67 % dimana usia tersebut umumnya
merupakan usia para pelajar dan mahasiswa kemudian usia 27 – 31 sebanyak 9
responden atau 12 %, usia 32 -36 sebanyak 5 responden atau 6.67 %, usia 37 – 41
sebanyak 6 responden atau 8 %, usia 42 -46 sebanyak 4 responden atau 5.33 %,
usia 47 – 51 sebanyak 2 responden atau 2.67 %.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi
Tabel 4.3 memberikan gambaran mengenai profesi responden berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh melalui kuesioner.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi Pengguna Jasa Bengkel Plus Service Station
Usia Frekuensi Persentase
PNS/BUMN 12 16.00%
Pelajar/Mahasiswa 35 46.67%
Pegawai Swasta 8 10.67%
Wiraswasta 20 26.67%
Jumlah 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer ( kuesioner ) 2008
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa profesi yang paling banyak menggunakan
jasa Bengkel Plus Service Station adalah pelajar dan mahasiswa yaitu sebanyak 35
responden atau 46.67 %, kemudian kalangan wiraswasta sebanyak 20 responden
atau 26.67 %, kemudian PNS/BUMN sebanyak 12 responden atau 16. %,
wiraswasta sebanyak 8 responden atau 10.67%
Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan
pengguna terbanyak jasa Bengkel Plus Service Station hal ini karena anak muda
(47)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
Tabel 4.4 memberikan gambaran mengenai profesi responden berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh melalui kuesioner.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan Pengguna Jasa Bengkel Plus Service Station
Usia Frekuensi Persentase
3-6 35 46.67%
7-10 24 32.00%
>10 16 21.33%
Jumlah 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer ( kuesioner ) 2008
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan yang paling banyak
menggunakan jasa Bengkel Plus Service Station 3-6 yaitu sebanyak 35 responden
atau 46.67 %, kemudian 7-10 sebanyak 24 responden atau 32 %, kemudian >10
sebanyak 16 responden atau 21.33 %.
2. Deskriptif Variabel
Deskriptif variabel akan menjelaskan gambaran hasil penelitian setiap
dimensi faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam memilih jasa Bengkel
Plus Service Station dimana tanggapan responden adalah sebagai berikut :
Sangat Setuju ( SS ) : diberi skor 5
Setuju ( S ) : diberi Skor 4
Kurang Setuju ( KS ) : diberi skor 3
Tidak Setuju ( TS ) : diberi Skor 2
(48)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
a. Dimensi Kepercayaan Variabel (X1)
Dimensi Kepercayaan adalah merupakan tingkat perasaan yang meliputi rasa
aman yang dirasakan pelanggan dan keinginan untuk mempercayakan
transaksi pada Doorsmeer Plus Service Station Medan,dan indikatornya
adalah Reputasi yang baik, Kualitas jasa dan Kejujuran karyawan terhadap
Doorsmeer Plus Service Station Medan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Dimensi Kepercayaan (X1)
Item Pertanyaan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna
Total %
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 0 0 51 68.0 24 32.0 75 100
2 0 0 0 0 4 5.3 45 60.0 26 34.7 75 100
3 0 0 0 0 0 0 59 78.7 16 21.3 75 100
Sumber : Hasil Pengolahan data primer (2009)
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa :
1. Melalui pertanyaan prosedur Reputasi yang baik, yaitu tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju(0%), tidak ada responden menyatakan kurang
setuju (0%), 51(lima puluh satu) responden menyatakan setuju (68.0%)
dan 24 (dua puluh empat) responden menyatakan sangat setuju (32%).
2. Melalui pertanyaan kualitas jasa, tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju (0%), tidak ada responden menyatakan tidak setuju (0%), 4
(empat) responden menyatakan kurang setuju (5.3%), 45 responden
menyatakan setuju (60.0%) dan 26 responden menyatakan sangat setuju
(49)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
3. Melalui pertanyaan kejujuran karyawan, tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju (0%), tidak ada yang menyatakan tidak setuju(0%),
tidak ada responden menyatakan kurang setuju (0%), 59 responden
menyatakan setuju (78.7%) dan 16 responden menyatakan sangat setuju
(21.3%).
b. Dimensi Kepuasan (X2)
Dimensi Kepuasan adalah merupakan tingkat perasaan dimana seseorang
menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang
diterima dan diharapkannya, dari Plus Service Station Medan, dan
indikatornya adalah Memberikan perhatian khusus pada para pelanggan dan
penanganan kinerja yang lebih bagus. Tanggapan dari pengguna Plus Service
Station adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Respoden Terhadap Dimensi Kepuasan (X2)
Item Pertanyaan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna
Total %
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 0 0 51 68.0 24 32.0 75 100
2 0 0 0 0 4 5.3 45 60.0 26 34.7 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer (2009)
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa :
1 Melalui pertanyaan Memberikan perhatian khusus kepada para
pelanggan, yaitu tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju (0%),
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju(0%), tidak ada
responden menyatakan kurang setuju (0%), 51(lima puluh satu)
responden menyatakan setuju (68.0%) dan 24 (dua puluh empat)
(50)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
2 Melalui pertanyaan pengananan kinerja yang lebih bagus, tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden menyatakan
tidak setuju (0%), 4 (empat) responden menyatakan kurang setuju
(5.3%), 45 responden menyatakan setuju (60.0%) dan 26 responden
menyatakan sangat setuju (34.7%).
c. Dimensi Persepsi (X3)
Dimensi Persepsi adalah merupakan penilaian menyeluruh dan manfaat atas
keunggulan yang diperoleh pelanggan dari suatu jasa atau produk tertentu,
yang diharapkan dari Plus Service Station Medan dan indikatornya adalah
pelayanan yang tanggap cepat, kebersihan yang terjamin dan proses yang
tepat waktu. Tanggapan dari pengguna Plus Service Station Medan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Dimensi Persepsi (X3 )
Item Pertanyaan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna Total
%
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 0 0 59 78.7 16 21.3 75 100
2 0 0 0 0 0 0 51 68.0 24 32.0 75 100
3 0 0 0 0 4 5.3 44 58.7 27 36.0 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer ( kuesioner ) 2009
Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa :
1. Melalui pertanyaan Pelayanan yang cepat tanggap, yaitu tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden yang
(51)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
setuju (0%), 59(lima puluh sembilan) responden menyatakan setuju
(78.7%) dan 16 (enam belas) responden menyatakan sangat setuju
(21.3%).
2. Melalui pertanyaan Kebersihan yang terjamin, tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden menyatakan
tidak setuju (0%), tidak adacresponden menyatakan kurang setuju (0%),
51 responden menyatakan setuju (68.0%) dan 24 responden menyatakan
sangat setuju (32%).
3. Melalui pertanyaan Proses yang tepat waktu, tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju (0%), tidak ada yang menyatakan tidak setuju(0%), 4
responden menyatakan kurang setuju (5.3%), 44 responden menyatakan
setuju (58.7%) dan 27 responden menyatakan sangat setuju (36%).
d. Dimensi Komunikasi (X4)
Dimensi Komunikasi adalah merupakan proses pertukaran informasi
antara pelanggan dengan perusahaan dimana informasi tersebut nantinya
dapat berguna bagi kedua belah pihak dan indikatornya adalah sumber
informasi yang diperoleh dan Informasi- informasi terkini dari
perusahaan. Dan tanggapan dari pengguna Plus Service Station Medan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Respoden Terhadap Dimensi Komunikasi (X4)
Item Pertanyaan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna
Total %
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 0 0 59 78.7 16 21.3 75 100
2 0 0 0 0 0 0 51 68.0 24 32.0 75 100
(52)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa :
1. Melalui pertanyaan sumber informasi yang diperoleh, yaitu tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju(0%), tidak ada responden menyatakan kurang
setuju (0%), 59(lima puluh sembilan) responden menyatakan setuju
(78.7%) dan 16 (enam belas) responden menyatakan sangat setuju
(21.3%).
2. Melalui pertanyaan Informasi- informasi terkini dari perusahaan, tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden
menyatakan tidak setuju (0%), tidak adacresponden menyatakan kurang
setuju (0%), 51 responden menyatakan setuju (68.0%) dan 24 responden
menyatakan sangat setuju (32%).
e. Dimensi Ikatan Sosial (X5)
Dimensi Ikatan Sosial adalah hal ini timbul akibat interaksi antara
karyawan dengan pelanggan Plus Service Station Medan dan
indikatornya adalah Hubungan dengan konsumen yang baik, sikap
karyawan yang bersahabat dan kesediaan merespon permintaan
pelanggan. Dan tanggapan dari pengguna Plus Service Station Medan
(53)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Tabel 4.9
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Dimensi Ikatan Sosial (X5 )
Item Pertanyaan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna Total
%
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 4 5.3 45 60 26 34.7 75 100
2 0 0 0 0 0 0 59 16 16 21.3 75 100
3 0 0 0 0 0 0 51 68.0 24 32.0 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer ( kuesioner ) 2009
Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa :
1. Melalui pertanyaan Hubungan dengan konsumen yang baik, tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada yang menyatakan
tidak setuju(0%), 4 responden menyatakan kurang setuju (5.3%), 44
responden menyatakan setuju (58.7%) dan 27 responden menyatakan
sangat setuju (36%).
2. Melalui pertanyaan sikap karyawan yang bersahabat, yaitu tidak ada
yang menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju(0%), tidak ada responden menyatakan kurang
setuju (0%), 59(lima puluh sembilan) responden menyatakan setuju
(78.7%) dan 16 (enam belas) responden menyatakan sangat setuju
(21.3%).
3. Melalui pertanyaan Kesediaan merespon permintaan pelanggan, tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden
menyatakan tidak setuju (0%), tidak adacresponden menyatakan kurang
setuju (0%), 51 responden menyatakan setuju (68.0%) dan 24 responden
(54)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
f. Dimensi Minat Konsumen (Y)
Dimensi Minat Konsumen adalah merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk menggunakan suatu produk atau jasa
tertentu serta berapa banyak produk atau jasa yang dibutuhkan pada
periode tertentu dan indikatornya adalah kualitas, harga dan pelayanan.
Tabel 4.10
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Dimensi Minat Konsumen (Y) Item
Pertanyaan
STS TS KS S SS Total F
Pengguna
Total %
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 4 5.3 45 60 26 34.7 75 100
2 0 0 0 0 0 0 59 78.7 16 21.3 75 100
3 0 0 0 0 0 0 51 68.0 24 32.0 75 100
4 0 0 0 0 4 5.3 45 60 26 34.7 75 100
Sumber : Hasil pengolahan data primer ( kuesioner ) 2009
Pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa :
1. Melalui pertanyaan Harga yang relatif murah, tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada yang menyatakan tidak
setuju(0%), 4 responden menyatakan kurang setuju (5.3%), 44
responden menyatakan setuju (58.7%) dan 27 responden menyatakan
sangat setuju (36%).
2. Melalui pertanyaan pelayanan mengenai kesiapan karyawan, yaitu tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju(0%), tidak ada responden menyatakan
(1)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100,0
Excluded(
a) 0 ,0
Total 75 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,915 17
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 4,3200 ,46962 75
VAR00002 4,2933 ,56409 75
VAR00003 4,2133 ,41242 75
VAR00004 4,3200 ,46962 75
VAR00005 4,2933 ,56409 75
VAR00006 4,2133 ,41242 75
VAR00007 4,3200 ,46962 75
VAR00008 4,3067 ,56886 75
VAR00009 4,2133 ,41242 75
VAR00010 4,3200 ,46962 75
VAR00011 4,2933 ,56409 75
VAR00012 4,2133 ,41242 75
VAR00013 4,3200 ,46962 75
VAR00014 4,2933 ,56409 75
VAR00015 4,2133 ,41242 75
VAR00016 4,3200 ,46962 75
(2)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 68,4400 25,979 ,686 ,908
VAR00002 68,4667 25,928 ,563 ,912
VAR00003 68,5467 26,954 ,551 ,912
VAR00004 68,4400 25,979 ,686 ,908
VAR00005 68,4667 25,928 ,563 ,912
VAR00006 68,5467 26,954 ,551 ,912
VAR00007 68,4400 25,979 ,686 ,908
VAR00008 68,4533 26,035 ,538 ,912
VAR00009 68,5467 26,954 ,551 ,912
VAR00010 68,4400 25,979 ,686 ,908
VAR00011 68,4667 25,928 ,563 ,912
VAR00012 68,5467 26,954 ,551 ,912
VAR00013 68,4400 25,979 ,686 ,908
VAR00014 68,4667 25,928 ,563 ,912
VAR00015 68,5467 26,954 ,551 ,912
VAR00016 68,4400 25,979 ,686 ,908
VAR00017 68,4667 25,928 ,563 ,912
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(3)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Frequency Table
Reputasi yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 51 68,0 68,0 68,0
5,00 24 32,0 32,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Kualitas Jasa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3,00 4 5,3 5,3 5,3
4,00 45 60,0 60,0 65,3
5,00 26 34,7 34,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
Kejujuran Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 59 78,7 78,7 78,7
5,00 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Perhatian Khusus Pada Pelanggan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 51 68,0 68,0 68,0
5,00 24 32,0 32,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Kinerja yang lebih baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3,00 4 5,3 5,3 5,3
4,00 45 60,0 60,0 65,3
5,00 26 34,7 34,7 100,0
(4)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Pelayanan yang cepat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 59 78,7 78,7 78,7
5,00 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Kebersihan yang terjamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 51 68,0 68,0 68,0
5,00 24 32,0 32,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Proses tepat waktu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3,00 4 5,3 5,3 5,3
4,00 44 58,7 58,7 64,0
5,00 27 36,0 36,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Informasi yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 59 78,7 78,7 78,7
5,00 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Konfirmasi produk baru kepada konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 51 68,0 68,0 68,0
5,00 24 32,0 32,0 100,0
(5)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Hubungan dengan konsumen yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3,00 4 5,3 5,3 5,3
4,00 45 60,0 60,0 65,3
5,00 26 34,7 34,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
Sikap karyawan yang bersahabat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 59 78,7 78,7 78,7
5,00 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Kesediaan merespon permintaan pelanggan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 51 68,0 68,0 68,0
5,00 24 32,0 32,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Harga yang murah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3,00 4 5,3 5,3 5,3
4,00 45 60,0 60,0 65,3
5,00 26 34,7 34,7 100,0
(6)
Agustinus Hutajulu : Pengaruh Kualitas Hubungan (Relationship Quality) Terhadap Minat Konsumen Doorsmeer Di Plus Service Station Medan, 2009.
Kesiapan karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 59 78,7 78,7 78,7
5,00 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Ketanggapan karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4,00 51 68,0 68,0 68,0
5,00 24 32,0 32,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Pelayanan karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3,00 4 5,3 5,3 5,3
4,00 45 60,0 60,0 65,3
5,00 26 34,7 34,7 100,0