Sepintas kilas tentang zakat

1. Sepintas kilas tentang zakat

Kata zakat berasal dari bahasa Arab, asalnya ًﺍﺀﺎـﻛﺯ – ﻮـﻛﺰﻳ – ﺎـﻛﺯ , yang berarti tumbuh,

dicontohkan dalam perkataan Imam Ali r.a

46 . Mus li m, S h ah ih Mu s lim , CD M ak ta b ah a l- H ad it s as -S ya r if.

Artinya : harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, sedangkan ilmu bertambah bila diajarkan 47 .

Dan ﺓﺎﻛﺯ bermakna kebaikan, ini disyawâhidkan di dalam al-Qur'an :

Artinya : dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,

Dari sini dipahami arti zakat secara etimologi adalah penumbuhan yang baik,

jadi orang yang berzakat hartanya tumbuh dengan baik. Adapun secara terminologi syar'i, zakat adalah memberikan kepemilikan harta

tertentu kepada yang berhak dengan jumlah syarat yang tertentu pula 48 . Zakat sebagai salah satu rukun Islam itu wajib hukumnya bagi mereka yang

telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam syari'at, adapun dalil kefardhuannya dari al-Qur'an:

Artinya: Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat…

Adapun dalil kefardhuannya dari sabda Rasulullah saw:

Artinya: Muhammad bin Abdullah bin 'Ammar mengkhabarkan pada kami berkata bahwa al-Mu'afi yakni Ibnu 'Umar Handhalah bin Abi Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata pada kami bahwa: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di atas lima perkara iaitu bersaksi bahwa tidak ada

47 . Ib n u Mand zur , o p .c it, h al :3 5 8 . 48 . Ab du rr ahma n Al- Ja ziri, A l-F iq h u a lâ M a d zâ h ib a l-A r b a ' a h , (Ka ir o, P er cetak an

Istiq â ma h, T anp a ta hun ), jilid I, hal. 5 9 0 . 49 . N as a' I, S una n an - Na s â' i, CD M a k tab a h a l-H a di ts a s- S ya r i f.

tuhan selain Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, menunaikan haji, dan berpuasa pada bulan Ramadan.

Adapun dari Ijmâ' maka seluruh umat telah berkonsensus atas kewajibannya sebagai salah satu rukun Islam yang kelima. Kefardhuan berzakat ditetapkan pada

tahun kedua dari hijriyah 50 . Zakat terbagi dua:

51 a. Zakat Fitrah : zakat untuk badan .

b. Zakat Mâl : zakat untuk harta. Masing-masing dari kedua macam zakat tersebut mempunyai syarat-syaratnya tersendiri; adapun syarat-syarat zakat fitrah adalah:

a. Islam

b. Terbenam Matahari di bulan Ramadhan

c. Mempunyai kelebihan makanan pokok untuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungan dirinya 52 .

Adapun syarat-syarat zakat mâl adalah :

1. Islam

2. Merdeka (dua yang pertama ini adalah syarat bagi penunai zakat)

3. Milik penuh.

4. Sampai nishab.

50 . Ib nu Ka ts ir , A l- B id ây a h wa A n -N ih â ya h , (Be ir ut, D âr al-Kutub a l- Ilmiya h, tan p a tahu n) , jilid III, h al. 3 4 9 .

51 . Mu hamm ad al-Hu sa iny, Kifâ ya t a l- A h y âr , (tan p a te mp at, D â r al-Ihyâ a l- Kutub a l- Ar ab iya h, tan p a tahu n) , jilid III, ha l. 3 4 9 .

52 . Muh a m mad al- H us a in y, o p . c i t, h a l. 1 92 -19 3 .

5. Masa satu tahun penuh (tiga yang terakhir ini adalah syarat bagi harta yang di zakati).

Dan zakat harta berlaku atas:

1. Binatang ternak (ditambah dengan satu syarat lagi, yaitu digembalakan, dalam pengertian tidak diberi makan sendiri).

2. Emas dan Perak.

3. Buah-buahan dan biji-bijian, yang dimaksud di sini adalah buah kurma dan buah anggur (dalam hal ini hanya empat syarat pertama yang berlaku).

4. Tanam-tanaman (ditambah dengan dua syarat, yaitu harus ditanam oleh orang dan kedua termasuk makanan pokok yang bisa disimpan, tentunya tanpa memasukkan syarat haul disini).

5. Barang dagangan.

Namun dalam tesis ini, penulis tidak menerangkan kadar nishâb (jumlah bagian) yang harus dizakati, baik untuk zakat fitrah maupun untuk zakat mâl 53 .

Adapun mereka yang berhak menerima distribusi zakat ada delapan golongan:

a. Fakir

b. Miskin

c. 'Amil (orang yang mengurus zakat)

d. Mu'allaf (orang yang baru masuk Islam)

53 . Ib id, ha l . 1 7 2 -196 .

e. Ghârim (orang yang berhutang dan tidak mampu membayar)

f. Orang yang berjihad di jalan Allah.

g. Budak yang hendak membebaskan diri.

h. Ibnu Sabil Semuanya ini terkumpul dalam firman Allah ta'ala dalam al-Qur'an:

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Adapun mereka yang tidak boleh menerima zakat walaupun statusnya termasuk golongan yang berhak menerima zakat :

a. Orang kaya dengan hartanya atau orang mampu dengan tenaga.

b. Bani Hasyim.

c. Bani Muthalib.

d. Orang yang termasuk dalam tanggungan si pemberi zakat.

e. Orang kafir 54 .