Melanggar sumpah

3. Melanggar sumpah

Sumpah dalam pengertian bahasa Indonesia mengandung banyak makna, diantaranya:

a. pernyataan yang diucapkan secara resmi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya)

b. pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataannya tidak benar.

c. janji atau ikrar yang teguh (akan melakukan sesuatu).

d. kutuk, tulah dan sebagainya 103 . Adapun pengertian sumpah dalam terminologi syari'ah adalah bersumpah dengan

menggunakan nama Allah atau dengan salah satu sifat-sifat-Nya dengan sengaja . Sumpah terbagi macamnya menjadi:

1- sumpah tipuan atau sumpah palsu; sumpah yang dimaksudkan untuk berbohong.

2- Sumpah yang tidak dimaksudkan untuk bersumpah; kata-kata sumpah yang menjadi kebiasan tanpa bersengaja untuk bersumpah.

3- Sumpah sejati; sumpah yang diucapkan dengan sengaja untuk mewujudkan sesuatu dimasa yang akan datang, seperti Demi Allah, saya

akan melakukan …, atau demi Allah, saya tidak akan melakukan … 105 . Macam sumpah pertama itu tidak dikenai kifârat apabila dilakukan, tetapi

dihukum agar bertaubat serta memohon ampun kepada Allah. Adapun macam sumpah kedua tidak dikenai suatu apapun dari kifârat. kifârat bisa jatuh untuk macam sumpah ketiga apabila dilanggar, dan apabila kifâratnya telah

. T i m P en yu s un Ka mus Be sar Bah a sa Indo ne s ia , o p c it, h al . 8 68 .

. Ab u Bak ar Ja b ir a l- Ja zâir y, M in h âj a l- M u slim , ( Be ir ut, D â r al-Ku tub al- Ilmiyah, ta np a tah un) , juz III, ha l 5 2 6 .

. Ib id, H a l. 5 27

dilakukan maka orang yang bersumpah tersebut bebas dari sumpahnya selama-lamanya, kecuali dia bersumpah akan hal tersebut kembali dengan sengaja. Allah ta'ala berfirman mengenai dua macam sifat yang terakhir beserta aneka ragam kifâratnya:

Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak

dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum- hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).

Kifârat (hukuman atau tebusan bagi pelanggar sumpah) itu macamnya adalah:

a. memberi satu mud dari makanan pokok kepada 10 orang miskin.

b. Memberi pakaian kepada sepuluh orang miskin, dan apabila yang diberikan itu wanita maka disertakan juga jilbabnya.

c. Membebaskan budak wanita Mu'minah.

d. Berpuasa tiga hari berturut-turut jika mampu, tetapi bila tidak mampu maka dikerjakan secara terpisah-pisah 106

Orang yang melanggar sumpah tidak diwajibkan melakukan seluruh keempat macam kifârat, tetapi hanya menunaikan salah satunya dengan syarat harus dimulai

. Ib id.

dari yang paling atas, dan jika tidak mampu maka diminta menunaikan sesuai tertib yang telah ditentukan.

Penyertaan pemberian makanan atau pakaian terhadap orang miskin dalam tebusan sumpah, menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam dalam mengentaskan kemiskinan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek, padahal antara orang yang melanggar sumpah tidak ada kaitannya secara langsung dengan si miskin, baik

menyakiti mereka, mencaci mereka atau lainnya.