Suhu Udara Rata-Rata Bulanan
Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah
2016
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -130
Berdasarkan perbandingan nilai pH air hujan terhadap baku mutu WMO tetapkan 5,6 µmhosem, maka kualitas air hujan per-bulan semua berada diatas
nilai 5,6 µmhosem, atau bersifat normal. Pada Gambar 3.3.6. terlihat trend nilai pH air hujan per-bulan dibandingkan terhadap standar WMO.
Pada Gambar
3.3.7. dan
Gambar 3.3.8. terlihat perbandingan nilai pH air hujan bulanan dan nilai pH
rata-rata tahunan dari tahun 2013 sampai tahun 2016. Berdasarkan
analisis data bahwa nilai pH air hujan per-tahunnya mengalami peningkatan
sebesar 1,24 point lebih ke arah normal, masing-masing nilai pH-nya yaitu
berkisar antara 5,98 sampai 7,60 µmhosem pada tahun 2013, antara 3,26 sampai 7,24 µmhosem pada tahun 2014, antara 5,24 sampai 5,85 µmhosem pada tahun
2015, dan antara 5,58 sampai 8,75 µmhosem pada tahun 2016.
Gambar 3.3.7. Perbandingan Nilai pH Air Hujan Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2016
Sumber: Olahan Tabel-29B. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016.
Hasil analisis air hujan tahun 2016 untuk beberapa parameter
seperti pH, SO
4
, NH
4
, Na dan Ca
2+
mengalami peningkatan
dibanding tahun 2015. Air hujan hujan tahun 2016 ini sedikit lebih
basa dibanding tahun 2015.
Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah
2016
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -131
Gambar 3.3.8. Perbandingan Nilai pH Rata-Rata Maksimum dan Minimum Air Hujan
Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2016
Sumber: Olahan Tabel-29B. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016.
Jika dilihat dari nilai pH tersebut, pH tahun 2016 terlihat normal. pH terendah terjadi sangat signifikan pada tahun 2014, namun tidak ada kemungkinan
terjadinya deposisi asam di atmosfer selama tahun 2014, dan pada tahun 2015 masih dalam kisaran normal. Deposisi asam atau hujan asam menggambarkan
jatuhnya asam yang ada di atmosfer berupa gas maupun cairan ke tanah, sungai, hutan dan tempat lainnya melalui tetes air hujan, kabut, embun, salju, butiran-
butiran cairan aerosol ataupun jatuh bersama angin. Asam yang dihasilkan dari reaksi gas-gas SO
2
, NO
x
dan HCl dengan reaksi yang cukup banyak dan kompleks merupakan penyebab deposisi asam.
Pada Gambar 3.3.9. terlihat perbandingan konsentrasi Sulfat air hujan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016, yang menunjukkan terjadinya penurunan
konsentrasi Sulfat yang sangat signifikan setiap tahunnya dan meningkat di tahun 2016 sebesar 0,35 mgL. Konsentrasi sulfat tertinggi terjadi pada tahun 2013 dan
tahun 2014, sedangkan tahun 2015 dan tahun 2016 terlihat stabil, kecuali pada bulan Juni 2015 dan Oktober 2016.
Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah
2016
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -132
Gambar 3.3.9. Perbandingan Nilai Sulfat Air Hujan Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
2016
Sumber: Olahan Tabel-29C. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016.
Gambar 3.3.10. Perbandingan Nilai Nitrat Air Hujan Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
2016
Sumber: Olahan Tabel-29D. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016.
Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah
2016
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -133
Pada Gambar 3.3.10. memperlihatkan perbandingan konsentrasi Nitrat air hujan tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 yang menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan konsentrasi Nitrat setiap tahunnya. Konsentrasi Nitrat air hujan berkisar dari tidak terdeteksi sampai 0,08 mgL tahun 2013, pada tahun 2014 dari
tidak terdeteksi sampai 0,920 mgL, pada tahun 2015 berkisar antara 0,01 mgL sampai 1,20 mgL, dan meningkat pada tahun 2016 sebesar 1,22 mgL menjadi
berkisar antara 0,01 mgL sampai 9,961 mgL.
Perbandingan konsentrasi Amonium air hujan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 3.3.11. yang menunjukkan terjadinya
penurunan konsentrasi Amonium sebesar 0,25 mgL pada tahun 2016 yaitu berkisar antara 0,014 mgL – 0,660 mgL. Sedangkan, konsentrasi amonium air
hujan pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 masing-masingnya berkisaran antara 0,01 mgL sampai 0,057 mgL; 0,004 mgL sampai 2,071 mgL; dan
0,049 mgL sampai 1,230 mgL. Pada Gambar 3.3.12. merupakan perbandingan rata-rata konsentrasi untuk SO
4
, NH
4
, NO
3
, logam Krom, Natrium, ion Kalsium dan ion magnesium.
Gambar 3.3.11. Perbandingan Nilai Amonium Air Hujan Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun
2016
Sumber: Olahan Tabel-29E. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016.