Kualitas Udara Ambien KUALITAS UDARA

Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -139 Gambar 3.3.16. Perbandingan Indeks Pencemaran Udara Tahun 2014 Sampai Dengan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-30C. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Walau pada tahun 2016 masih ditemukan adanya sebaran titik panas dan adanya kebakaran lahan di Kabupaten Dharmasraya, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan kualitas udara. Adanya sebaran titik panas ataupun titik api selalu muncul setiap tahun, hal ini terjadi karena adanya aktifitas pembukaan lahan baru dengan cara membakar dan meninggalkan bekas bakaran sehingga dapat menjalar dan meluas ke areal lahan lainnya. Pemantauan kualitas udara ambien Tahap I dan Tahap II dilakukan dengan metode passive gas dengan menggunakan alat passive sampler untuk pengukuran konsentrasi SO 2 dan NO 2 pada lokasi transportasi Pasar Pulau Punjung, kawasan industri Koto Padang, perkantoran Kantor Bupati dan perumahan Perumnas Sikabau, dengan hasil seperti yang terlihat pada Gambar 3.3.17. Hal ini menunjukkan bahwa hasil analisis tersebut masih memenuhi baku mutu udara ambien sesuai dengan PP 411999 untuk baku mutu SO 2 ≤365 µgNm 3 , dan NO 2 ≤150 µgNm 3, Sumber: Olahan Tabel-30D. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016. Pada Tabel 3.3.8. merupakan perbandingan nilai Indeks Kualitas Udara IKU dengan metoda passive sampler Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -140 tahun 2015 dan tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya, yang menunjukkan adanya peningkatan nilai IKU dari 70,51 menjadi 84,17. Gambar 3.3.17. Kualitas Udara Hasil Pengukuran Passive Sampler Tahap I dan Tahap II Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-30D. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Tabel 3.3.8. Perbandingan Indeks Kualitas Udara Hasil Pengukuran Passive Sampler Tahun 2015 dan Tahun 2016 No Tahun Parameter Rata-Rata Baku Mutu Index Indeks Kualitas Udara IKU 1 2 3 4 5 6 7 1 2015 NO2 7,82 40 0,196 70,51 SO2 21,33 20 1,066 2 2016 NO2 12,75 40 0,319 84,17 SO2 9,02 20 0,451 Sumber: Olahan Tabel-30E. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pemantauan kualitas udara ambien untuk usahakegiatan dilakukan pada 4 empat Perusahaan Incasi Group yaitu PT.Incasi Raya Pangian, PT.Selago Makmur Plantation, PT.Bina Pratama Sakato Jaya, dan PT.Sumbar Andalas Kencana, masing-masingnya dilakukan untuk lokasi halaman depan kantor, apron Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -141 loading ramp, dan perumahan, serta jalur lintas CPO dan buah, Data pemantauan ini diperoleh dari laporan pelaksanaan RKL-RPL Semester I masing-masing perusahan, Hasil pemantauan kualitas udara ambien menunjukkan bahwa konsentrasi dari parameter SO 2 , NO 2 , CO, TSP, dan kebisingan masing-masing perusahan masih dalam standar baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 untuk baku mutu udara ambien SO 2 ≤900 µgNm 3 , NO 2 ≤400 µgNm 3 , CO ≤30,000 µgNm 3 , dan TSP ≤230 µgNm 3 , dan Kep-48MENLHII1996 untuk baku mutu tingkat kebisingan ≤70 dBA, Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016. Gambar 3.3.18. Kualitas Udara Ambien Lokasi PT. Incasi Raya Pangian Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pada Gambar 3.3.18. terlihat hasil pemantauan di PT. Incasi Raya Pangian dengan parameter SO 2 , NO 2 , CO, TSP dan kebisingan terdeteksi tertinggi pada lokasi apron loading ramp dengan konsentrasi masing-masingnya berurutan sebesar 6,35 µgNm 3 , 0,64 µgNm 3 , 212,28 µgNm 3 , 106,75 µgNm 3 dan 59,30 dBA. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -142 Gambar 3.3.19. Kualitas Udara Ambien Lokasi PT. Selago Makmur Plantation Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Hasil pemantauan kualitas udara ambien PT.Selago Makmur Plantation terdeteksi untuk parameter SO 2 dan NO 2 tertinggi terdeteksi pada perumahan masing-masing 6,78 µgNm 3 dan 1,11 µgNm 3, seperti yang terlihat pada Gambar 3.3.19. Konsentrasi CO, TSP, dan Kebisingan terdeteksi tertinggi pada lokasi apron loading ramp dengan konsentrasi masing-masingnya sebesar 595,18 µgNm 3 , 128,75 µgNm 3 , dan 57,50 µgNm 3 . Pemantauan kualitas udara ambien di PT.Bina Pratama Sakato Jaya dilakukan pada 5 lima lokasi, yaitu halaman depan kantor, apron loading ramp, perumahan, jalur TBS dan jalur CPO. Pada Gambar 3.3.20. terlihat bahwa konsentrasi untuk parameter SO 2 , NO 2 , CO dan Kebisingan tertinggi terdapat pada lokasi apron loading ramp dengan konsentrasi berurutan masing-masingnya adalah 9,85 µgNm 3 , 4,91 µgNm 3 , 248 µgNm 3 dan 62,20 dBA. Sedangkan, konsentrasi TSP tertinggi terdeteksipada jalur CPO sebesar 216,16 µgNm 3 . Hasil pemantauan menunjukkan bahwa semua parameter yang dipantau masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -143 Gambar 3.3.20. Kualitas Udara Ambien Lokasi PT. Bina Pratama Sakato Jaya Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Gambar 3.3.21. Kualitas Udara Ambien Lokasi PT. Sumbar Andalas Kencana Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pemantauan kualitas udara ambien di PT. Sumbar Andalas Kencana dilakukan pada 4 empat lokasi yaitu halaman depan kantor, apron loading ramp, perumahan, jalur lintas CPO dan buah. Pada Gambar 3.3.21. terlihat hasil pemantauan kualitas udara ambien di PT.Sumbar Andalas Kencana. Konsentrasi Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -144 SO 2 , CO dan TSP tertinggi terdeteksi pada lokasi Jalur lintas CPO dan buah perumahan, yaitu sebesar 4,23 µgNm 3 , 681,66 µgNm 3 dan 211,80µgNm 3 , Sedangkan konsentrasi NO 2 tertinggi terdeteksi pada lokasi halaman depan kantor aproan loading ramp sebesar 64,20 µgNm 3 . Sementara itu, kebisingan tertinggi terdeteksi pada aproan loading ramp yaitu sebesar 64,20 dBA pada jalur lintas CPO dan buah, Semua parameter yang diukur masing-masingnya masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemantauan kualitas udara ambien di PT. Tidar Kerinci Agung dilakukan pada 3 tiga lokasi yaitu halaman depan kantor, mess sentral dan perumahan karyawan. Pada Gambar 3.3.22. terlihat hasil pemantauan kualitas udara ambien di PT. Tidar Kerinci Agung. Konsentrasi NO 2 , CO, TSP dan Kebisingan tertinggi terdeteksi pada halaman depan kantor, yaitu sebesar 0,43 µgNm 3 , 426,59 µgNm 3 , 73,13µgNm 3 dan 56,10µgNm. Sedangkan konsentrasi SO 2 tertinggi terdeteksi pada lokasi perumahan karyawan sebesar 6,58 µgNm 3 . Semua parameter yang diukur masing-masingnya masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Gambar 3.3.22. Kualitas Udara Ambien Lokasi PT. Tidar Kerinci Agung Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -145 Gambar 3.3.23. Kualitas Udara Ambien Lokasi PT. Transco Pratama Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-30F. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pemantauan kualitas udara ambien di PT. Transco Pratama dilakukan pada 3 tiga lokasi yaitu halaman depan kantor, Apron Loading Ramp dan perumahan karyawan. Pada Gambar 3.3.23. terlihat hasil pemantauan kualitas udara ambien yang mana hampir semua paramater terdeteksi tertinggi pada perumahan karyawan kecuali untuk paramater CO tertinggi pada lokasi Halaman Depan Kantor PT. Transo Pratama, yaitu dengan masing-masing konsentrasi SO2, NO 2 , TSP dan kebisingan pada perumahan karyawan yaitu sebesar 12,43 µgNm 3 , 3,53 µgNm 3 , 429,53 µgNm 3 dan 86,60 dBA. Sedangkan konsentrasi CO tertinggi terdeteksi pada lokasi halaman depan kantor sebesar 1,21 µgNm 3 . Semua parameter yang diukur masing-masingnya masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

3.3.5. Respon Terhadap Upaya Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Udara di Kabupaten Dharmasraya

Respon atau tindakan yang dilakukan melalui kebijakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kualitas udara di Kabupaten Dharmasraya diantaranya: Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -146 a Respon terhadap pengaruh perubahan iklim yang dapat menimbulkan resiko bencana seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan penyakit menular, dll yaitu Pemerintah Daerah bersama masyarakat ikut aktif terlibat dalam menggerakkan Program Kampung Iklim sebagai Program Nasional dengan menerapkan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Kegiatan ini didukung oleh anggaran APBD Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya dalam Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam pada Kegiatan Pengembangan Dampak Perubahan Iklim. Sumber: Tabel-49. Lampiran Dokumen IKPLHD Tahun 2016. Bentuk hasil dari kegiatan ini yaitu terbentuknya Kampung Iklim di Kenagarian sebagai Kampung yang memenuhi persyaratan sebagai Kampung Iklim dan dapat mengikuti seleksi Proklim di Tingkat Provinsi dan Nasional. Ada 2 dua Jorong yang mengikuti telah seleksi dan memperoleh penghargaan Proklim yaitu: Jorong Piruko Utara dan Jorong Padang Sidondang, Kecamatan Sitiung. Sumber: Tabel-46. Lampiran Dokumen IKPLHD Tahun 2016. Masyarakat dibina untuk dapat menerapkan prinsip-prinsip adapatasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dari lingkungan sekitarnya, seperti membuat sumur tadah hujan, sumur resapan dan lubang biopori, penanaman tanaman pelindung disekitar jorong tempat tinggal, menanam tanaman obat dan holtikultura sebagai tanaman pangan yang bisa ditanam disekitar perkarangan rumah seperti jahe, serai, cabe, tomat, dll; melakukan pengelolaan dan pemanfaatan limbah padat kotoran sapi dengan pemanfaatan biodigesterbiogas menjadi energi alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dan api tungku memasak. Upaya lain yang telah dilakukan masyarakat yaitu mulai menerapkan pemilahan sampah dengan prinsip 3R, pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk organik untuk tanaman perkarangan, karena sampah organik merupakan penyumbang gas metan di atmosfer. b Respon terhadap upaya pengendalian pencemaran kualitas udara yang disebabkan oleh Pencemaran oleh emisi sumber bergerak yang berasal dari Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -147 penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu dengan melakukan pemantauan pasokan penggunaan bahan bakar di kabupaten dan perkiraan emisi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar fosil. Sedangkan pembatasan penggunaan BBM subsidi tidak signifikan berpengaruh terhadap penggunaan BBM, dan masih banyak yang menggunakan fasilitas BBM subsidi. Pada Gambar 3.3.24. dan pada Gambar 3.3.25. dapat dilihat konsumsi atau penggunaan BBM per-Bulan dan konsumsi BBM per- Kecamatan yang ada di Kabupaten Dharmasraya, serta pada Tabel-31C. dan Tabel 31-D. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 terlihat daftar agen penjualan Gas dan Pertamina yang didominasi oleh agen penjualan BBM bersubsidi. Gambar 3.3.24. Perbandingan Penggunaan BBM per-Kecamatan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-31B. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -148 Gambar 3.3.25. Perbandingan Penggunaan BBM per-Bulan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-31B. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Gambar 3.3.26. Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-32B. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pada Tabel-32A. dan Tabel-32B. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016, serta Gambar 3.3.26. terlihat jumlah Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -149 kendaraan bermotor yang semakin bertambah setiap tahunnya. Namun hanya sedikit kendaraan yang melakukan uji KIR seperti pada Gambar 3.3.27. Penambahan jumlah kendaraan untuk angkutan umum juga mesti didukung oleh ketersediaan tempat prasarana terminal atau dermaga yang representatif bagi penumpang angkutan umum, sehingga masyarakat tidak enggan lagi menggunakan angkutan umum. Hal ini dapat dilihat pada Tabel- 32D. dan Tabel-32E. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016, bahwa jumlah fasilitas terminal dan dermaga serta jumlah orang dan barang yang dapat diangkut dengan angkutan umum masih sangat minim sekali. Selain itu, penambahan jumlah kendaraan bermotor juga harus diiringi dengan penambahan dan perbaikan jalan yang ada di kabupaten sebagai sarana penghubung. Pada Gambar 3.3.28. terlihat perbandingan perubahan penambahan jalan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016, dimana panjang jalan kelas IIIA, IIIB dan IIIC masih sama, sehingga titik penggunaan jalur lalu lintas masih pada jalur yang sama, sehingga beban pencemaran udara dari transportasi masih bertumpu pada jalur tersebut. Gambar 3.3.27. Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Melakukan Uji KIR Tahun 2014 Sampai Dengan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-32C. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -150 Gambar 3.3.28. Perbandingan Perubahan Penambahan Ruas JalanTahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-33A. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dibawah koordinasi Dinas Perhubungan Kabupaten Dharmasraya telah melakukan kerjasama dengan PO.DAMRI dan akan menerapkan angkutan masal yang lebih efektif dengan menyediakan fasilitas umum angkutan masal yang aman dan nyaman seperti bus, bus sekolah, bus karyawan dan bus PEMDA. Selain itu, PEMDA telah mendapatkan bantuan bus dalam bentuk hibah dari dana aspirasi DPR-RI untuk angkutan bus PEMDA sebanyak 2 unit. Solusi ini adalah diharapkan efektif dalam hal pengurangan emisi secara bertahap yang berasal dari kendaraan bermotor, dan masyarakat tidak perlu setiap saat menggunakan kendaraannya masing-masing, cukup menggunakan angkutan umum yang tersedia. Selain itu, penerapan bike to work atau car free day satu hari dalam seminggu dapat mulai digiatkan sebagai salah satu bentuk upaya pengendalian terhadap pencemaran udara. Kabupaten Dharmasraya masih memiliki kondisi kualitas udara yang baik, ini terlihat dari peta DDDTLH jasa pemurnian kualitas udara pada Gambar 3.3.29. yang menunjukkan masih adanya hutan di daerah IX Koto, Timpeh, dan Asam Jujuhan sebagai paru-paru dunia. Walaupun dibeberapa