Kualitas Air Laut Curah Hujan Rata-Rata Bulanan

Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -99 mm. Dengan analisis secara statistik sederhana diperoleh gambaran seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.47. Gambar 3.2.47. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Pada Tahun 2016 Sumber: Olahan Tabel-21. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Kondisi curah hujan yang sangat ekstrim baik itu sangat tinggi maupun sangat rendah perlu diwaspadai, karena hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk antisipasi timbulnya bencana banjir saat musim penghujan dan bencana kekeringan pada saat musim kering datang. Hal ini juga berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah dan debit air sungai atau air embung yang dijadikan sebagai sumber air irigasi. Perbandingan curah hujan rata-rata bulanan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat trendnya pada Gambar 3.2.48. yang menunjukkan bahwa curah hujan tinggi cenderung setiap tahunnya terjadi pada bulan April, Mei, November, dan Curah hujan rata-rata tahun 2016 sebesar 223.20 mmtahun dan termasuk tipe iklim sangat basah dengan curah hujan minimum terjadi pada bulan Agustus 2016 dan curah hujan maksimum terjadi pada bulan November 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -100 Desember, sedangkan curah hujan rendah terjadi pada bulan Juni sampai Oktober setiap tahunnya. Gambar 3.2.48. Perbandingan Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Pada Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya Sumber: Olahan Tabel-21. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Letak geografis lima stasiun pemantauan iklim sesuai dengan data Tabel 21 E Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016 yaitu Stasiun Durian Simpai Silago di Kecamatan IX Koto terletak pada 01 00’35,1” LS dan 101  22’56,9’’ BT, Stasiun Bendungan Batu Bakawuik Batanghari di Kecamatan Pulau Punjung terletak pada 01 00’12,7” LS dan 10126’15,2’’ BT, Stasiun Komplek Sedasi di Kecamatan Pulau Punjung terletak pada 00 57’08,8” LS dan 101  29’34,2’’ BT, Stasiun Padang Sidondang di Kecamatan Sitiung terletak pada 00  58’59,2” LS dan 101  36’31,0” BT, dan Stasiun Piruko di Kecamatan Koto Baru. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -101

3.2.8. Respon Terhadap Upaya Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Air di Kabupaten Dharmasraya

Respon atau tindakan yang dilakukan melalui kebijakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kualitas air di Kabupaten Dharmasraya diantaranya: a Menanam tanaman penyangga seperti rumput vetifer disekitar DAS untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir sungai dan menambah areal resapan air dengan meningkatkan fungsi ekohidrologis. Penanaman rumput vetifer sebagai penguat tebing DAS dilakukan melalui dana DAK Tahun 2016 bidang Lingkungan Hidup. Selain itu juga pengadaan Taman Hijau untuk menunjang Program Adiwiyata, menambah daerah resapan sekitar sekolah dan meningkatkan nilai estetika dilaksanakan melalui dana DAK Tahun 2016 bidang Lingkungan Hidup dan APBD Kabupaten Dharmasraya, seperti yang terlihat pada Tabel 3.2.11. Pada Tabel 3.2.12 merupakan bentuk kebijakan yang dikeluarkan dalam upaya pengembangan Kota Hijau, salah satunya yaitu penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang direncanakan dibangun di simpang Silago Nagari Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung. Tabel 3.2.11. Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana untuk Peningkatan Daerah Resapan Air dan Penyangga Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya No Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan 1 2 3 4 1 Pengadaan dan Pembangunan penyangga tebing DAS dengan memakai rumput vertiver Kab. Dharmasraya Dinas Lingkungan Hidup 2 Pengadaan Tanaman HiasPelindung Bunga Bougenvile Kab. Dharmasraya Dinas Lingkungan Hidup 3 Pembangunan dan Pengadaan Taman Hijau Sekolah SMP 1 Sitiung Kab. Dharmasraya Dinas Lingkungan Hidup 4 Pembangunan dan Pengadaan Taman Hijau Sekolah SD Padang Duri Pulau Punjung Kab. Dharmasraya Dinas Lingkungan Hidup Sumber: Olahan Tabel-43. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -102 Tabel 3.2.12. Produk Hukum Dalam Pengembangan Koto Hijau Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya No Jenis Produk Hukum Nomor dan Tanggal Tentang 1 2 3 4 1 Keputusan Bupati 189.1327KPTS- BUP2016 PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA KEGIATAN SWAKELOLA PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN DHRAMASRAYA TAHUN 2016 Sumber: Olahan Tabel-48. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Melakukan pemulihan kawasan bekas tambang dengan mengajukan proposal pemulihan lahan akses terbuka ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada Tahun 2016 untuk lokasi Jorong Bukit Mindawa Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung seluas ±300 Ha, dan mendapat respon dari KLHK RI untuk rencana lokasi pemulihan bekas tambang seluas 5 Ha. Gambar 3.2.49. Konsep Pengembangan Pemulihan Lahan Akses Terbuka Bekas Tambang di Bukit Mindawa Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -103 Kegiatan pemulihan ini akan dilaksanakan tahun 2017 melalui dana APBN KLHK RI dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka Bekas Tambang. Konsep kegiatan pemulihan ini mengambil tema Edu-Ecogreen Park, seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.49. Gambar 3.2.50. Peta Rencana Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Jasa Rekreasi dan Ekowisata Kabupaten Dharmasraya Sumber: Peta Rencana Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Jasa Rekreasi dan Ekowisata yang akan Disusun Dalam Dokumen Rencana Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup RPPLH Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -104 Rencana akan dilakukan penanaman berbagai jenis bambu sebagai tanaman yang mampu meremediasi merkuri dalam tanah dan meningkatkan fungsi ekohidrologis tanah yang terkontaminasi dan menjadi tempat penelitian bagi pengembangan bambu, serta nantinya dapat dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata pemulihan bekas tambang. Pada Gambar 3.2.50. terlihat peta rencana DDDTLH untuk jasa rekreasi dan ekowisata yang memperlihatkan bahwha kabupaten dharmasraya memeiliki pelayanan jasa yang sangat rendah untuk ketersediaan rekreasi dan ekowisata. Oleh karena itu, dengan melakukan perencanaan pemulihan lahan bekas tambang menjadi kawasam edu-eco-green park diharapkan dapat meningkatkan jasa rekreasi dan ekowisata dari pemanfaatan lahan bekas tambang. c Melakukan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sanitasi untuk mengatasi ketersedian fasilitas air minum, pengelolaan limbah cair dan padat yang dihasilkan dari limbah domestik rumah tangga. Pada Tabel 3.2.13. terlihat ada 6 kegiatan swakelola masyarakat untuk pembangunan IPAL dan MCK Plus. Tabel 3.2.13. Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana dalam Pengelolaan Sanitasi Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya No Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan 1 2 3 4 1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Kecamatan Tiumang Jorong Lagan Jaya IPAL Komunal dan MCK Plus Kab. Dharmasraya Swakelola Masyarakat KSM 2 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Kecamatan Sitiung Jorong Lubuk Aur IPAL Komunal dan MCK Plus Kab. Dharmasraya Swakelola Masyarakat KSM Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -105 No Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan 1 2 3 4 3 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Kecamatan Sungai Rumbai Jorong Tawakal IPAL Komunal dan MCK Plus Kab. Dharmasraya Swakelola Masyarakat KSM 4 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Kecamatan Koto Besar Jorong Koto Ranah IPAL Komunal dan MCK Plus Kab. Dharmasraya Swakelola Masyarakat KSM 5 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Kecamatan Koto Salak Jorong Padang Tengah II IPAL Komunal dan MCK Plus Kab. Dharmasraya Swakelola Masyarakat KSM 6 Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Kecamatan Timpeh Jorong Marga Jaya IPAL Komunal dan MCK Plus Kab. Dharmasraya Swakelola Masyarakat KSM Sumber: Olahan Tabel-43. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Pada Tabel 3.2.14. merupakan bentuk kebijakan yang dikeluarkan untuk pelaksanaan penyediaan air minum, sanitasi atau penyehatan lingkungan. Tabel 3.2.14. Produk Hukum Dalam Pengelolaan Sanitasi Tahun 2016 di Kabupaten Dharmasraya No Jenis Produk Hukum Nomor dan Tanggal Tentang 1 2 3 4 1 Keputusan Bupati 189.1467KPTS -BUP2016 Penetapan lokasi Sasaran Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2017. 2 Peraturan Bupati Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2015- 2019 Sumber: Olahan Tabel-48. Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Dharmasraya, 2016. Analisis Pressure, State, dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah III -106 Gambar 3.2.51. Peta Rencana Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Jasa Penyediaan Air Bersih Kabupaten Dharmasraya Sumber: Peta Rencana Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Jasa Penyediaan Air Bersih yang akan Disusun Dalam Dokumen Rencana Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup RPPLH Kabupaten Dharmasraya, 2016. Berdasarkan Gamabr 3.1.51. peta rencana daya dukung dan daya tampung DDDTLH jasa penyediaan air bersih, bahwa ada beberapa kecamatan yang rawan akan penyediaan air bersih, yaitu IX Koto, Pulau Punjung, Koto Besar, Timpeh, dan Asam Jujuhan. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan sanitasi dapat diarahkan nantinya ke kecamatan yang butuh dan rawan penyediaan air bersih.