Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup yang Diraih Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016

Inovasi Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah IV -21 Nagari Koto Besar. Masyarakat Nagari Koto Besar memiliki Hutan Adat atau Hutan Nagari milik Kerajaan Koto Besar dimana berkembang suatu kepercayaan jika ada masyarakat yang melanggar dengan berburu satwa atau mengambil hasil hutan tanpa seizin dari pemangku adat atau pemegang adat dari Kerajaan Koto Besar maka akan ada efek atau atau hukuman langsung secara ghaib yang ekan menimpa pelaku perusakan atau pelanggar tersebut. Secara tata adminsitratif pemerintahan yang berlaku, Hutan Nagari atau Hutan Adat tersebut telah dikuatkan pengelolaannya melalui Peraturan Nagari Koto Besar Nomor 03P-WN-KB2012 tentang Pelestarian Hutan Nagari Koto Besar Rimbo Tolang dan Rimbo Ubau. Selain menjaga fungsi Hutan Nagari, Nagari Koto Besar juga menerbitkan larangan perburunan satwa dan pemungutan tumbuhan pada Hutan Nagari Rimbo Tolang dan Rimbo Ubau melalui Peraturan Nagari Koto Besar Nomor 04P-WN- KB2012 tentang Larangan Perburuan Satwa dan Pemungutan Tumbuhan di Hutan Nagari Rimbo Tolang dan Rimbo Ubau. i Selain kegiatan penghijauan, konsep perlindungan satwa liar untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat juga dikembangkan. Perlindungan satwa untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat berupa perlindungan satwa walet dan lubuk larangan untuk tambak masyarakat yang banyak dikelola oleh nagari atau desa. Hampir setiap nagari atau desa yang memiliki sumber daya air mengembangkan lubuk larangan sebagai tambak nagari. Nagari menerbitkan Peraturan Nagari terkait pengelolaan lubuk larangan, regulasi nagari atau desa ini mengatur konsep konservasi sumber daya air dan pengelolaan tambak lubuk larangan untuk nagari atau desa. Selain itu dalam tataran pemerintahan dinas terkait, Dinas Peternakan juga menerbitkan Keputusan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Nomor 523.635KPTS-Disnakan-IV2014 tentang Penetapan Lokasi Konservasi Perairan Darat. Regulasi ini untuk mendukung dan menguatkan program lubuk larangan nagari atau desa. Inovasi Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2016 Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah IV -22 Terkait pengelolaan sarang burung walet Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 10 Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung Walet. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya ini diterbitkan dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya alam sarang burung walet yang substansi isinya berupa pedoman, pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan dan pengusahaannya. Selain dari sisi masyarakat dan pemerintahannya, konsep konservasi dan perlindungan lingkungan hidup ini juga dikembangkan oleh kegiatan danatau usaha yang memanfaatkan sumber daya alam di Kabupaten Dharmasraya. Beberapa kegiatan danatau usaha di Kabupaten Dharmasraya mengembangkan konsep konservasi dan perlindungan lingkungan hidup antara lain seperti :  PT Tidar Kerinci Agung; PT Tidar Kerinci Agung mengembangkan konsep konservasi sumber daya alam dan pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan. Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mengusulkan PT Tidar Kerinci Agung untuk mengikuti seleksi penghargaan Kalptaru sehingga pada tahun 2014 PT Tidar Kerinci Agung mendapatkan penghargaan Kalpataru untuk kriteria Korporasi Peduli dan Pembina Lingkungan Hidup. Beberapa konsep konservasi yang dikembangkan oleh PT Tidar Kerinci Agung antara lain: 1. Menetapkan kawasan konservasi sejak tahun 2008 sesuai dengan SK Dirut PT Tidar Kerinci Agung Nomor: K- 01DIRUTTKAHKVIII08 Tanggal 17 Agustus 2008 yang selanjutnya dilaporkan ke Gubernur Sumbar melalui surat General Manager PT. Tidar Kerinci Agung Nomor : 621GM- TKAVIII2008 tertanggal 26 Agustus 2008, tahun 2008 dengan luas ±2.400 1.300 Ha berada di Jorong Sungai Talang Nagari Talao Sei Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo Kabupaten Solok Selatan dan 1.100 Ha berada di Jorong Mangun Jaya Nagari Lubuk