Uji Hipotesis Metode Analisi Data

57 Tabel 7. Data Teoritis dan Empiris Variabel N P SD Mean Teoritis Mean Empiris Min. Mak. Mean Kecenderungan Pembelian Impulsif 212 .000 12.256 22 88 55 47.00 Ethnosentrisme .002 14.124 26 104 65 68.10 Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan didapat jumlah seluruh data sebanyak 212. Peneliti melakukan perbandingan antara mean teoritis dan mean empiris pada data yang diperoleh. Mean empiris merupakan skor rata-rata data penelitian yang diperoleh dari deskripsi data di statistik. Dalam penelitian ini, mean empiris didapat berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 21.0, sedangkan mean teoritis adalah skor rata-rata alat ukur penelitian yang diperoleh dengan perhitungan manual. Jika mean empiris menunjukkan angka yang lebih besar daripada mean teoritis, maka dapat dikatakan bahwa subyek penelitian memiliki kecenderungan pembelian impulsif dan ethnosentrisme yang tinggi. Sebaliknya, apabila mean empiris menunjukkan angka yang lebih kecil daripada mean teoritis, maka dapat dikatakan bahwa subyek penelitian memiliki kecenderungan pembelian impulsif dan ehtnosentrisme yang rendah. Hasil perhitungan ini didukung dengan hasil analisis one sampel t- test yang dilakukan terhadap data kecenderungan pembelian impulsif dan ethnosentrisme konsumen. Hasil analisis one sampel t-test menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 nilai p atau signifikansi sebesar 0,000 p0.05. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara mean empiris dan mean teoritis pada data kecenderungan pembelian impulsif. Berikut adalah tabel hasil uji one sample t-test Kecenderungan Pembelian Impulsif: Tabel 8. Hasil Uji One Sample t-test Kecenderungan Pembelian Impulsif One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean KPI 212 47.00 12.256 .842 One-Sample Test Test Value = 55 t df Sig. 2-tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper KPI -9.504 211 .000 -8.000 -9.66 -6.34 Berdasarkan tabel 8, rata-rata skor Kecenderungan Pembelian Impulsif atau mean empiris yang didapat subyek adalah 47,00. Sedangkan hasil perhitungan antara skor minimal dan skor maksimal memperoleh mean teoritis sebesar 55. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa mean teoritis kecenderungan pembelian impulsif lebih besar jika dibandingkan dengan mean empiris yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan pembelian impulsif subyek secara keseluruhan cenderung rendah. 59 Berikut adalah tabel hasil uji one sample t-test Ethnosentrisme Konsumen: Tabel 9. Hasil Uji One Sample t-test Ethnosentrisme Konsumen One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ethno 212 68.10 14.124 .970 One-Sample Test Test Value = 65 t df Sig. 2-tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper ethno 3.200 211 .002 3.104 1.19 5.02 Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa rata-rata skor ethnosentrisme atau mean empiris yang didapat oleh subyek adalah 68,10. Sedangkan perthitungan antara skor minimal dan skor maksimal memperoleh mean teoritis sebesar 65. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa mean teoritis ethnosentrisme lebih kecil jika dibandingkan dengan mean empiris. Hal ini menunjukkan bahwa ethnosentrisme subyek secara keseluruhan cenderung tinggi. Hasil uji analisis one sampel t-test pada data ethnosentrisme menunjukkan angka sebesar 0,002 p0,05. Hal ini mengartikan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis pada data ethnosentrisme. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI