c Meyayangi anak d Memberikan pendidkan yang layak bagi anak.
D. Kerangka Berpikir
Penggunaan model pembelajaran kooperatif berpikir berpasangan dalam kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh pada perkembangan
prestasi siswa. Mereka diberi lebih banyak waktu berpikir untuk merespons dan saling membantu satu sama lain. Dengan begitu, siswa
dapat mempertimbangkan lebih banyak mengenai apa yang dijelaskan oleh guru maupun apa yang telah dialaminya, sehingga siswa mendapatkan
pengalaman belajar yang meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mereka
Kunandar, 2007:
363-367. Model
pembelajaran ini,
dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan mengembangkan keterampilan sosial.
Oleh karena itu, dalam model pembelajaran ini, dituntut kerja sama dan interdependensi siswa dalam struktur tugas, struktur tujuan dan struktur
rewardnya sehingga akan tercipta kompetisi yang sehat dan berpengaruh pada perkembangan siswa baik secara akademik maupun psikologisnya
Agus Suprijono, 2009 : 61 . Pada akhirnya, siswa akan terbentuk menjadi manusia yang utuh secara fisik, psikologis dan kemampuan berpikir serta
menjadi makhluk sosial yang baik. Dari penjelasan di atas, maka diharapkan model pembelajaran
kooperatif berpikir berpasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas II SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 20102011 materi mendeskripsikan kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga.
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: penggunaan model
pembelajaran kooperatif berpikir berpasangan dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS materi mendeskripsikan kedudukan dan
peran anggota keluarga menggunakan model pembelajaran kooperatif berpikir berpasangan siswa kelas II SD Kanisius Sorowajan semester
genap tahun ajaran 20092010.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Kemmis dan Taggard, 1988, penelitian tindakan
action researc, pada awalnya dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial termasuk pendidikan. Penelitian
tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara sistematis. Hasil kajian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja
tindakan sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan
evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan.
Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.
Metode penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu yang dianggap tepat adalah desain penelitian tindakan kelas, yaitu
pembelajaran yang dilakukan dalam upaya perbaikan praktik-praktik pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan
tersebut Kasbolah, 1998:14. Perbaikan disini yang dimaksudkan adalah perbaikan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi mendeskripsikan