1. Mengidentifikasi kesulitan
dan hambatan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
2. Menganalisis nilai hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan masing-masing siklus.
D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peubahnya adalah hasil belajar siswa. Indikator, data, pengumpulan dan instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Pengumpulan Data
No. Peubah
Indikator Data
Pengumpulan Instrumen
Hasil belajar siswa
Rata-rata nilai siswa
Skor ulangan
Pengumpulan data dilakukan
setiap akhir siklus
Soal siklus 1 terdiri dari 30
dan siklus 2 terdiri dari 40
soal pilihan ganda, isian,
Pilihan benar salah yang
kemudian sebelum
diujikan, dilakukan uji
coba untuk mencari
validitas dan realibilitas
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Menurut Masidjo 1995:242 validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Jenis
validitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah validitas isi,
yaitu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Instrumen
dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan
“ketepatan” dengan alat ukur. Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Atau dapat pula dikatakan bahwa jika
data yang dihasilkan dari sebuah instrument valid, maka instrumen itu juga valid.
Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment Pearson untuk memperoleh nilai koefisien korelasi r dilakukan dengan
bantuan microsoft excel 2007. Nilai r hitung yang telah diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel product moment. Untuk soal
siklus 1, nilai r tabel pada responden yang berjumlah 32 orang dan α=0,05
adalah 0,349 Pada siklus 2 nilai r tabel pada reseponden yang berjumlah 32 orang dan
α=0,05 adalah 0,349 Soal dapat dikatakan valid apabila r hitung yang diperoleh lebih besar dari r tabel r hitung r tabel. Secara
lengkap hasil pengujian validitas dapat dilihat pada lampiran 6 halaman
109.
2. Reliabilitas Tes
Masidjo 1995:209 menyebutkan bahwa reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketetapan dan ketelitian
hasil dalam satu atau berbagai pengukuran, sehingga taraf reliabilitas suatu
tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut dengan koefisien reliabilitas atau r
tt
. Koefisien reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00 dengan taraf
signifikansi 1 dan 5. Butir instrumen dianggap reliabel bila koefisien reliabilitas
≥ 0,7 Stanislaus S. Suyanto, 1993: 274. Hasil perhitungan kemudian menunjukkan ternyata koefisien
reliabilitas yang diperoleh lebih tinggi dari 0,70. Suatu butir soal akan dikatakan sangat reliabel bila memiliki koefisien realibilitas lebih besar
atau sama dengan dari 0,70. Adapun koefisein reliabilitas yang didapat adalah 0,89.untuk soal siklus 1 dan 0,91 untuk soal siklus 2. Hasil
perhitungan diatas menunjukkan kuesioner atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sangat reliabel untuk menjaring data yang ada. Secara
lengkap hasil pengujian validitas dapat dilihat pada lampiran 6 halaman
109.
F. Analisis Data
Kondisi awal pada penelitian dan kondisi pada akhir siklus 1 dan 2 yang
diharapkan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kriteria Keberhasilan
Peubah Indikator
Kondisi Awal
Kondisi pada Akhir Siklus
I II
Prestasi belajar
Rata-rata nilai siswa 60
66 72
Rata-rata siswa
yang mencapai KKM 70
31,25 60
70
Peningkatan prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang diperoleh melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Penyekoran Penyekoran kemampuan siswa didapat dengan cara menghitung jumlah
soal yang benar pada hasil tes. 2. Penilaian
Skor yang diperoleh siswa diubah menjadi nilai dengan maksud agar hasil belajar lebih bermakna bagi siswa, dengan rumus:
Jumlah skor yang diperoleh Nilai =
x 100 Jumlah skor maksimal
3. Menghitung nilai rata-rata. Nilai rata-rata tes hasil belajar siswa kelas II diperoleh dengan
membagikan jumlah nilai seluruh siswa dengan jumlah siswa.
Σ x M =
N Keterangan:
M = Nilai rata-rata Σ x = Jumlah nilai siswa satu kelas
N = Jumlah siswa 4. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Persentase jumlah siswa diperoleh dengan membagikan jumlah siswa yang mencapai KKM di bagi dengan jumlah siswa keseluruhan.
� �ℎ � � � � � ����� �
� �ℎ � � � � � �ℎ� 100
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Berpikir Berpasangan Pada
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas II SD Kanisius Sorowajan Tahun Ajaran 20102011” dilaksanakan selama dua minggu. Dimulai pada tanggal 16 Maret
2011 sampai dengan 24 Maret 2011.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan siklus 1, peneliti melakukan observasi dan melihat nilai siswa pada tahun-tahun sebelumnya untuk mengetahui nilai
siswa terkait materi mendeskripsikan kedudukan dan peran masing- masing anggota keluarga.
Setelah mengetahui kondisi awal siswa, peneliti melaksanakan siklus pertama. Tindakan siklus 1 terdiri dari dua kali pertemuan. Pada
tahap ini peneliti menyiapkanp perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaranRPP, dan lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertama
Pelaksanakan penelitian tindakan kelas siklus1dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2011, pukul 09.20 –
10.40 dan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2011 pukul 07.40 – 09.00.