Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik 1.

Tabel 4.17 Uji Multikolinier Variabel Toleransi VIF Keterangan Tangible 0,626 1,208 Non Multikolinier Emphaty 0,728 1,297 Non Multikolinier Reliability 0,445 2,245 Non Multikolinier Responsiveness 0,769 1,300 Non Multikolinier Assurance 0,515 1,942 Non Multikolinier Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai VIF kelima variable bebas lebih kecil dari 10, artinya kedua variable bebas tersebut tidak terjadi multikolinier.

2. Heteroskedasitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedasitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut : a. jika ada pola tertentu, separti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedasitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. Gambar 4.1 Uji Heteroskedasitas Sumber: Lampiran 6 Dari gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedasitas karena tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat dikatakan uji heteroskedasitas terpenuhi.

3. Normalitas

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan “Nornal P-P Plot dan “Tabel Kolmogorof Smirnov”. Yang paling umum digunakan adalah Normal P-P Plot. Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan Ghozali 2007 : 110 : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka metode regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka metode regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.2 Uji Normalitas Sumber: Lampiran 6 Dari gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa data menyebar disekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

4.3.4 Regresi Linier Berganda

Hasil perhitungan regresi linier berganda data dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig Tangible X1 0,282 0,033 5,170 0,006 Emphaty X2 0,240 0,035 3,122 0,012 Reliability X3 0,251 0,022 6,410 0,000 Responsiveness X4 0,201 0,029 7,942 0,000 Assurance X5 0,256 0,023 5,993 0.001 Konstanta 0,344 R-Square 0,703 F hitung 185,640 Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: � = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + e Y = 0,344 +0,282X1 + 0,240X2 + 0,251X3 + 0,201X4 + 0,256X5 + e Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta α sebesar 0,344 Artinya besarnya kepuasan konsumen adalah 0,344 satuan dengan asumsi variable bebas adalah konstan. 2. Koefisien regresi untuk variable tangible X1 sebesar 0,282 Berarti jika tangible X1 mengalami kenaikan 1 satuan, maka kepuasan konsumen starbucks coffeee akan mengalami kenaikan sebesar 0,282 satuan. Dengan asumsi nilai X2,X3,X4,X5 konstan. 3. Koefisien regresi untuk variable emphaty X2 sebesar 0,240 Berarti jika emphaty X2 mengalami kenaikan 1 satuan, maka kepuasan konsumen starbucks coffeee akan mengalami kenaikan sebesar 0,240 satuan. Dengan asumsi nilai X1,X3,X4,X5 konstan. 4. Koefisien regresi untuk variable reliability X3 sebesar 0,251 Berarti jika reliability X3 mengalami kenaikan 1 satuan, maka kepuasan konsumen starbucks coffeee akan mengalami kenaikan sebesar 0,251 satuan. Dengan asumsi nilai X1,X2,X4,X5 konstan. 5. Koefisien regresi untuk variable responsiveness X4 sebesar 0,201 Berarti jika responsiveness X4 mengalami kenaikan 1 satuan, maka kepuasan konsumen starbucks coffeee akan mengalami kenaikan sebesar 0,201 satuan. Dengan asumsi nilai X1,X2,X3,X5 konstan. 6. Koefisien regresi untuk variable assurance X5 sebesar 0,256 Berarti jika assurance X5 mengalami kenaikan 1 satuan, maka kepuasan konsumen starbucks coffeee akan mengalami kenaikan sebesar 0,256 satuan. Dengan asumsi nilai X1,X2,X3,X4 konstan. 7. Dalam hubungan secara simultan dihasilkan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,703 yang berarti bahwa kelima variabel bebas yaitu Tangible X1, Emphaty X2, ReliabelityX3, Responsiveness X4, Assurance X5 mampu mejelaskan variabel terikat yaitu Kepuasan Konsumen Y mendapat kepuasan pelayaan sebesar 70,3, sedangkan sisanya yaitu 29,7 dipengaruhi oleh variabel lain.

4.3.5 Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang peneliti ajukan maka perlu diadakan pengujian hasil analisa tersebut dengan menggunakan uji F dan Uji t