Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

23 memenuhi keinginannya. Verplanken dan Herabadi 2001 menambahkan bahwa aspek afektif yang dimaksud adalah kegembiraan, perasaan kompulsif, dan dorongan untuk menyentuh produk. Selain itu juga termasuk penyesalan yang terjadi setelah pembelian. Jadi aspek pembelian impulsif yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif untuk skala kecenderungan pembelian impulsif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

Peristiwa pembelian impulsif berhubungan dengan tiga kelompok faktor atau hal yang menentukan Gasiorowska, 2011: a. Karakter individu Terdapat beberapa sifat individu yang mempengaruhi kecenderungan pembelian impulsif , seperti impulsiveness umum, orientasi sementara, materialisme, sikap terhadap uang atau kecenderungan berbelanja rekreasi. Dari faktor tersebut, sikap terhadap uang berkaitan dengan kartu kredit. b. Kelompok dan faktor situasional Dalam kondisi individual, dalam grup, atau dalam faktor situasional, turut memicu pembelian impulsif pada beberapa situasi. Semua itu diikuti emosi-emosi tertentu yang dirasakan dan selama episode pembelian, sikap menuju ke arah promosi, atmosfir, stimulus 24 yang berasal dari dalam toko, merasa nyaman dan mudah dalam membeli, serta memiliki banyak waktu untuk berbelanja. Dari faktor tersebut, sikap menuju ke arah promosi dan stimulus yang berasal dari dalam toko berkaitan dengan iklan. c. Kontrol diri dan evaluasi normatif Beberapa dari faktor penentu bertindak sebagai penengah yang salah satunya dapat mencegah pembuatan keputusan atas dasar keinginan, seperti kontrol diri atau yang menstimulasinya, seperti uang yang dapat diakses langsung, kemudahan dalam pembayaran langsung dari sumber uang, serta evaluasi dari pembelian impulsif berdasarkan norma-norma dalam pembelian impulsif. Selain faktor-faktor umum tersebut yang mempengaruhi pembelian impulsif, Parboteeah dalam Virvilaite, 2009 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, salah satunya adalah karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen terdiri dari usia, jenis kelamin, kebudayaan, suasana hati, kecenderungan terhadap materialisme, menikmati berbelanja, kecenderungan untuk membeli impulsif, dan persepsi dari tingkat kekurangan di luar diri. Pada karakteristik berdasarkan jenis kelamin, Parboteeah berdasar Dittmar dkk 1995, dalam Virvilaite dkk, 2009 menyatakan bahwa jenis 25 kelamin konsumen berpengaruh pada pembelian impulsif. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih impulsif daripada laki-laki.

4. Pembelian Impulsif Wanita