Teori Kepuasan Kepuasan Konsumen
a. East 1997:29 , “Brand equity or brand strength is the control on
purchase exerted by a brand, and, by virtue of this, the brand as an asset that can be exploited to produce revenue.
” Artinya ekuitas merk atau kekuatan merk adalah kontrol dari pembelian dengan
menggunakan merk, dan, kebaikan dari merk, merk sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan.
b. Kotler dan Armstrong 2004:292 , “Brand equity is the positive
differential effect that knowing the brand name has on customer response to the product or service.
” Artinya ekuitas merk adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon
konsumen terhadap barang atau jasa. Jadi brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai
dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.
c. Menurut Soehadi 2005:147, kekuatan suatu merk brand equity dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1 Leadership, kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2 Stability, kemampuan
untuk mempertahankan
loyalitas pelanggan.
3 Market, kekuatan merk untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4 Internationality, kemampuan merk untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.
5 Trend, merk menjadi semakin penting dalam industri. 6 Support,
besarnya dana
yang dikeluarkan
untuk mengkomunikasikan merk.
7 Protection, merk tersebut mempunyai legalitas. Utami 2011:230 menyatakan bahwa keputusan konsumen
memilih suatu jasa merupakan hal yang paling penting dan berarti bagi perusahaan. Kepuasan yang terjadi dari pengalaman dalam
mengkonsumsi jasa akan membangun loyalitas. Keputusan konsumen untuk tetap pada merk tersebut atau berpindah pada hal
lain pada umumnya tergantung pada hal-hal kecil.