Sindrom Asperger Kriteria Autisme

3. Gangguan Disintegrasi Anak

Merupakan gangguan yang melibatkan hilangnya keterampilan yang telah dikuasai anak setelah satu periode perkembangan normal pada tahun pertama. Gangguan ini biasa muncul pada anak laki-laki. Perkembangan normal anak terjadi hanya pada tahun pertama, setelah itu secara signifikan keterampilan yang telah dimiliki seperti pemahaman, penggunaan bahasa dan yang lainnya menghilang. Selain itu juga terjadi keabnormalan fungsi yang tampak pada gangguan komunikasi, serta minat dan aktivitas yang sempit. Kriteria Gangguan Disintegrasi Anak : 1. Perkembangan awal biasanya normal, termasuk bicaranya. 2. Terjadi regresi yang berat antara usia 2 -10 tahun yang meliputi : - Fungsi Bahasa - Sosialisasi - Kognitif - Kemampuannya dalam ketrampilan sehari-hari.

4. Sindrom Asperger

Gangguan Asperger Asperger’s Disorder adalah bentuk yang lebih ringan dari gangguan perkembangan pervasif. Ditunjukkan dengan penarikan diri dari interaksi sosial serta perilaku yang stereotip, namun tanpa disertai keterlambatan yang signifikan pada aspek bahasa dan kognitif. Asperger mirip dengan autisme infantil dalam hal interaksi sosial yang kurang. Universitas Sumatera Utara Kriteria Sindrom Asperger yaitu : 1. Biasanya didiagnosis saat usia ≥ 6 tahun. 2. Sulit berteman, interaksi sosial sangat kurang. 3. Sulit membaca berkomunikasi dengan cara non verbal isyarat misal ekspresi wajah. 4. Sulit memahami bahwa orang lain dapat mempunyai pikiran atau perasaan yang berbeda dari dirinya. 5. Perilaku yang “kaku” dengan minat yang terbatas. Pada umumnya anak penderita autisme bisa juga dilihat dari perilaku, stimulasi diri, suasana, dan pikiran Handojo, 2003:17 : 1. Perilaku : Berperilaku berlebihan Hiperaktif dan berperilaku kekurangan Hipoaktif. 2. Stimulasi Diri : Adanya suatu perilaku stimulasi diri untuk melakukan gerakan yang diulang-ulang, seperti berjalan bolak-balik, geleng-geleng kepala, dan berputar-putar. 3. Suasana : Tidak suka pada perubahan yang akan cenderung membuat anak penderita autis emosi. 4. Pikiran : Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola pikiran, seperti duduk termangu dengan tatapan kosong. Anak penyandang autistik mempunyai masalahgangguan dalam bidang Handojo, 2003:18-20 yaitu : 1. Komunikasi Munculnya kualitas komunikasi yang tidak normal, ditunjukkan dengan : Universitas Sumatera Utara a. kemampuan wicara tidak berkembang atau mengalami keterlambatan b. pada anak tidak tampak usaha untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. c. anak tidak imanijatif dalam hal permainan atau cenderung monoton d. Bahasa yang tidak lazim yang selalu diulang-ulang atau stereotipik. 2. Interaksi sosial Timbulnya gangguan kualitas interaksi sosial yaitu : a. Anak mengalami kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan wajah yang tidak berekspresi. b. Ketidakmampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi kesenangan dan melakukan sesuatu bersama-sama. c. Ketidakmampuan anak untuk berempati, dan mencoba membaca emosi yang dimunculkan oleh orang lain. 3. Perilaku Aktivitas, perilaku, dan ketertarikan anak terlihat sangat terbatas. Banyak pengulangan terus-menerus dan stereotipik seperti : 1. Adanya suatu kelekatan pada rutinitas atau ritual yang tidak berguna, misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki dulu 2. Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak normal, misalnya duduk di pojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam. 3. Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti menggoyang-goyang badan, geleng-geleng kepala. Universitas Sumatera Utara 4. Gangguan sensoris 1. Sangat sensitif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk. 2. Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga. 3. Senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda. 4. Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut. 5. Pola bermain 1. Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya. 2. Tidak suka bermain dengan anak sebayanya. 3. Tidak bermain sesuai fungsi mainan, misalnya sepeda di balik lalu rodanya diputar-putar. 4. Menyenangi benda-benda yang berputar, seperti kipas angin, roda sepeda. 6. Emosi 1. Sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, tertawa-tawa, menangis tanpa alasan. 2. Temper tantrum mengamuk tak terkendali jika dilarang atau tidak diberikan keinginannya. 3. Kadang suka menyerang dan merusak, berperilaku yang menyakiti dirinya sendiri, serta tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lain.

II.3.4. Penyebab Autisme