Tinjauan Studi Terdahulu Impact of world oil price shock on domestic rice price (cointegration analysis)

beras dunia dapat menyebabkan kesejahteraan petani beras meningkat, sedangkan kesejahteraan konsumen mengalami penurunan. Penelitian yang berkaitan dengan pengendalian harga beras pernah dilakukan oleh Firdaus et. al. 2008. Dalam bukunya yang berjudul Swasembada Beras dari Masa ke Masa, Telaah Efektivitas Kebijakan dan Perumusan Strategi Nasional menyatakan bahwa pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan yang ditujukan untuk mengendalikan harga beras domestik. Kebijakan pengendalian harga beras ditujukan untuk melindungi petani dan konsumen beras melalui mekanisme stabilisasi harga. Untuk melindungi petani, sejak tahun 1970 pemerintah telah mengeluarkan kebijakan harga dasar floor price untuk gabah dan beras. Untuk melindungi konsumen pemerintah menetapkan harga maksimum ceiling price. Bentuk kebijakan harga lain pada beras yang masih berlaku sampai saat ini adalah Operasi Pasar Murni OPM dan Operasi Pasar Khusus OPK. OPM adalah bagian dari general price subsidy yang digunakan pada saat harga beras terlalu tinggi akibat adanya excess demand di pasar. OPM dilakukan dengan cara peotogan harga 10 sampai 15 persen dibawah harga pasar. Sedangkan OPK merupakan implementasi dari targeted price subsidy. Tujuan awal OPK adalah penyaluran bantuan pangan pada masyarakat miskin yang rawan pangan saat krisis tahun 1998 akibat tidak efektifnya OPM. Penelitian mengenai harga minyak mentah dunia diantaranya adalah yang telah dilakukan oleh Aji 2010. Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Integrasi Harga Minyak Bumi, Minyak Kedelai, CPO, Minyak Goreng Domestik dan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit”, Aji menemukan terdapat adanya integrasi antara harga minyak bumi, minyak kedelai, CPO, minyak goreng domestik, dan TBS kelapa sawit. Pengaruh minyak bumi atau minyak mentah dunia terhadap harga-harga minyak lainnya tidak terlalu besar, hal ini menunjukkan bahwa konversi energi dari minyak bumi ke minyak nabati belum begitu besar. Dalam penelitiannya, Aji menggunakan Granger Causality, kointegrasi multivariat, kointegrasi bivariat, dan vector error correction model VECM. Studi yang dilakukan para peneliti dibidang total faktor produktivitas selama ini dapat dibedakan ke dalam kategori berdasarkan ruang lingkup penelitian yaitu TFP untuk aspek agregate dan TFP untuk aspek mikro perusahaan. Penelitian dengan data agregat banyak dilakukan untuk menunjukkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dekomposisi TFP. Cororaton 2002 untuk kasus Philippina, Jantan dan Sahlan 2002 untuk kasus Malaysia, Felipe 1997 untuk kasus Asia Tenggara. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cororaton dengan pengamatan selama kurun waktu 1967-2000, menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Philippina adalah keterbukaan terhadap perdagangan luar negeri dan investasi, kestabilan harga, dan kondisi makroekonomi Philippina. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sahlan dan Jantan 2002 dengan mengambil sampel salahsatu kabupaten di Semenanjung Malaysia adalah menganalisis mengenai kemajuan teknis di sektor manufaktur. Analisis menggunakan kerangka perhitungan pertumbuhan dengan periode analisis antara tahun 1991-1996. Kemajuan teknis atau total faktor produktivitas merupakan faktor sisa setelah kontribusi pertumbuhan modal dan tenaga kerja diperhitungkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kontribusi modal dan tenaga kerja berkontribusi lebih dari tiga-perempat dari output total manufaktur, sementara kemajuan teknis menyumbang kurang dari seperempat pertumbuhan total di sektor manufaktur. Studi lanjutan adalah studi yang dilakukan oleh Felipe 1997. Felipe menganalisis faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Studi lain mengenai TFP adalah studi yang dilakukan Supriyanto 2002. Hasil studi Supriyanto yang menggunakan pendugaan stochastic translog frontier production function pada industri makanan, tekstil, dan kayu menyatakan bahwa untuk mendorong pertumbuhan industri kecil rumah tangga IKRT perlu conducive business environment melalui perbaikan layanan usaha birokrasi dan perijinan, pengurangan transaction cost, ketenangan dan keamanan berusaha, pengembangan infrastruktur, serta peningkatan akses pasar, modal, informasi, dan teknologi. Disisi lain, Supriyanto mengungkapkan perlunya peningkatan kualitas tenaga kerja pada sektor makanan, kualitas bahan baku pada sektor tekstil, dan peningkatan kualitas kapital pada sektor kayu. Kesimpulan hasil penelitian Supriyanto adalah ketiga sektor usaha berada pada kondisi decreasing cost industry increasing return to scale .

2.8 Kerangka Pemikiran Operasional

Minyak mentah merupakan salahsatu sumber energi utama bagi kehidupan manusia. Menipisnya persediaan minyak mentah dunia akan menyebabkan lonjakan harga ketika pasokan di pasar dunia lebih rendah dibandingkan permintaan. Lonjakan harga yang terjadi menurut Mondi et.al. 2010 mempengaruhi harga beras dunia melalui lima saluran utama, yaitu : kenaikan harga pupuk, biaya transportasi, ekspektasi pasar, spekulasi di pasar berjangka, dan efek substitusi produksi beras dengan biji-bijian lainnya yang digunakan dalam pembuatan biofuel. Berikut merupakan grafik hasil penelitian Mondi et. al. yang menjelaskan hubungan antara harga mnyak mentah dunia dengan harga beras dunia. Gambar 5 Hubungan harga minyak mentah dunia dengan harga beras dunia menurut mondi at.al. Indonesia yang mengalami perubahan peran, yaitu awalnya swasembada beras tetapi beberapa tahun sebagai net importir beras, dan kemudian tiga tahun terakhir 2008-2011 telah kembali dapat mengekspor walaupun dengan jumlah HBD HMMD Harga Pupuk Biaya Transportasi Ekspektasi Pasar Spekulasi di Pasar Berjangka Efek Substitusi sedikit, maka diduga kondisi pasar beras Indonesia tergantung atau dipengaruhi oleh pasar beras dunia termasuk pergerakan harga berasnya melalui harga impor beras yang di impor Indonesia. Beberapa studi terdahulu menyatakan bahwa harga beras domestik terintegrasi dengan harga beras dunia, dalam hal ini harga beras Thailand sebagai negara pengekspor beras utama di dunia. Terkait dengan hubungan harga antara harga minyak mentah dunia, harga beras dunia, harga beras impor, dan harga beras domestik, maka akan melibatkan nilai tukar baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan penelitian Anwar 2005 nilai tukar akan mempengaruhi harga komoditi secara langsung maupun tidak langsung. Efek langsung setiap perubahan nilai tukar akan mempengaruhi harga di negara pembeli jika tanpa perubahan di negara produsen. Harga dapat naik atau turun dalam jangka pendek tergantung pergerakan mata uang, perubahan ini hanya dalam efek nominal, yaitu tidak ada efek cepat terhadap permintaan dan penawaran. Secara arbitrase harga antarpasar relatif sama dan hanya berbeda karena biaya transportasi. Kenyataan di lapangan harga bervariasi antarpasar jika dikonversi dalam mata uang yang sama, akan tetapi dalam jangka panjang perubahan nilai tukar akan mempengaruhi permintaan dan penawaran komoditi. Berkaitan dengan beras sebagai komoditi pokok di Indonesia, maka beras memiliki peran yang sangat vital. Diantaranya usahatani beras diduga sebagai Ket : = tidak dianalisis Gambar 6 Alur kerangka operasional penelitian Implikasi Kebijakan Pajak Analisis VECM Input Ustan Padi Pasar Beras Domestik Pasar Minyak Mentah Dunia Pasar Beras Dunia Pasar Valas Beras Impor Harga Beras Dunia Harga Minyak Mentah Dunia TFP Nilai Tukar Harga Beras Domestik Harga Beras Impor Prod. Beras