Impulse Response Function IRF

1997. IRF juga digunakan untuk melihat pengaruh gejolak satu variabel terhadap variabel yang lain dan berapa lama periode pengaruh tersebut berlangsung. Hasil IRF sangat sensitif terhadap pengurutan ordering variabel yang digunakan dalam perhitungan. Pengurutan variabel yang didasarkan pada faktorisasi cholesky. Variabel yang memiliki nilai prediksi terhadap variabel lain diletakkan di depan berdampingan satu sama lainnya. Variabel yang tidak memiliki nilai prediksi terhadap variabel lain diletakkan paling belakang. Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah pengaruh shock dari harga beras domestik, harga minyak mentah dunia, harga beras dunia, harga beras impor, nilai tukar, produksi beras, dan total faktor produktivitas.

3.3.2 Analisis

Forecast Error Variance Decomposition FEVD Analisis FEVD digunakan untuk menghitung dan menganalisis seberapa besar pengaruh gejolak acak random shock dari variabel tertentu terhadap variabel endogen Amisano dan Gianinni, 1997. FEVD menghasilkan informasi mengenai relatif pentingnya masing-masing inovasi acak random innovation structural disturbance atau seberapa kuat komposisi dari peranan variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam model VECM .

3.3.3 Derajat Pass Through

Metode perhitungan derajat pass-through pada penelitian ini mengacu pada model McCarthy dalam Achsani dan Nababan 2008 dimana Cholesky Decomposition digunakan untuk mengidentifikasi guncangan struktural dan menghitung derajat pass-through melalui analisis impuls respon. Koefisien derajat pass-through dihitung berdasarkan kumulatif impuls respon dari guncangan perubahan harga internasional terhadap harga domestik dan guncangan harga internasional terhadap harga internasional itu sendiri. Derajat Pass Through Harga Minyak Mentah Dunia 16 Derajat Pass Through Harga Beras Dunia 17 Derajat Pass Through Harga Beras Impor 18 Derajat Pass Through Produksi Beras 19 Derajat Pass Through Total Faktor Produktivitas 20 Derajat Pass Through Nilai Tukar 21 Keterangan : : kumulatif respon harga beras domestik terhadap masing-masing shock harga minyak mentah dunia, harga beras dunia, harga beras impor, produksi beras, total faktor produktivitas dan nilai tukar. : kumulatif respon harga beras domestik terhadap shock harga minyak mentah dunia dari horizon pertama sampai ke-n : kumulatif respon harga beras domestik terhadap shock harga beras dunia dari horizon pertama sampai ke-n : kumulatif respon harga beras domestik terhadap shock harga beras impor dari horizon pertama sampai ke-n : kumulatif respon harga beras domestik terhadap shock produksi beras pertama sampai ke-n : Kumulatif respon harga beras domestik terhadap shock total faktor produktivitas dari horizon pertama sampai ke-n : Kumulatif respon harga beras domestik terhadap shock nilai tukar dari horizon pertama sampai ke-n Kriteria pass-through menurut Sahminan dalam Achsani dan Nababan 2008 1 Completely pass-through, jika derajat pass-through = 1 2 Incompletely pass-through, jika derajat pass-through antara 0 – 1 3 Zero pass-through, jika derajat pass-through = 0 4 GAMBARAN UMUM SITUASI DAN KONDISI PERDAGANGAN KOMODITAS BERAS Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasar beras dunia sangat tipis dan rapuh. Pertama, pasar beras dunia sangat tipis yang ditunjukkan oleh rasio ekspor terhadap produksi yaitu antara 2-4 persen. Kedua, ekspor beras dunia didominasi oleh empat negara Thailand, Vietnam, India, dan AS sedangkan impor beras tersebar di banyak negara. Thailand menurut Falcon dan Monke 1991 merupakan market leader yang mampu mempraktekkan kekuatan monopolistik walaupun tidak memanfaatkannya. Ketiga, pasar beras dunia tersegmentasi secara geografis dengan Asia sebagai pasar dominannya Imoka, 1977 dalam Simatupang, 2000. Keempat , negara konsumen utama pada umumnya mengisolasi pasar domestiknya dari pasar dunia sehingga ekspor atau impor merupakan surplus saja. Kelima , swasembada beras menjadi tujuan kebijakan yang penting di Asia. Ekspor beras dilakukan setelah kebutuhan domestik terpenuhi karena beras merupakan bahan pangan pokok, kebutuhan utama, produk upah, dan komoditas politik bagi masyarakat Asia. Akibatnya adalah tidak digantungkannya kebutuhan beras pada pasar dunia, pengendalian harga domestik, dan swasembada beras di banyak negara Asia. Keenam, padi merupakan tanaman yang sangat rentan terhadap