Kerangka Pemikiran Operasional Impact of world oil price shock on domestic rice price (cointegration analysis)
sedikit, maka diduga kondisi pasar beras Indonesia tergantung atau dipengaruhi oleh pasar beras dunia termasuk pergerakan harga berasnya melalui harga impor
beras yang di impor Indonesia. Beberapa studi terdahulu menyatakan bahwa harga beras domestik terintegrasi dengan harga beras dunia, dalam hal ini harga beras
Thailand sebagai negara pengekspor beras utama di dunia.
Terkait dengan hubungan harga antara harga minyak mentah dunia, harga beras dunia, harga beras impor, dan harga beras domestik, maka akan melibatkan
nilai tukar baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan penelitian Anwar 2005 nilai tukar akan mempengaruhi harga komoditi secara langsung
maupun tidak langsung. Efek langsung setiap perubahan nilai tukar akan mempengaruhi harga di negara pembeli jika tanpa perubahan di negara produsen.
Harga dapat naik atau turun dalam jangka pendek tergantung pergerakan mata uang, perubahan ini hanya dalam efek nominal, yaitu tidak ada efek cepat
terhadap permintaan dan penawaran. Secara arbitrase harga antarpasar relatif sama dan hanya berbeda karena biaya transportasi. Kenyataan di lapangan harga
bervariasi antarpasar jika dikonversi dalam mata uang yang sama, akan tetapi dalam jangka panjang perubahan nilai tukar akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran komoditi.
Berkaitan dengan beras sebagai komoditi pokok di Indonesia, maka beras memiliki peran yang sangat vital. Diantaranya usahatani beras diduga sebagai
Ket :
= tidak dianalisis
Gambar 6 Alur kerangka operasional penelitian Implikasi Kebijakan
Pajak
Analisis VECM
Input Ustan
Padi Pasar Beras
Domestik Pasar Minyak
Mentah Dunia
Pasar Beras Dunia
Pasar Valas
Beras Impor
Harga Beras Dunia
Harga Minyak Mentah Dunia
TFP Nilai Tukar
Harga Beras Domestik
Harga Beras Impor
Prod. Beras
salahsatu penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena beras melibatkan banyak tenaga kerja dan dikonsumsi oleh jutaan masyarakat Indonesia.
Menangkap fenomena tersebut, maka kajian lain dalam penelitian ini adalah dengan melibatkan analisis Total Faktor Produktivitas TFP. Analisis TFP
digunakan untuk menganalisis pengaruh teknologi efisiensi.
Sesuai dengan tujuan penelitian maka akan dianalisis apakah antara harga minyak mentah dunia, harga beras dunia, dan harga beras domestik saling
terintegrasi atau tidak. Jika terintegrasi maka bisa menganalisis variasi harga beras di Indonesia, seberapa besar perubahan berasal dari beras domestik itu sendiri dan
seberapa besar berasal dari pengaruh harga minyak mentah dunia dan harga beras dunia. Hasil analisis dapat dijasikan landasan dalam mengidentifikasi implikasi-
implikasi kebijakan perdagangan beras di Indonesia. Kondisi di Indonesia
Gejolak harga energi dunia terutama yang berbahan fosil seperti minyak mentah yang dimulai sejak awal tahun 2002 menimbulkan banyak ketertarikan
peneliti untuk menganalisa hubungan harga minyak mentah dan pasar komoditi baik di negara-negara eksportir maupun di negara-negara importir. Guncangan
harga minyak mentah dunia ini tentunya akan berimbas pada aktivitas perekonomian hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia yang
dijadikan negara kajian dalam penelitian ini. Peranan energi yang cukup besar di Indonesia membuat perekonomian menjadi cukup sensitif terhadap gejolak harga
minyak mentah dunia yang tentunya akan berimbas pada harga minyak mentah dalam negeri dan pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja perekonomian di
negara tersebut.
Guncangan harga minyak mentah dunia memberikan dampak besar di Indonesia karena Indonesia merupakan negara pengimpor minyak. Walaupun
Indonesia termasuk negara yang mampu memproduksi minyak sendiri, tetapi sebagian diekspor karena spesifikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan kilang
dalam negeri. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri Tabel 1 Harga dan jumlah impor minyak mentah serta nilai subsidi bahan bakar
minyak Indonesia periode 2003-2012 Tahun
Harga Minyak Mentah USbarel
Impor Minyak Mentah juta barel
Jumlah Subsidi triliun rupiah
2003 -
137.12 -
2004 36.39
148.49 -
2005 53.66
118.30 -
2006 64.27
116.23 59.50
2007 72.31
115.81 76.27
2008 96.13
97.01 134.20
2009 61.58
120.12 34.90
2010 79.40
101.09 61.07
2011 111.55
96.04 142.92
2012 117.28
- -
Sumber : esdm.go.id
dilakukan impor yang sesuai dengan spesifikasi kilang dalam negeri. Ditjen MIGAS, 2011.
Dampak dari naiknya harga minyak mentah dunia antara lain pengurangan subsidi terhadap bahan bakar minyak yang pada akhirnya menimbulkan
peningkatan harga-harga komoditi lain termasuk pupuk yang menjadi salah satu input utama pada usahatani padi. Tetapi untuk kasus di Indonesia, kenaikan harga
minyak mentah dunia tidak diiringi oleh penurunan subsidi bahan bakar. Seperti yang terlihat pada Tabel 1, subsidi BBM tidak berkurang saat harga minyak
mentah dunia terus meningkat. Subsidi BBM diskemakan mengikuti kenaikan harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah dunia naik, maka subsidi
terhadap bahan bakar juga ikut naik. Tabel 2 Perkembangan harga minyak mentah dunia, harga urea, dan subsidi
pupuk periode 2002-2011 Tahun
Harga Minyak Mentah Dunia USbarel
Harga Urea Rpkg
Subsidi Pupuk Triliun
2002 30.32
1400.32
1.200
2003 34.17
1596.87
1.315
2004 36.39
1626.77
1.353
2005 53.66
1758.06
1.833
2006 64.27
1511.92
3.004
2007 72.31
1582.54
8.000
2008 96.13
1653.17
15.001
2009 61.58
1726.94
16.460
2010 79.40
1804.01
-
2011 111.55
1884.51 -
Rata-rata kenaikan 63.98
3.74 53.63
Sumber : Depkeu, BPS, dan ditjen Migas 2012 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Mondi at.al
diantaranya : Pertama, harga minyak mentah dunia mempengaruhi harga beras domestik lewat harga pupuk ternyata untuk kasus Indonesia tidak sama dengan
hasil penelitian Mondi at.al karena berdasarkan Tabel 2. rata-rata kenaikan harga minyak mentah dunia jauh diatas rata-rata kenaikan harga pupuk urea yang hanya
mencapai 3.74 persen.
Sementara hasil penenlitian Mondi et.al. pupuk merupakan salahsatu jalur yang menyebabkan kenaikan harga beras sebagai akibat kenaikan harga minyak
mentah dunia. Mondi et.al menemukan bahwa semenjak harga minyak mentah dunia naik dalam satu dekade terakhir, maka harga pupuk ikut naik sebesar empat
kali lipat. Hal ini terjadi karena di Indonesia pupuk merupakan salah satu komoditi yang mendapat subsidi besar juga dari pemerintah.
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata kenaikkan harga pupuk urea bisa ditekan hanya sebesar 3.74 persen sebagai akibat kenaikan harga minyak mentah
dunia dengan rata-rata 63.98 persen karena didukung oleh kenaikkan subsidi pupuk yang dilakukan pemerintah yaitu dengan rata-rata 53.63 persen. Kedua,
biaya transportasi. Biaya transpotasi yang disebutkan oleh Mondi at.al. sebagai salah satu jalur yang mempengaruhi harga beras domestik sesuai dengan kondisi
di Indonesia. Kenaikan harga minyak mentah dunia mempengaruhi harga beras domestik melalui kenaikan harga impor. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga
beras impor yang seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. Seperti
terlihat dalam Gambar 7, semenjak tahun 2002 yaitu saat dimulainya gejolak harga
Gambar 7 Perkembangan harga beras dunia, harga beras impor, dan harga beras domestik periode 1996-2011
minyak mentah dunia harga beras dunia, harga beras impor, dan harga beras domestik meningkat drastis. Hal ini menunjukkan adanya transmisi harga dari
kenaikan harga minyak mentah dunia melalui harga beras dunia dan harga beras impor.
Gambar 8 Hubungan harga minyak mentah dunia dengan harga beras domestik
0.00 1000.00
2000.00 3000.00
4000.00 5000.00
6000.00 7000.00
8000.00 9000.00
10000.00
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
HBD HBI
HBDom
PB naik mengikuti kenaikan jumlah
penduduk Kebutuhan Beras
Domestik naik
TFP Harga
pupukinput lain naik
termasuk upah Domestic inflation
Subsidi pupuk naik
Impor HBDom
naik
HMMD naik
HBD naik
HBI naik Biaya
transportasi naik
Imported inflation dan cosh push
inflation Depresiasi
Nilai tukar
Subsidi BBM naik
Harga BBM naik
Indonesia importir
minyak mentah