Analisis Vector Autoregression VAR
Uji Stasioneritas Data
Data ekonomi time series pada umumnya bersifat stokastik atau memiliki tren yang tidak stasioner artinya data tersebut
mengandung akar unit. Untuk dapat mengestimasi suatu model menggunakan data tersebut maka langkah pertama yang harus dilakukan masalah uji stasioneritas
data atau dikenal dengan unit root test. Uji akar unit akan dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller ADF. Sedangkan
model umum dari ADF yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Δy
t
= k + α y
t-1
+ c
1
Δy
t-2
+ ... + c
p
Δy
t-p
+ trend + ε
t
12
Jika nilai t-statistik ADF lebih kecil daripada τ tabel MacKinnon maka
keputusannya adalah tolak H yang berarti bahwa tidak terdapat unit root
sehingga dapat disimpulkan data deret waktu tersebut stasioner. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
Penentuan Lag Optimal
Tahap kedua yang harus dilakukan dalam membentuk model VAR yang baik adalah menentukan panjang lag ordo optimal. Dalam
penelitian ini akan digunakan kriteria Schwarz Information Criterion SIC. Besarnya lag optimal ditentukan oleh lag yang memiliki kriteria SIC terkecil
sebagai berikut :
SIC = AIC q + qTlogT-1 13
Dimana q merupakan jumlah variabel, T adalah jumlah observasi. Penentuan lag optimal dalam analisis VAR sangat penting dilakukan karena
variabel endogen dari variabel endogen dalam sistem persamaan akan digunakan sebagai variabel eksogen Enders, 2004. Pengujian panjang lag optimal ini
berguna untuk menghilangkan masalah autokorelasi dalam sistem VAR. Dalam penelitian digunakan semua kriteria informasi untuk menentukan lag optimal.
Model VAR diestimasi dengan lag yang berbeda-beda kemudian dibandingkan nilai kriterianya. Nilai lag yang optimum adalah nilai kriteria yang terkecil.
Uji Stabilitas
Sebelum masuk pada tahapan analisis yang lebih jauh, hasil estimasi sistem persamaan VAR yang telah terbentuk perlu diuji stabilitasnya
melalui VAR stability condition check yang berupa roots of characteristic polynomial
terhadap seluruh variabel yang digunakan dikalikan jumlah lag dari masing-masing VAR. Stabilitas VAR perlu diuji karena jika hasil estimasi
stabilitas VAR tidak stabil maka analisis IRF dan FEVD menjadi tidak valid. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, suatu sistem VAR dikatakan stabil jika
seluruh akar atau roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari satu. Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi bertujuan untuk menentukan apakah variabel- variabel yang tidak stasioner mengalami kointegrasi atau tidak. Konsep
kointegrasi dikemukakan oleh Engle dan Granger 1987 sebagai fenomena dimana kombinasi linier dari dua atau lebih variabel yang tidak stasioner akan
menjadi stasioner. Kombinasi linier dikenal dengan istilah persamaan kointegrasi dan dapat diinterpretasikan sebagai hubungan keseimbangan jangka panjang
diantara variabel. Untuk menguji apakah kombinasi variabel yang tidak stasioner mengalami kointegrasi dapat diuji dengan menggunakan uji kointegrasi Engle-
Granger, uji Johansen maupun uji kointegrasi regresi durbin-watson.
Suatu data time series dikatakan terintegrasi pada tingkat ke-d atau sering disebut Id jika data tersebut bersifat stasioner setelah di-difference sebanyak d
kali. Uji kointegrasi Johansen dapat ditunjukkan oleh persamaan :
14 Komponen dari vektor Y
t
dapat dikatakan terkointegrasi bila ada vektor β = sehingga kombinasi
linier βY
t
bersifat stasioner. Γ adalah fungsi
dari Ai. Vektor β disebut vektor kointegrasi. Rank kointegrasi pada vektor Y
t
adalah banyaknya vektor kointegrasi yang saling bebas, rank kointegrasi ini dapat diketahui melalui uji Johansen. Pengujian hubungan kointegrasi dilakukan dengan
menggunakan selang optimal sesuai dengan pengujian sebelumnya. Sementara penentuan asumsi deterministik yang melandasi pembentukan persamaan
kointegrasi didasarkan pada nilai kriteria informasi AIC. Berdasarkan asumsi deterministik tersebut akan diperoleh informasi mengenai banyaknya hubungan
kointegrasi antar variabel sesuai dengan metode Trac dan Max.