52 KUD Giri Tani yang juga menaungi peternak kecil yang memiliki tingkat
kepemilikan sapi di bawah lima ekor per anggota. Peternak-peternak besar lainnya akan mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh peternak besar sebelumnya yang
mengirimkan susu langsung ke PT. Cimory. Hal ini disebabkan harga yang ditetapkan PT. Cimory kepada peternak yang mengirimkan susunya secara langsung
lebih tinggi dibandingkan harus melalui KUD Giri Tani. PT. Cimory beralasan bahwa susu yang berasal dari KUD Giri Tani memiliki kualitas yang rendah karena terjadi
percampuran antara susu yang berkualitas baik dengan susu yang berkualitas kurang baik. Pada umumnya susu yang berkualitas baik dimiliki oleh peternak besar yang
memiliki fasilitas dan pengetahuan teknis yang lebih dalam. Sehingga peternak besar tidak ingin susunya disatukan dengan peternak kecil yang memiliki kualitas lebih
rendah. Hal ini merupakan suatu kondisi yang sangat memprihatinkan yang perlu segera dirumuskan strategi untuk mengantisipasi penurunan kuantitas dan kualitas
susu di tahun mendatang.
5.2. Struktur Organisasi KUD Giri Tani
Struktur organisasi adalah suatu rangkaian atau bagan skematis yang menggambarkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab diantara
fungsionaris organisasi tersebut. Bentuk organisasi KUD Giri Tani menggunakan lini dan staf dimana kewenangan utama bersifat sentralisasi. Bagan struktur organisasi
KUD Giri Tani dapat dilihat pada gambar berikut.
53 Keterangan :
= Garis
Pengawasan dan
Tanggung Jawab
= Garis
Koordinasi
Gambar 4. Struktur Organisasi KUD Giri Tani.
Adapun penjelasan dari masing-masing bagian dari struktur KUD Giri Tani diatas adalah sebagai berikut.
1. Rapat Anggota Tahunan RAT Koperasi mempunyai ciri yang berbeda dari badan usaha lain. Letak
perbedaannya yaitu pada Rapat Anggota Tahunan RAT yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Seluruh anggota wajib ikut serta dalam RAT.
RAT dimaksudkan untuk membahas keputusan-keputusan penting yang diperlukan untuk menjalankan koperasi.
RAT dilaksanakan satu kali dalam satu tahun oleh koperasi yang bersangkutan. Didalam RAT ini membahas berbagai hal yang berhubungan dengan
kelangsungan aktivitas perekonomian dalam koperasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja koperasi.
RAT
Pengurus Pengawas
Unit Persusuan Unit MT
Unit Keswan
Unit Kredit
Unit Simpan Pinjam
ANGGOTA
54 2. Badan Pengawas
Masa jabatan Badan Pengawas adalah lima tahun sesuai dengan masa jabatan Badan Pengurus. Badan Pengawas berasal dari anggota dan diangkat oleh anggota
pula. Badan Pengawas mempunyai kewajiban mengawasi pengurus dan berhak memberikan masukan serta teguran jika pengurus tidak bekerja dengan baik. Badan
pengawas bekerja sesuai dengan waktu dan tempat yang dibutuhkan. Lain halnya dengan Badan Pengurus yang memiliki kantor tersendiri dan jam kerja yang telah
ditentukan. Pada periode 2006-2011 yang menjabat sebagai Badan Pengawas pada KUD
Giri Tani berjumlah tiga orang. Mereka antara lain : H. Ilyas Kholik peternak, H, Makmur Peternak, dan H. Deden Munawar Bekerja di PT. Cimory. Proses
pemilihan Badan Pengawas dilakukan bersamaan dengan pemilihan Badan Pengurus. Anggota yang berminat untuk menjadi bagian dari Badan Pengawas mengajukan
maupun diajukan untuk dipilih dengan menggunakan sistem suara terbanyak. Tiga orang yang mendapat suara terbanyak berhak menjabat sebagai Badan Pengawas
untuk masa jabatan lima tahun. 3. Badan Pengurus
Pengurus KUD Giri Tani mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai pemegang kepercayaan dari RAT. Tugas dari Badan Pengurus adalah untuk
melaksanakan kebijakan yang sudah ditetapkan pada RAT, mengajukan konsep rencana kerja dan anggaran pendapatan, belanja dalam rapat anggota, menyusun
laporan tahunan, memberikan penyuluhan, pembinaan, bimbingan terhadap anggota dalam bidang organisasi maupun usaha KUD. Adapun susunan kepengurusan KUD
Giri Tani pada periode 2006-2011 adalah sebagai berikut : Ketua
: Heru
Susanto, SE.
Sekretaris : Cipto Budi Utomo
Bendahara :
H. Bunyamin
Proses pemilihan Badan Pengurus dilakukan setiap lima tahun sekali dengan sistem pemungutan suara. Pada umumnya proses pemilihan Badan Pengurus
dilakukan berdasarkan suara terbanyak dengan tiga anggota sebagai kandidat untuk
55 menduduki jabatan Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Namun ada perbedaan dalam
proses pemilihan Badan Pengurus pada KUD Giri Tani. Ada tiga posisi yang diperebutkan yakni Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Para anggota yang hendak
mencalonkan sebagai bagian dari Badan Pengurus diwajibkan memilih satu posisi yang diinginkan. Setelah masing-masing posisi telah terisi dengan beberapa calon,
maka proses pemungutan suara pun dilakukan. Kemudian penghitungan suara dilakukan untuk menghitung calon mana yang mendapatkan suara terbanyak yang
berhak menduduki posisi yang telah dipilih sebelumnya.
5.3. Sumber Daya Manusia