47
4.3.3 Analisis Matriks SWOT
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan strength dan peluang Opportunities namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan Ancaman Threats.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan koperasi.
Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah : 1. Memasukkan faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan
perusahaan pada kolom yang tersedia 2. Sesuaikan kekuatan dengan peluang untuk menghasilkan strategi SO
3. Sesuaikan kelemahan dengan peluang untuk menghasilkan straetgi WO 4. Seuaikan kekuatan dengan ancaman untuk menghasilkan strategi ST
5. Sesuaikan kelemahan dengan ancaman untuk menghasilkan strategi WT Gabungan keempat faktor tersebut adalah empat set kemungkinan alternatif
strategi yaitu: 1. Strategi SO, strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
2. Strategi WO, strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang
3. Strategi ST, strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman 4. Strategi WT, strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Adapun bentuk matriks SWOT menurut Rangkuti 2000 dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.
48
Tabel 14. Matriks SWOT
Strength S Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal Weakness W
Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal
Opportunity T Tentukan 5-10 faktor-
faktor peluang eksternal Strategi S-O
Rumusan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi W-O Rumusan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Threat T Tentukan 5-10 faktor-
faktor ancaman eksternal Strategi S-T
Rumuskan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman Strategi W-T
Rumuskan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 2000
4.3.2. Arsitektur Strategi