Perencanaan Strategik dengan Pendekatan Arsitektur Strategik-2

36

3.1.8.2. Perencanaan Strategik dengan Pendekatan Arsitektur Strategik-2

Pada pendekatan ini arsitektur strategi disusun dengan memperhatikan beberapa unsur berikut : Visi dan misi organisasi, analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi, melakukan peramalan terhadapan masa depan atau industry foresight, mengetahui dan memahami tantangan organisasi, dan sasaran yang ingin dicapai. Masing-masing unsur akan dibahas dibawah ini. 1. Visi dan Misi Organisasi Visi organisasi adalah pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai masa depan. Misi organisasi adalah pernyataan tentang alasan keberadaan organisasi. Keduanya perlu dinyatakan dengan jelas sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang salah dalam mengkomunikasikan ke seluruh relung organisasi. 2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis ini merupakan pemindaian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi organisasi saat ini dan masa datang. Terdapat beberapa alat analisis lingkungan internal dalam rangka memperoleh gambaran kekuatan dan kelemahan organisasi yaitu : analisis proses manajemen, analisis kinerja fungsional organisasi, analisis faktor kunci sukses atau key success factors, Analisis 7’S dari McKinsey, analisis key result area KRA dan analisis rantai milik Porter. Sementara itu alat analisis lingkungan eksternal adalah sebagai berikut : Analisis PEST Politik- Ekonomi-Sosial-Teknologi, analisis lima kekuatan Porter 5P Porter, analisis turbulensi industri, analisis life cycle industry. Secara umum dapat dikatakan merupakan alat untuk memotret peluang dan ancamanyang dihadapi dan akan dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan dalam industri yang dimasukinya. 3. Industry Foresight Redefinisi Industri Masa Depan Merupakan suatu asumsi terbaik yang disepakati bersama tentang masa depan suatu industriperusahaanorganisasi dan berdasarkan hal ini dibangun segala hal yang diperlukan untuk menunjang evolusi bisnis tersebut. Hamel dan Prahalad. 1995. Industry Foresight memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial dalam organisasiuntuk dikembangkan dimasa depan dan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. Dengan menyusun suatu masa depan 37 industribisnis, maka organisasi akan dapat mengontrol evolusi industrinya dan menentukan arah tujuannya. Penyusunan industry foresight sangat dipengaruhi oleh factor perkembangan teknologi, regulasi yang dikeluarkan dan rancangan regulasi yang ditetapkan, demografi wilayah faktor tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan utama dan gaya hidup yang berlaku. 4. Strategic Challenge Tantangan organisasi atau strategic challenge merupakan sarana atau tata cara operasional yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh keunggulan-keunggulan bersaing baru secara bertahap Hamel dan Prahalad, 1995. Tantangan organisasi merupakan rencana awal yang perlu dipersiapkan organisasi, meliputi potensi bisnis dan perkiraan investasi yang diperlukan untuk merealisasikan bisnis baru. Tantangan organisasi mengidentifikasi titik fokus untuk membangun kapabilitas organisasi dalam jangka pendek dan menengah. Titik fokus ini lazimnya diprioritaskan pada kelemahan organisasi yang berkaitan erat dengan kekuatan organisasi. 5. Sasaran Sasaran erat kaitannya dengan tujuan organisasi yang telah diukur dengan baik. Misal, organisasi X dengan tantangan organisasi yang sedemikian rupa berupa peningkatan mutu, maka sasaran yang akan dicapai adalah memperoleh sertifikasi ISO seri 9000 atau ISO seri 14000. Dengan tantangan berupa efisiensi biaya, sasaran yang ingin dicapai adalah dipangkasnya biaya produksi sebesar 10 persen. Dengan tantangan ekspansi internasional maka sasaran yang ditetapkan adalah memasuki pasar dunia sehubungan dengan mulai berlakunya perjanjian yang disusun oleh WTO World Trade Organization. Seluruh poin diatas dipadukan untuk mendapatkan sebuah peta umum strategi yang akan diimplematasikan. Patut diingat bahwa arsitektur strategi yang disusun membutuhkan perincian lebih lanjut dalam bentuk strategi dan kebijakan yang kemudian diturunkan lebih lanjut ke dalam program kerja. 38

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional