Keterkaitan dengan Studi Terdahulu

22 Penelitian Erwin 2008 dan penelitian Suryandhani 2006 memiliki konsep yang sama namun alat analisis yang digunakan serta lokasi yang dijadikan tempat penelitian terdapat perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaan alat analisis terletak pada tahap akhir. Mereka menggunakan matriks QSPM sedangkan penelitian ini menggunakan matriks arsitektur strategi. Sementara itu lokasi penelitian mereka secara berturut-turut dilakukan di Koperasi Produksi Susu secara luas yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor serta Koperasi Kerajinan Anyaman Kopinkra Mitra Pandan di Tasikmalaya. Sementara lokasi penelitian ini bertempat KUD Giri Tani Kabupaten Bogor. Sedangkan penelitian Wahyudyono 2008 menggunakan konsep, alat analisis, dan lokasi yang berbeda dengan penelitian ini. Penelitian Erick berisi tentang analisis peran utama dan rancangan pengembangan sedangkan penelitian ini meneliti tentang rancangan strategi pengembangan saja. Penelitian Erick menggunakan AHP sebagai alat analisisnya sedangkan penelitian ini tidak. Selain itu lokasi penelitian Wahyudiono 2008 bertempat di Koperasi Mahasiswa KOPMA IPB sementara lokasi penelitian ini terletak di KUD Giri Tani Kabupaten Bogor. Yang menjadi persamaan dengan penelitian Wahyudiono 2008 adalah penelitian ini sama-sama menggunakan matriks SWOT dan matriks Arsitektur Strategi.

3.2.1. Keterkaitan dengan Studi Terdahulu

Beberapa hal umum yang dibahas pada studi penelitian terdahulu antara lain faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal perusahaan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berada diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Faktor eskternal mencakup peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berada di dalam perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan suatu perusahaan. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Setelah masing-masing faktor teridentifikasi maka dirumuskanlah suatu strategi dalam kerangka Matriks SWOT yang selanjutnya disusun dalam sebuah matriks Arsitektur Strategi 23 Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi berdasarkan analisis faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal pada KUD Giri Tani. Adapun alat analisis yang digunakan antara lain matriks IFE-EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks Arsitektur Strategi. Tabel 8. Penelitian Terdahulu Penulis dan Tahun Judul Skripsi Alat Analisis Erwin 2008 Analisis Strategi Pengembangan Usaha Koperasi Produksi Susu” Studi kasus Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan, Bogor, Jawa Barat. Matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Wahyudyono 2008 ”Analisis Peran Utama dan Rancangan Pengembangan Koperasi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Strategi”. Analisis Hierarki Proses AHP, Analisis IE, Analisis SWOT, dan analisis Arsitektur Strategi. Suryandhani 2006 ”Strategi Pengembangan Koperasi Kerajinan Anyaman” Studi Kasus Kopinkra ”Mitra Pandan” Kabupaten Tasikmalaya. Matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSPM. 24

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Manajemen Strategis Manajemen Strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan Pearce dan Robinson, 1997 Menurut David 2002, manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Sebagai suatu proses, pelaksanaan manejemen strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1. Tahapan perumusan strategi ; 2 Tahap implementasi strategi ; 3 Tahap evaluasi strategi. Untuk merumuskan strategi, diperlukan aktivitas-aktivitas yang meliputi : 1 Pengembangan misi perusahaan ; 2 Mengenali peluang dan ancaman eskternal perusahaan ; 3 Menetapkan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan ; 4 Menetapkan objektif jangka panjang ; 5 Menghasilkan strategi alternatif dan 6 Menetapkan strategi pokok yang perlu diimplementasikan David, 2002.

3.1.2. Proses Manajemen Strategi

Menurut David 2004, proses manajemen strategi terdiri atas : 1. Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi perusahaan, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, membuat sejumlah alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu untuk dijalankan. 2. Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya, sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan. Termasuk pengembangan budaya yang mendukung, penciptaan struktur yang efektif, pengarahan strategi