Potensi Pengembangan Zero Waste Integrated Soy Processing

50 F1 dan F2 memiliki kesukaan overall yang sama. Tahu kontrol merupakan produk yang paling disukai dengan rata-rata nilai skor kesukaan overall sebesar 5.93 mendekati suka. Kemudian diikuti oleh tahu F1 dengan rata-rata nilai skor kesukaan overall sebesar 5.37 agak suka-suka. Tahu F2 mendapatkan nilai kesukaan overall yang paling rendah sebesar 5.03 agak suka. Hal ini menunjukkan bahwa baik tahu F1 maupun F2 dapat diterima konsumen. Dari masing-masing atribut kesukaan sensori diatas nilainya berkisar antara netral – suka. Sehingga secara umum produk dapat diterima oleh konsumen. Tahu F1 dan F2 merupakan hasil dari ujicoba produksi tahu skala pilot plan dapat diterima konsumen seperti tahu komersial yang dijual bebas. Pada beberapa atribut seperti pada atribut rasa dan warna peneriman konsumen lebih baik. Setelah tahap produksi maka akan dilepas di pasaran dengan terlebih dahulu menentukan strategi pemasaran dan dilakukan analisis kelayakan terhadap usaha. Kedua langkah tersebut akan dijelaskan pada tahap penetrasi pasar.

4. Potensi Pengembangan Zero Waste Integrated Soy Processing

Industri tahu merupakan industri yang menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa ampas dari ekstraksi susu kedelai dan limbah cair berupa cairan whey. Sebenarnya limbah ini dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan lain karena masih mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh. Pemanfaatan ampas tahu Secara tradisional telah digunakan sebagai produk pangan yaitu oncom dan tempe ”gembus”. Pengembangan ampas tahu sebagai produk pangan yang lain yaitu pengembangan produk bubur atau sereal sarapan dikombinasikan dengan bahan lain seperti sorghum atau jagung. Ampas tahu masih mengandung serat pangan yang tinggi dari golongan serat yang tidak larut air. Serat pangan tidak larut ini dapat mencegah berbagai penyakit seperti kanker usus, konstipasi, ambeien, usus buntu, nyeri lambung. Kadar isoflavon ampas tahu berupa genistein dan 51 daidzein berturut turut adalah 65.93 mg100g dan 63.68 mg100 g Ni’mah, 2009. Kandungan isoflavon ini dapat berguna bagi kesehatan manusia. Cairan whey yang selama ini terbuang dalam proses pembuatan kedelai dapat digunakan sebagai pangan fungsional. Pada dasarnya cairan ini adalah protein yang tidak ikut mengendap dan menggumpal. Kandungan protein dan zat lain seperti vitamin dan zat antioksidan pada whey dapat dimanfaatkan untuk membuat produk minuman. Jumlah ampas yang dihasilkan dari produksi tahu ini rata-rata per 5 kg kedelai kering adalah 2-3 kg dan sekitar 30-40 liter cairan whey. Jika limbah tersebut dibuang maka akan mencemari lingkungan sekitar. Pemanfaatan untuk produk lain akan jelas mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan membawa tambahan keuntungan bagi usaha tahu ini. Jika semua limbah digunakan kembali untuk diproses menjadi produk maka hanya sedikit limbah yang dibuang. Bukan hanya tahu yang dihasilkan tetapi produk olahan kedelai yang lain. Jadi, dari penguraian diatas terdapat potensi untuk menuju ke arah industri tahu terpadu pengolahan kedelai dan hanya sedikit limbah yang dihasilkan zero waste.

C. PENELITIAN TAHAP PENETRASI PASAR