59 Perkiraan harga yang ditawarkan untuk 300 gram produk adalah
Rp. 2.500. Sekitar 67 responden menyatakan harga itu sesuai, 27 komsumen menyatakan bahwa harga tersebut terlalu mahal, dan 7
responden menganggap harga terlalu murah. Harga ini jika dibandingkan dengan harga tahu di pedagang
kakilima memang relatif lebih mahal, tetapi jika dibandingkan dengan produk tahu yang ada di supermarket harga ini wajar mengingat
penampilan dan kemasan yang menarik serta manfaat. Kesesuaian harga ini berkaitan erat dengan tingkat ekonomi dan gaya hidup. Harga
mahal atau murah itu relatif sesuai dengan daya beli. Seorang dengan pendapatan kecil bukan berarti tidak membeli produk ini atau
sebaliknya, keputusan pembelian juga dipengaruhi strategi komunikasi yang digunakan.
2. Analisis Pemasaran
Suatu produk diciptakan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Sehingga perlu diketahui apa yang dinginkan, berapa harusnya dijual dan
dimana saja dijual serta bagaimana cara untuk memperkenalkan produk untuk konsumen. Dengan mengetahui itu semua maka dapat disusun suatu
analisis pemasaran yang efektif. Analisis pemasaran sederhana dapat terdiri dari analisis pasar dan persaingan, strategi pemasaran, dan bauran
pemasaran Kotler , 2006.
a. Analisis pasar dan Persaingan
Tahu memiliki pasar yang sangat besar hampir seluruh masyarakat Indonesia makan tahu untuk memenuhi kebutuhan
proteinnya. ada sekitar 115 ribu perajin tahu dan tempe Indonesia BPS, 2006. Indonesia membutuhkan sekitar 2.24 juta ton kedelai per
tahunnya Purna, 2009. Asumsi Jumlah kebutuhan kedelai untuk pembuatan tahu tersebut sekitar 30 . jadi sekitar 672 ribu ton tahun
kedelai yang digunakan sebagai bahan baku kedelai. Jika dinilai dengan mata uang maka produksi tahu nasional bernilai 3.7 triliun rupiah per
tahun.
60 Kebutuhan kedelai untuk memenuhi kebutuhan protein 13.41
kg orangtahun Amin, 2007. 30 dari kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari tahu. Jika dinilai dalam mata uang maka nilainya sekitar
5.1 triliun rupiah per tahun. Nilai tersebut merupakan ukuran pasar market size dari industri tahu nasional. Sehingga masih ada sekitar 1.4
trilliun rupiah per tahun yang belum bisa dipenuhi oleh produsen nilai ini disebut market potensial perhitungan analisis pasar dapat dilihat
pada Lampiran 9. Sebuah nilai yang sangat menggiurkan bagi sebuah industri. Dari nilai itu dapat dikatakan industri masih layak untuk
dimasuki. Pada Gambar 31 diperlihatkan persentase market potential dan market size.
Gambar 31. Pangsa pasar industri tahu di Indonesia 5.1 Trilliun
Rupiah Tahun
b. Strategi Pemasaran
Pada level segment marketing ada tiga hal yang dilakukan dalam menyusun strategi marketing yaitu segmentasi, targeting dan
positioning. Segmentasi pasar yakni kegiatan untuk mengindentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran tersendiri Kotler, 2006. Variabel demografi digunakan untuk mensegmentasi pasar tahu Chifu.
Pada variabel ini pasar dibagi menjadi kelompok yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, jumlah keluarga, posisi dalam keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial Kotler, 2006.
Nilai Produksi
Sekarang 3.7
Trilliun Rupiah
Market Potential
1.4 Trilliun
Rupiah
61 Dari survei konsumen terhadap 30 responden didapatkan
gambaran segmentasi. Segmentasi yang dilakukan pada produk ini mengkelompokkan pasar atas dasar usia, jenis kelamin, posisi keluarga,
pekerjaan, pendapatan dan status sosial. Hasil survei dapat menggambarkan segmen yang potensial menjadi target pasar. Segmen
yang dapat dilihat kekhasannya pada survei yaitu gender, usia, dan kelas sosial dapat dilihat pada Tabel 14.
Dengan melihat hasil survei 30 responden, target pasar ditentukan melalui pola spesialisasi selektif berdasarkan jumlah
responden dalam segmen, daya beli, dan frekuensi pembelian. Pola spesialisasi yaitu perusahaan memilih sejumlah segmen, secara objektif
masing-masing segmen memadai, mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi diantara segmen-segmen tersebut, namun masing-masing
segmen berpotensi menghasilkan uang Kotler, 2006. Dari kombinasi didapatkan target pasar yaitu segmen wanita berkeluarga dengan umur
20-49 produktif, dengan status kelas menengah. Target pasar tersebut dipilih karena segmen ini merupakan
penentu keputusan pembelian rumah tangga dan makanan. Segmen ini juga akan bisa mempengaruhi konsumsi dari segmen lain yang masuk
dalam anggota keluarganya. Strategi marketing difokuskan pada segmen ini karena efeknya akan mencakup segmen yang lain ikut
mengkonsumsi.
Tabel 14. Pengelompokan segmen berdasarkan survei 30 responden Segmen
Pengelompokan Persentase
Jumlah
Gender wanita
73 Pria
27 usia
20 Tahun 20-49 Tahun
83 49 Tahun
17 Status
atas 33
Menengah 53
Bawah 13
Keterangan : warna abu-abu menunjukkan presentase terbesar
62 Tahu berkalsium tinggi dijual dalam dua varian yang
membedakan keduanya hanya tekstur saja yaitu tahu Chifu reguler dan tahu Chifu extra firm, sesuai dengan 2 produk yang dihasilkan yaitu
tahu F1 yang cencerung bertekstur lembut dijadikan tahu reguler dan tahu F2 yang cenderung bertekstur kenyal dijadikan tahu extra firm. Hal
ini dilakukan untuk memenuhi selera konsumen yang berbeda-beda. Dari hasil rekapan komentar responden pada uji organoleptik dengan
30 responden mengenai tahu yang diproduksi dapat dilihat bahwa sekitar 33 responden berkomentar menyukai tahu dengan tekstur
yang agak keras dan 20 berkomentar kurang menyukai tahu agak keras. Sekitar 40 responden berkomentar suka dengan tahu lembut
dan ada 7 responden yang berkomentar menyukai keduanya. Jadi dari sini dapat dilihat keberagaman selera dari konsumen.
Sebuah produk harus memiliki diferensiasi dengan produk lain yang sudah ada. Produk ini dengan kedua variannya mengambil posisi