pengetahuan akan aktif dibangun untuk menjadi pembelajaran yang bermakna, bila ditransfer ke situasi baru. Peserta didik belajar aktif
dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif
dengan saling
ketergantungan positif dari peserta didik lainnya.
56
8. Jana Hackathorn, dkk dengan judul penelitiannya yaitu
Learning by Doing: An Empirical Study of Active Teaching
.
Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu
berdiskusi di kelas adalah teknik pengajaran aktif, karena memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi isu-isu penting, pendapat,
dan ide-ide. Selain itu, selama diskusi perhatian siswa terhadap pembelajaran lebih tinggi, aktif, lebih terlibat dan termotivasi.
57
56
Marika Kapanadze and Ingo Eilks, Student Active Learning in Science, Collection of Papers SALiS FINAL Conferences ILIA State University Press
, 2012, diakses dari http:134.102.186.148chemiedidaktiksalis_zusatzmaterial_pdfcontributions_to_the_SALiS_fin
al_conference.pdf , pada 14 Febuari 2015.
57
Jana Hackathorn dkk, Learning by Doing: An Empirical Study of Active Teaching Techniques, The Journal of Effective Teaching an Online Journal Devoted to Teaching
Excellence , Vol. 11, No. 2, 2011, diakses dari
http:uncw.educteetarticlesVol11_2Hackathorn.pdf , pada 14 Febuari 2015.
C. Kerangka Pikir
Biologi termasuk dalam ilmu pengetahuan alam IPA. Dimana dalam proses belajar mengajar IPA tidak hanya berlandaskan pada teori saja, tetapi lebih
menekankan pada suatu proses belajar mengajar. Sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
Namun, pada pembelajaran saat ini siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuannya untuk berpikir. Sehingga mengakibatkan
kurangnya keaktifan siswa seperti tidak berani bertanya, mengemukakan pendapat, dan juga kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa
dengan siswa. Hal diatas dapat terjadi juga karena kurang sesuainya penggunaan model
ataupun metode pembelajaran yang digunakan saat di kelas. Pembelajaran yang terpusat pada guru akan membuat pembelajaran hanya bersifat satu arah saja.
Sehingga guru lebih mendominasi saat pembelajaran. Akibatnya, siswa kurang tertarik dalam pembelajaran dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami
konsep dari materi yang pelajaran yan disampaikan. Sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Oleh karena itu untuk memperbaiki hasil belajar siswa, maka perlu diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan model atau metode
pembelajaran yang lebih efektif, menarik dan bervariasi untuk siswa. Dalam penelitian ini pembelajaran aktif tipe Team Quiz dan Learning Cell dipilih sebagai
salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran tersebut merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat membantu siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk bisa mengembangkan keterampilan bertanya dan pemahaman dari
materi yang telah dipelajari, keterampilan dalam mengemukakan pendapat atau jawaban, meningkatkan interkasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan
siswa, menciptakan rasa saling berkompetisi dan bersaing untuk menjadi yang terbaik, dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis kerangka pikir, maka hipotesis penelitan yang diajukan sebagai berikut:
Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode Team Quiz
dan Learning Cell pada konsep Sistem Gerak Manusia. 1. Masih kurangnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi
dan menarik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik saat proses kegiatan pembelajaran
2. Masih kurangnya keaktifan partisipasi peserta didik dalam bertanya dan mengemukakan pendapat saat di kelas
3. Hasil belajar Biologi siswa yang belum optimal
Strategi pembelajaran aktif
Team Quiz Learning Cell
Hasil belajar biologi siswa meningkat
43
BAB III METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
SMAN 5 Tangerang Selatan
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015
2016
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu atau quasi eksperimen yaitu metode yang tidak
memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen, misalnya
faktor minat, motivasi dan intelegensi.
2. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two Group Pretest Postest Design
, yakni desain yang dilakukan terhadap dua kelas subyek.
1
Untuk mengetahui hasil penelitian, kedua kelompok eksperimen diberikan pretest dan posttest. Adapun desain penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain penelitian Two Group Pretest Postest Design
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
E
1
T
1
X
1
T
1
E
2
T
2
X
2
T
2
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 124.
Keterangan: E
1
= kelas yang menggunakan metode Team Quiz
E
2
= kelas yang menggunakan metode Learning Cell T
1
= pretest kelompok Team Quiz T
2
= pretest kelompok Learning Cell X
1
= pelaksanaan metode pembelajaran Team Quiz X
2
= pelaksanaan metode pembelajaran Learning Cell T
1
= posttest kelompok Team Quiz T
2
= posttest kelompok Learning Cell
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
2
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 5 Tangerang Selatan. Sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas XI di
SMAN 5 Tangerang Selatan. Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel.
3
Pada penelitian ini sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling
yaitu teknik penentuan sampel yang dipilih secara acak tanpa memperhatikan strata.
4
Teknik Simple Random Sampling ini digunakan jika anggota populasi dianggap homogen. Pemilihan dua kelas yang dijasikan sampel diambil dari
2
V, Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 13.
3
Sutrisno Hadi, Statistik – Jilid 2, Yogyakarta: Andi, 2004, h. 183.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 82.