Jika Tim B tidak dapat menjawab pertanyaan, Tim C diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang sama; 6. Tim A mengarahkan pertanyaan
berikutnya ke anggota Tim C dan mengulang prosesnya. Tim A melanjutkan memberikan pertanyaan sampai kuis selesai; 7. Saat kuis selesai, lanjutkan
dengan segmen kedua pelajaran anda, dan tunjukkalah Tim B sebagai pembuat kuis; 8. Setelah Tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan
segmen ketiga pelajaran anda, dan tunjukklah Tim C sebagai pemandu kuis.
18
Dari langkah-langkah metode Team Quiz tersebut, siswa akan dibagi menjadi tiga tim yaitu tim A, B, C. Dengan membagi tugas yaitu sebagai
pembuat soal, penjawab, pelengkap jawabanpengklarifikasi jawaban. Dalam proses tersebut diberlakukan ketiga unsur untuk semua tim siklus,
sehingga semua tim dapat merasakan tugas-tugas yang berbeda dengan kesulitan yang berbeda pula. Hal ini akan dirasa adil bagi semua tim. Setiap
siswa mempunyai kesempatan dalam mengemukakan pendapatnya, karena mereka memiliki keterlibatan penting dalam proses pembelajaran ini.
Pengalaman belajar terdiri dari kuis diikuti dengan diskusi kelas. Format ini menguntungkan baik kepada siswa dan guru. Hal ini juga
menjadi opsi tambahan untuk mengajar metode yang dapat diterima untuk siswa.
19
Metode Team Quiz ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu mampu mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam
proses kegiatan pembelajaran, menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap tugas bersama, belajar akan lebih bermakna karena dilakukan
melalui pengalaman, menumbuhkan jiwa berkompetisi dan minat belajar
18
Melvin L. Silberman, Active Learning:101 Cara Pelatihan Pembelajaran Aktif, Ed. 2
, Terjemahan dari Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject oleh Raisul Muttaqien, Jakarta: PT Indeks, 2011, h. 175.
19
K Devi1, Quiz As An Innovative Approach In Teaching Community Medicine To Medical Students, National Journal of Community Medicine Vol 5, Issue 2, 2014, p. 185, diakses
dari http:www.njcmindia.orghomedownload552.pdf
, pada 25 Maret 2016.
siswa, dan menciptakan interkasi yang positif antar siswa dalam proses diskusi.
Kemudian kekurangannya adalah dalam pelaksanaannya
memerlukan kendali yang ketat dalam pengkondisian kelas. Jadi, dapat disimpulkan metode Team Quiz adalah salah satu tipe
pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dimana siswa dibagi ke dalam tiga tim. Setiap siswa
dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya. Setiap anggota
dalam satu tim mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam menguasai materi dan menjawab soal sehingga
dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif dalam mengajukan pertanyaan dan menyampaikan gagasan. Dan siswa juga dilatih untuk mampu bekerja
sama dengan baik dalam timnya.
3. Learning Cell
a. Pengertian Learning Cell
Menurut Suprijono metode Learning Cell atau siswa berpasangan adalah salah satu metode dari pembelajaran aktif. Langkah-langkah metode
ini diawali dengan menunjuk pada suatu bentuk belajar dalam bentuk berpasangan, kemudian siswa bertanya dan menjawab pertanyaan
secara bergantian berdasarkan pada materi bacaan yang sama. Learning cell
ini mempermudah siswa dalam memahami dan menemukan masalah yang sulit dengan berdiskusi. Learning cell juga dapat mendorong siswa
untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan.
20
The Learning Cell merupakan pembelajaran aktif dimana siswa belajar secara berpasangan. The Learning Cell juga memfasilitasi siswa untuk
saling bertanya, menjawab pertanyaan dan mengungkapkan pendapat secara
20
Sri Hartini, Dt. Y. Slamet, Sularmi, Pengaruh Metode Pembelajaran Learning Cell Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Kenampakan Alam, Artikel Ilmiah PGSD FKIP
Universitas Sebelas Maret , 2013, h. 2, diakses dari
http:jurnal.fkip.uns.ac.idindex.phppgsdsoloarticleviewFile28201934 , pada 12 November
2014.
bergantian dengan pasangannya. Strategi pembelajaran tipe The Learning Cell
merupakan salah satu dari sistem terbaik untuk membantu pasangan siswa belajar lebih aktif.
21
Jadi, dari teori-teori di atas metode The Learning Cell adalah salah satu strategi pembelajaran aktif dimana siswa belajar secara berpasangan.
Dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan pada materi bacaan yang sama. Dan siswa saling bertanya,
menjawab pertanyaan dan mengungkapkan pendapat secara bergantian dengan pasangannya.
b. Langkah-Langkah Learning Cell
Langkah-langkah dalam metode pembelajaran The Learning Cell, yakni sebagai berikut: 1 Sebagai persiapan, siswa diberi tugas membaca
suatu bacaan kemudian menulis pertanyaan yang berhubungan dengan masalah pokok yang muncul dari bacaan atau materi terkait lainnya; 2
Pada awal pertemuan, siswa ditunjuk untuk berpasangan dengan mencari pasangan. Siswa A memulai dengan membacakan pertanyaan
pertama dan dijawab oleh siswa B; 3 Setelah mendapatkan jawaban dan mungkin telah dilakukan koreksi atau diberi tambahan informasi,
giliran siswa B mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa A; 4 Jika siswa A selesai mengajukan satu pertanyaan kemudian
dijawab oleh siswa B, ganti siswa B yang bertanya, dan begitu seterusnya; 5 Selama berlangsung tanya jawab, guru bergerak dari satu pasangan ke
pasangan yang lain sambil memberi feedback atau penjelasan dengan bertanya dan menjawab pertanyaan.
22
Sebagai salah satu tipe pembelajaran aktif, metode Learning Cell ini melatih siswa dalam membuat suatu pertanyaan dan melatih untuk bisa
21
Adriani, Zulfaneti, Mulia Suryani, Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell
Disertai Handout Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 17 Padang, Artikel Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera
Barat , 2013, h. 2, diakses dari
http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=263848val=6304.pdf , pada 23 Maret 2016.
22
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD dan Pustaka Insan Madani, 2008, h. 86.
menjawab pertanyaan dengan tepat dan jelas. Karenanya siswa harus menguasai betul materi yang telah diberikan guru. Penerapan metode
Learning Cell ini dapat memudahkan siswa dalam beberapa aspek. Siswa
akan lebih mudah dalam mengemukakan pendapat. Dalam pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir dalam membuat
dan menjawab pertanyaan. Berpikir sebagai proses menentukan hubungan-hubungan secara
bermakna antara aspek-aspek dari suatu bagian pengetahuan.
23
Selain itu, melatih siswa untuk bisa mengembangkan keterampilan bertanya dan
pemahaman dari materi yang telah dipelajari. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan, dengan diterapkannya
metode Learning Cell membantu siswa untuk aktif bertanya. Karena tidak semua siswa mampu mengutarakan pertanyaan ataupun pendapat saat
proses pembelajaran. Dengan metode ini dibuat secara berpasangan dimana setiap siswa ditugaskan untuk membuat pertanyaan dengan materi yang
sama. Hal tersebut membuat siswa dapat mengembangkan kemampuannya untuk berpikir dan mampu mengutarakan pertanyaan dan pendapatnya
kepada teman pasangannya nanti. Karena semua siswa ditugaskan membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan, menjadikan banyak informasi yan
didapat oleh semua siswa. Hal tersebut dijadikan pengalaman bagi mereka sendiri, selain menerima informasi dari guru. Dengan begitu, mereka lebih
dapat memahami materi. Kegiatan tanya-jawab ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Terjadi proses interaksi
antar siswa dengan guru atau pun siswa dengan siswa lainnya. Tidak terpikir membentuk siswa secara berpasangan sebagai sebuah
kelompok, tetapi sebagai cara mudah untuk mulai menggunakan pembelajaran lebih aktif, mereka mudah untuk menerapkan dan tidak
mengambil banyak waktu. Salah satu sistem terbaik yang dikembangkan untuk membantu pasangan siswa belajar lebih efektif adalah Sel Belajar
23
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Mengajar
, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 129.
Learning Cell yang dikembangkan oleh Marcel Goldschmid dari Tekonologi Institusi Federal Swiss di Lausanne.