Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

kondisi pembelajaran yang berbeda. 34 Lalu bagi guru apabila proses belajar mengajar telah selesai dilaksanakan oleh peserta didik, maka tujuan yang hendak dicapai adalah mengukur dan menilai hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang ada disekolah. Hasil belajar juga merupakan akibat yang dipengaruhi oleh adanya motivasi yang ada dalam diri siswa itu sendiri sebagai bagian dari kinerja yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya motivasi yang tinggi bisa mempengaruhi hasil belajar yang bagus pula. Sehingga tercapainya keberhasilan para siswa. Tingkat keberhasilan yang tinggi menjadikan siswa berprestasi. Istilah hasil belajar mencerminkan pergeseran konseptual ke arah membuat belajar lebih bermakna dan efektif bagi siswa. Hal itu adalah pernyataan dari apa yang pembelajar harapkan yaitu mengetahui, memahami dan mampu menunjukkan pada akhir periode pembelajaran. 35 Dari pengertian tersebut hasil belajar sebagai penerimaan pengetahuan berupa konseptual dan membuatnya menjadi lebih bermakna untuk dapat dipahami dengan baik sehingga efektif bagi siswa. Diharapkan dapat membantu siswa dalam proses belajar dan didapatkan hasil yang memuaskan pada akhir pembelajaran sebagai hasil dari proses belajar yang telah dilalui oleh siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. 36 Taksonomi adalah sebuah kerangka pikir khusus. Dalam sebuah taksonomi, kategori-kategorinya merupakan satu kontinum. Taksonomi 34 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 16. 35 Despina Varnava Marouchou, Can Students Concept of Learning Influence Their Learning Outcomes?, Higher Learning Research Communications HLRC, Vo. 2 No. 2, 2012, p. 19, diakses dari http:www.hlrcjournal.comindex.phpHLRCarticledownload2367 , pada 5 April 2016. 36 Nana Sudjana, Loc. Cit., h. 22. Bloom hanya mempunyai satu dimensi, sedangkan taksonomi revisi memiliki dua dimensi. Dua dimensi itu adalah proses kognitif dan pengetahuan. Dimensi proses kognitif berisikan enam kategori : Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta. Kontinum yang mendasari dimensi proses kognitif dianggap sebagai tingkat-tingkat kognisi yang kompleks. Sedangkan dimensi pengetahuan berisi empat kategori: Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif. Kategori-kategori ini dianggap merupakan kontinum dari yang konkret Faktual sampai yang abstrak metakognitif. 37 b. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Pakar teknologi pendidikan, Gagne, Briggs, Wager menyatakan bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu pengaturan kondisi belajar. Proses belajar terjadi karena sinergi memori jangka pendek dan jangka panjang diaktifkan melalui penciptaan faktor eksternal, yaitu pembelajaran atau lingkungan belajar. Melalui indranya, peserta didik dapat menyerap materi secara berbeda. Pengajar mengarahkan agar pemrosesan informasi untuk memori jangka panjang dapat berlangsung lancar. 38 Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap belajar dan hasil belajar siswa. Pertanda mengacu pada faktor-faktor yang sudah ada dalam situasi sebelum keterlibatan belajar. Mereka adalah faktor personal dan situasional. Faktor pribadi terkait dengan siswa, yang meliputi pengetahuan, kemampuan, nilai-nilai, karakteristik kepribadian yang mempengaruhi pendekatan siswa untuk belajar, dan sebagainya. Faktor situasional 37 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen , Terjemahan dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives oleh Agung Prihantoro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 6. 38 Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Universitas Negeri Jakarta, 2008, h. 24.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Make A-Match Dan Metode Team Quiz Di SMP Swasta Se-Kecamatan Pamulang

0 6 30

Perbedaan hasil belajar IPS terpadu dengan menggunakan metode pembelajaran make A-Match dan metode team quiz di SMP Islamiyah Ciputat

0 5 90

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 4 5

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ SEBAGAI UPAYAMENINGAKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Penerapan Strategi Pembelajaran Team Quiz Sebagai Upaya Meningakatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Biologi Materi Sistem Gerak Tumbuhan Pada

0 1 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DAN METODE INVESTIGASI

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN BLENDED LEARNING DAN E-LEARNING PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

0 0 7