Efisiensi Hidrolisis Asam Rumput Laut

52 Gambar 15. Pengaruh peningkatan konsentrasi asam sulfat terhadap efisiensi hidrolisis Caulerpa racemosa, Sargassum crassifolium dan Gracilaria salicornia. Nilai efisiensi hidrolisis Caulerpa racemosa pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 32,04 bb, konsentrasi asam sulfat 2 vv sebesar 35,33 bb, dan konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 38,58 bb. Nilai efisiensi hidrolisis tertinggi Caulerpa racemosa pada konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 38,53 bb, sedangkan terendah pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 32,04 bb. Shanmugam et al. 2001 mengatakan bahwa nilai efisiensi hidrolisis Caulerpa racemosa yang diambil dari perairan India pada hidrolisis menggunakan asam klorida 1 N sebesar 0,64 bb. Rodrigues et al. 2011 menambahkan nilai efisiensi hidrolisis Caulerpa cupressoides pada suhu 100 ˚C selama 5 jam menggunakan konsentrasi asam klorida 1 vv sebesar 3 bb. Uji keragaman menunjukan hubungan antara peningkatan konsentrasi asam sulfat terhadap 53 efisiensi hidrolisis Caulerpa racemosa pada selang kepercayaan 0,05 memberi pengaruh berbeda nyata Lampiran 7. Nilai efisiensi hidrolisis Sargassum crassifolium pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 42,59 bb, konsentrasi asam sulfat 2 vv sebesar 45,77 bb, dan konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 48,62 bb. Nilai efisiensi hidrolisis tertinggi Sargassum crassifolium pada konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 48,62 bb, sedangkan terendah pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 42,59 bb. Setyaningsih et al. 2011 mengatakan bahwa nilai efisiensi hidrolisis Sargassum sp diambil dari perairan Teluk Lampung pada proses hidrolisis dengan suhu 120 ˚C dan tekanan 1 atm selama 45 menit menggunakan konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 46,50 bb, konsentrasi asam sulfat 2 vv sebesar 48,30 bb, dan konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 52,5 bb. Uji keragaman hubungan antara peningkatan konsentrasi asam sulfat terhadap efisiensi hidrolisis Sargassum crassifolium pada selang kepercayaan 0,05 memberi pengaruh berbeda nyata Lampiran 8. Nilai efisiensi hidrolisis Gracilaria salicornia pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 51,61 bb, konsentrasi asam sulfat 2 vv sebesar 56,27 bb, dan konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 58,39 bb. Nilai efisiensi hidrolisis tertinggi Gracilaria salicornia pada konsentrasi asam sulfat 3 vv sebesar 58,39 bb, sedangkan terendah pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sebesar 51,61 bb. Ulfana 2010 mengatakan nilai efisiensi hidrolisis Gracilaria salicornia pada proses hidrolisis dengan suhu 121 ˚C dan tekanan 1 atm selama 20 menit 54 menggunakan konsentrasi asam klorida HCl 2 vv sebesar 22,2 bb lebih tinggi dibandingkan nilai kandungan gula pereduksi konsentrasi asam klorida HCl 1 vv sebesar 18,73 bb. Uji keragaman menunjukan hubungan antara peningkatan konsentrasi asam sulfat terhadap efisiensi hidrolisis Gracilaria salicornia dengan konsentrasi asam sulfat pada selang kepercayaan 0,05 memberi pengaruh berbeda nyata Lampiran 9. Nilai efisiensi hidrolisis tertinggi dari ketiga jenis rumput laut teramati pada konsentrasi asam sulfat 3 vv, sedangkan terendah pada konsentrasi asam sulfat 1 vv. Setyaningsih et al. 2011 mengatakan bahwa nilai efisiensi hidrolisis rumput laut tertinggi diperoleh menggunakan konsentrasi asam sulfat 3 vv untuk Sargassum sp sebesar 52,5 bb dan limbah agar Gracilaria sp sebesar 35,5 bb bahan, sedangkan terendah pada hidrolisis konsentrasi asam sulfat 1 vv untuk Sargassum sp sebesar 46,5 bb dan limbah agar Gracilaria sp sebesar 30,5 bb dengan suhu 121 ˚C dan tekanan 1 atm selama 45 menit pada konsentrasi asam sulfat 1 vv sampai 3 vv. Semakin tinggi konsentrasi asam maka semakin besar substrat yang hilang terkonversi menjadi gula sederhana pada proses hidrolisis. Gracilaria salicornia memiliki nilai efisiensi hidrolisis tertinggi pada tiap jenis konsentrasi asam sedangkan Caulerpa racemosa memiliki nilai efisiensi hidrolisis terendah pada tiap jenis konsentrasi asam. Jang et al. 2010 mengatakan umumnya alga merah memiliki efisiensi hidrolisis sebesar 25 sampai 45 bb lebih tinggi dibandingkan alga hijau yang memiliki efiisensi hidrolisis sebesar 27 sampai 37 bb dan alga cokelat yang memiliki efisiensi hidrolisis sebesar 28 sampai 31 bb pada konsentrasi asam sulfat 3 vv. 55 Wi et al. 2009 menambahkan alga merah umumnya hanya mengandung sebagian kecil senyawa polisakarida yang sulit dihidrolisis berupa selulosa dan hemiselulosa. Uji keragaman hubungan antara nilai efisiensi hidrolisis pada tiap perlakuan peningkatan konsentrasi asam sulfat terhadap ketiga kelompok rumput laut pada selang kepercayaan 0,05 memberi pengaruh berbeda nyata Lampiran 8. Gracilaria salicornia memiliki nilai efisiensi hidrolisis tertinggi pada tiap konsentrasi asam karena Gracilaria salicornia memiliki kadar serat kasar lebih rendah diantara ketiga jenis rumput laut sehingga jumlah substrat yang hilang terkonversi menjadi gula sederhana pada proses hidrolisis Gracilaria salicornia lebih tinggi dibandingkan Sargassum crassifolium dan Caulerpa racemosa. Secara umum, nilai kandungan gula pereduksi dan efisiensi hidrolisis ketiga spesies rumput laut meningkat seiring bertambahnya konsentrasi asam sulfat pada konsentrasi 1 vv sampai 3 vv. Nilai kandungan gula pereduksi dan efisiensi hidrolisis tertinggi ketiga jenis rumput laut pada proses hidrolisis konsentrasi asam sulfat 3 vv, sedangkan terendah pada proses hidrolisis konsentrasi asam sulfat 1 vv. Hidrolisis optimum Caulerpa racemosa pada konsentrasi asam sulfat 2 vv, Sargassum crassifolium pada konsentrasi asam sulfat 3 vv, dan Gracilaria salicornia pada konsentrasi asam sulfat 1 vv. 56

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Komposisi kimia Caulerpa racemosa, Sargassum crassifolium, dan Gracilaria salicornia sebagian besar adalah karbohidrat berupa serat kasar. Caulerpa racemosa memiliki karbohidrat berupa serat kasar lebih tinggi dibandingkan Sargassum crassifolium dan Gracilaria salicornia. Nilai kandungan gula pereduksi dan efisiensi hidrolisis ketiga spesies rumput laut meningkat seiring bertambahnya konsentrasi asam sulfat pada konsentrasi 1 vv sampai 3 vv. Nilai kandungan gula pereduksi dan persentase efisiensi hidrolisis tertinggi ketiga spesies rumput laut diperoleh pada konsentrasi asam sulfat 3 vv, sedangkan nilai kandungan gula pereduksi dan persentase efisiensi hidrolisis terendah diperoleh pada konsentrasi asam sulfat 1 vv. Hidrolisis optimum Caulerpa racemosa pada konsentrasi asam sulfat 2 vv, Sargassum crassifolium pada konsentrasi asam sulfat 3 vv, dan Gracilaria salicornia pada konsentrasi asam sulfat 1 vv. 57

5.2 Saran

Nilai kandungan gula pereduksi pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya karena konsentrasi padatan yang digunakan berbeda. Konsentrasi padatan pada penelitian sebelumnya sebesar 5 bv, sedangkan pada konsentrasi padatan yang digunakan pada penelitian ini sebesar 15 bv sehingga saran untuk penelitian proses hidrolisis asam selanjutnya sebaiknya menggunakan konsentrasi padatan sebesar 15 bv. Selain memiliki keunggulan nilai gula pereduksi dan efisiensi hidrolisis yang tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya penelitian ini juga memiliki kelemahan seperti penyimpanan sampel rumput yang terlalu lama. Penyimpanan sampel yang terlalu lama menyebabkan kerusakan struktur karbohidrat pada rumput laut sehingga penelitian ini juga menyarankan sebaiknya sampel rumput laut tidak disimpan terlalu lama agar mampu menghasilkan nilai gula pereduksi yang optimal.