Proses Pembuatan Asam Sulfat Encer

32 V 1 X M 1 = V 2 X M 2 ukuran 1 lt yang berbeda. Kemudian asam sulfat diencerkan dengan akuades hingga batas tera 1 lt pada tiap labu ukur dan dilakukan pengadukan agar terjadi proses homogenisasi. Pengenceran asam sulfat ditentukan dengan rumus : Keterangan : V 1 = Volume awal atau volume yang dipakai ml V 2 = Volume akhir atau volume yang dibutuhkan ml M 1 = Konsentrasi awal vv M 2 = Konsentrasi akhir vv

b. Hidrolisis Asam Sulfat

Hidrolisis asam sulfat pada rumput laut dilakukan menggunakan konsentrasi padatan sebesar 15 bv pada suhu 121 ˚C dan tekanan 1 atm selama 45 menit. Yoon et al. 2010 mengatakan hidrolisis asam sulfat optimum Gelidium amansii menggunakan konsentrasi padatan sebesar 15 bv. Setyaningsih et al. 2011 menambahkan hidrolisis asam sulfat optimum Sargassum sp dan limbah agar Gracilaria sp menggunakan konsentrasi padatan sebesar 15 bv pada suhu 121 ˚C dan tekanan 1 atm selama 45 menit. Sampel sebanyak 3 gr dimasukkan ke dalam botol selai. Sampel ditambahkan 20 ml asam sulfat encer 1, 2 dan 3 vv ke dalam botol selai pada tiap perlakuan dengan tiga kali ulangan. Botol selai dimasukkan ke dalam autoclave dan dilakukan proses hi drolisis pada suhu 121 ˚C dan tekanan 1 atm selama 45 menit. Sampel rumput laut hasil hidrolisis didinginkan dan dinetralkan menggunakan NaOH 20 vv. Rumput laut hasil hidrolisis disaring dengan pompa vakum dan corong bucheri berisi kertas saring yang telah dikeringkan dan telah diketahui berat keringnya hingga didapatkan cairan hidrolisat dan padatan tersuspensi. ………………………………….9 33

3.3.4 Uji Gula Pereduksi

Gula pereduksi merupakan gula yang mampu mereduksi dan mengubah gugus aldehid dan keton menjadi karboksilat. Uji gula pereduksi melalui tahapan proses persiapan pereaksi asam 3,5 dinitrosalisilat DNS, penentuan kurva standar asam 3,5 dinitrosalisilat DNS, dan penentuan kandungan gula pereduksi.

a. Persiapan Pereaksi Asam 3,5 Dinitro Salisilat DNS

Pereakasi asam 3,5 dinitro salisilat DNS dibuat dengan sebanyak 10,6 gr asam 3,5 dinitrosalisilat dan 19,8 NaOH dilarutkan ke dalam 1.416 ml akuades. Setelah itu, larutan ditambahkan 306 gr Na-K Tatrat, 7,6 gr fenol yang dicairkan pada suhu 50 ˚C dan 8,3 gr Na-Metabisulfit. Larutan diaduk hingga merata kemudian larutan dititrasi dengan HCl 0,1 N dengan indikator phenolphthalein.

b. Penentuan Kurva Standar

Penentuan kurva standar dibuat dengan mengukur absorbansi sampel untuk mengetahui nilai kandungan gula pereduksi glukosa pada selang 0,2-0,5 mglt, kemudian kadar gula pereduksi ditentukan dengan metode DNS. Hasil yang didapatkan kemudian diplotkan ke dalam grafik secara linear.

c. Penentuan Gula Pereduksi

Cara kerja yang digunakan dalam penetuan kadar gula pereduksi adalah cairan hidrolisat sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 ml pereaksi DNS. Setelah itu, larutan dihomogenisasi menggunakan alat vorteks. Larutan kemudian dipanaskan dalam gelas ukur yang berisi akuades selama 5 menit dan didinginkan pada suhu ruang. Absorbansi larutan tersebut diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm.