tidak akan memberikan menimbulkan sedimentasi yang berlebih sehingga kerugian Waduk Cirata akibat sedimentasi limbah KJA tidak terjadi.
9.4 Manfaat dari Pengurangan Kematian Ikan
Dengan penerapan hasil redesign kelembagaan Waduk Cirata, diharapkan dapat menciptakan keteraturan khususnya berkaitan dengan volume dan penataan KJA.
Kondisi perairan Waduk Cirata yang sudah tercemar saat ini yang melebihi daya dukung lingkungan terlihat dari kasus kematian massal ikan yang terjadi tiap tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perairan di Waduk Cirata sudah tidak memadai untuk budidaya dan pertumbuhan ikan. Berikut dalam Tabel 9.20 tersaji kerugian
akibat kematian ikan yang terjadi di Waduk Cirata selama kurun waktu 2001-2015.
Tabel 9.20 Estimasi kerugian akibat kematian ikan di Waduk Cirata tahun 2001-2015
Tahun Jumlah Ikan yang
Mati kg Jumlah Ikan yang Mati
ton Kerugian Rp
2001 1.120.000
1.120 11.200.000.000
2002 4.225.365
4.225 44.366.335.755
2003 3.776.690
3.777 41.638.003.943
2004 1.141.599
1.142 13.215.431.256
2005 2.461.386
2.461 29.918.300.667
2006 3.485.294
3.485 44.482.168.295
2007 5.123.713
5.124 68.662.659.912
2008 2.895.105
2.895 40.737.034.691
2009 3.958.809
3.959 58.489.636.959
2010 3.742.233
3.742 58.054.311.439
2011 4.222.269
4.222 68.776.318.693
2012 4.833.847
4.834 82.675.192.855
2013 4.762.370
4.762 85.525.315.406
2014 4.730.908
4.731 89.208.317.931
2015 4.802.862
4.803 95.093.384.672
Rata-rata 3.685.497
3.685 55.469.494.165
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat 2011; Widiastuti 2013; BP3UIH 2016
Berdasarkan data tersebut, rata-rata kematian ikan yang terjadi di Waduk Cirata adalah 3.685 tontahun dengan rata-rata kerugian mencapai Rp. 55.469.494.165 per
tahunnya. Jika kelembagaan Waduk Cirata dapat diterapkan dengan baik, kasus kematian ikan di Waduk Cirata diharapkan dapat dihindari sehingga petani KJA tidak
mengalami kerugian. Jumlah 12.000 merupakan jumlah ideal dimana KJA dapat beroperasi secara optimal dan tidak menyebabkan kejadian-kejadian yang
menimbulkan kerugian bagi petani KJA tersebut. Hilangnya kerugian yang diderita oleh petani KJA merupakan manfaat ekonomi dari berkurangnya jumlah KJA di
Waduk Cirata. Estimasi manfaat yang diterima dari hilangnya kerugian dari kematian ikan akibat berkurangnya KJA adalah sebesar Rp. 55.469.494.165 per tahun.
X. SIMPULAN DAN SARAN 10.1
Simpulan
Sesuai dengan tujuannya, kajian ini memfokuskan untuk menganalisis biaya manfaat kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata Provinsi Jawa Barat. Dari hasil
penelitian didapatkan simpulan sebagai berikut: 1.
Aturan main terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan Waduk Cirata sudah ada namun pelaksanaannya masih belum optimal. Berbagai hal yang ada hubungannya
dengan pengelolaan dan pemanfaatan Waduk Cirata telah diuraikan di dalam peraturan-peraturan yang ada, seperti stakeholder yang terlibat, peran masing-
masing stakeholder, koordinasi antara stakeholder, perizinan pemanfataan, pelestarian kawasan, larangan, pengawasan, sanksi, dan penegakan hukum.
Kurangnya koordinasi dan pemahaman stakeholder menjadi kendala tidak terealisasinya peraturan-peraturan tersebut di lapangan. Pengawasan yang masih
minim dan penegakan yang masih longgar menjadikan banyak terjadinya pelanggaran aturan main yang telah ada
2. Persepsi responden mengenai keberlanjutan Waduk yang ditinjau berdasarkan
dimensi ekonomi, ekologi, pengelolaan, dan pemanfaatan adalah bahwa Waduk Cirata saat ini dalam kondisi yang kurang berkelanjutan. Responden KJA
menyatakan bahwa dimensi pengelolaan menjadi dimensi dominan yang menyebabkan kurangnya keberlanjutan Waduk Cirata sedangkan responden non-
petani KJA menyatakan aspek sosial menjadi dimensi dominan yang harus mendapatkan perhatian lebih dari para stakeholder terkait
3. Desain kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata merupakan kelembagaan
multistakeholder body yang melibatkan banyak pihak. Kelembagaan eksisting yang sudah terbentuk de facto dalam faktanya belum mampu menjalankan
fungsinya dengan efektif. Kelembagaan yang sesuai dengan aturan main de jure tidak berjalan di lapangan. Koordinasi, pemahaman dari stakeholder, pengawasan,
dan penegakan hukum menjadi kunci penting dari implementasi redesign kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata untuk mewujudkan Waduk Cirata yang
berkelanjutan.
4. Estimasi biaya transaksi dari penerapan kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata
berdasarkan anggaran dari para stakeholder terkait adalah sebesar Rp 9.254.068.000,00 per tahun. Estimasi manfaat dari penerapan kelembagaan adalah
penghematan pengerukan sedimen yang berkisar Rp. 771.213.700,92 – Rp.
1.166.607.527,28 per tahun; pengurangan biaya pengerukan eceng gondok sebesar Rp. 1.098.000.000,00 per tahun; penurunan laju sedimentasi sebesar Rp.
2.748.651.743,00 per tahun; dan penurunan kematian ikan sebesar Rp. 55.469.494.165,00 per tahun.
10.2 Saran
Dari hasil penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperlukan analisis kelembagaan yang lebih komprehensif dengan menggunakan
indikator-indikator yang lebih terukur, salah satunya dengan mapping stakeholder mengenai masing-masing pengaruh, kepentingan, dan perannya. Analisis
kelembagaan menggunakan indikator dan parameter dilakukan sesuai dengan kerangka analisis kelembagaan.
2. Hasil redesign kelembagaan sebaiknya dilakukan uji kepada publik, untuk
mengetahui apakah kelembagaan tersebut dapat diterima oleh masyarakat dan bagaimana jika diterapkan di lapangan. Public hearing menjadi salah satu poin
penting dalam proses ujicoba kelembagaan
3. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap kendala koordinasi dalam
pelaksanaan kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata. 4.
Penelitian lanjutan mengenai biaya transaksi dengan menghitung keseluruhan biaya dalam proses redesign kelembagaan, mulai dari tahap persiapan ex-ante
hingga tahap penerapan ex-post. Estimasi biaya transaksi yang lebih realistis, dimana menghitung biaya sesuai kebutuhan, bukan hanya berdasarkan anggaran
dasri stakeholder semata
DAFTAR PUSTAKA
Allen D. 1999. Transaction Costs. Encyclopedia of law and economics volume I: the history and methodology of law and economics, eds. Boudewijn
Bouckaert and Gerrit de Geest [894-926]. Anhar FP. 2014. Estimasi Nilai kerugian Ekonomi Akibat Pencemaran Air di
Waduk Cirata Wilayah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Badan Konservasi Sumber Daya Air [BKSDA] Provinsi Jawa Barat. 2016. Rencana Kerja Tahun 2016. Bandung: BKSDA
Badan Pengelola Waduk Cirata [BPWC]. 2007. Laporan Kajian Sedimentasi Waduk Cirata. Bandung Barat: BPWC.
Badan Pengelola Waduk Cirata [BPWC]. 2010. Laporan Tahunan Badan Pengelola Waduk Cirata 2009. Bandung Barat: BPWC.
Badan Pengelola Waduk Cirata [BPWC]. 2011. Laporan Tahunan Badan Pengelola Waduk Cirata 2010. Bandung Barat: BPWC.
Badan Pengelola Waduk Cirata [BPWC]. 2013. Laporan Tahunan Badan Pengelola Waduk Cirata 2012. Bandung Barat: BPWC.
Badan Pengelola Waduk Cirata [BPWC]. 2014. Laporan Tahunan Badan Pengelola Waduk Cirata 2013. Bandung Barat: BPWC.
Balai Pelestarian Perikanan Perairan Umum dan Ikan Hias [BP3UIH]. 2016. Rencana Kerja Cirata Tahun 2016. Cianjur: BP3UIH.
Bogason P. 2000. Public Policy and Local Governance: Institutions in Postmodern Society. Cheltenham, UK: Edward Elgar.
Broomley DW. 1992. ‘The Commons, Common Property and Environmental
Policy ’. Environmental Resources Economics Volume 2 1: [1-17].
Coase R. 1937. ‘The Nature of the Firm’. Economica New Series Volume 4 No. 16:
[386-405]. Coase R. 1959.
‘The Federal Communications Commission’. Journal of Law and Economics Volume 2: [1-40].
Coase R. 1960. ‘The Problem of Social Cost’. Journal of Law and Economics
Volume 3: [1-44]. Crawford SES, Ostrom E. 1995. ‘A grammar of institution’. American Political
Science Review Volume 89: [582-600] Dietrich M. 1996.
‘Transaction Cost Economics and Beyond: Towards a New Economics
’. Journal of Economic Issues Volume 30: [324-327].
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat [DKP]. 2011. Laporan Tahunan Produksi Perikanan Darat dan Laut. Bandung: Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat [DKP]. 2013. Kajian Potensi
Lestari Usaha Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata Jawa Barat Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat.
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat [DISKANLUT]. 2016. Laporan Tahunan Kegiatan Perikanan Waduk Cirata. Bandung: DISKANLUT.
Dahlmann CJ. 1979. ‘The problem of externality’. Journal of Law Economics
Volume 22: [141-162]. Dolsak N, Ostrom E, 2003. The Commons in the New Millenium, Challenges, and
Adaption. London: Massachussets Institute of Technology. Dorfman, R. 1981. ‘The Meaning of Internal Rates of Return’. The Journal of
Finance Volume 36: [1011-1021]. Ekayani M. 2012. Comparison of Discourses in Global and Indonesian Media and
Stakeholders Perspective of Forest Fire. Goettingen Germany: Cuvillier Verlag.
Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fisher R. 1996. State and Local Public Finance Chapter 16 2
nd
Edition, Irwin. Furubotn E, Richter R. 1997. Institutions and Economic Theory: The Contribution
of the New Institutional Economics. Michigan: University of Michigan Press.
Hardin G. 1968. ‘The Tragedy of The Commons’. Journal Storage Science Volume
162 Nomor 3859: [1243-1248]. Hidayat A. 2010. Karakteristik SDAL, Klasifikasi SDAL, Eksternalitas, Urgensi
Kelembagaan dalam Pengelolaan SDAL, Wajah SDAL di Indonesia dan Cerminan
Kegagalan Kelembagaan
[Materi Kuliah
Ekonomi Kelembagaan]. Bogor: Program Pascasarjana IPB.
Keputusan Direksi PT. Pembangkitan Jawa-Bali Nomor 023.K020DIR 2014 tentang Penyempurnaan Organisasi Badan Pengelola waduk Cirata pada
PT. Pembangkitan Jawa-Bali. Keputusan Dirjen SDA No. 21KTPSD2014 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Pengoperasian Bendungan Kaskade Saguling, Cirata, dan Djuanda Jatiluhur.
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2002 tentang Pengembangan Pemanfaatan Perairan Umum, Lahan Pertanian dan Kawasan Waduk
Cirata.
Kiser dan Ostrom E. 1982. ‘The Three Worlds of Action: A Metatheoritical Synthesis of Institutional Approaches.’ Strategies of Political Inquiry, ed.
Elinor Ostrom [179-222]. Komarawidjaja W, Sukimin S, Arman E. 2005. Status Kualitas Air Waduk Cirata
dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Ikan Budidaya. Jurnal Teknik Lingkungan P3TL-BPPT Volume 6, Nomor 1 [268-273].
Krismono, Kartamihardja E., Nastiti A. 2001. Dampak Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung terhadap Peningkatan Unsur N dan P di Perairan
Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Volume 7 Nomor 2.
Lin JY. 1989. Contracting of Property Rights. Cambridge: Cambridge University Press.
Marinescu C. 2012. ‘Transaction Costs and Institutions Efficiency: A Critical
Approach ’. American Journal of Economics and Sociology, Volume 71,
Nomor 2 [254-275]. Marshall G. 1998.
‘A dictionary of sociology’. New York: Oxford University Press. Mburu J. 2002.
‘Collaborative Management of Wildlife in Kenya: An Empirical Analysis of Stakeholders
’. Socio-economic Studies on Rural Development Volume 130.
North D, Thomas R. 1976. The Rise of the Western World: A New Economic History. London: Cambridge University Press.
North, D. 1991. Institutions, Institutional Change and Economic Performance. New York: Cambridge University Press.
Oktaviani, D. 2015. Status Keberlanjutan Pengelolaan waduk Cirata Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor. Olson M. 1971. The Logic of Collective Action: Public Goods and The Theory of
Groups. Cambridge: Havard University Press. Ostrom E. 1990. Governing the Commons, The Evolution of Institutions for
Collective Action. USA: Cambridge University Press. Ostrom E. 1992. The Rudiments of A Theory of The Origins, Survival, and
Performance of Common-Property Institutions: Making the Commons Work: Theory, Practice, and Policy, San Francisco: ICS Press
Ostrom E, Gardner, R, dan Walker, J. 1994. Rules, Games, and Common-Pool Resources. USA: The University of Michigan Press.
Ostrom E. 2005. Understanding Institutional Diversity. Princeton: Princeton University Press.
Pejovich S. 1990. Economics of Property Rights: Towards a Theory of Comparative Systems. Boston: Kluwer Academic Publishers.