Redesign Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata
aturan main yang berlaku. Estimasi perhitungan biaya transaksi untuk sosialisasi menggunakan pendekatan dari anggaran pemerintah dan BPWC untuk melakukan
pertemuankoordinasi FGD, sekaligus meliputi sosialisasi dalam media cetak maupun elektronik mengenai kelembagaan Waduk Cirata. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa biaya sosialisasi adalah sebesar Rp. 242.000.000,00 per tahun dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 9.1 sebagai berikut.
Tabel 9.1 Biaya sosialisasi kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata No.
Komponen Biaya Total Rptahun
1 Biaya pertemuan FGD
144.000.000,00 2
Biaya sosialisasi di media cetak 33.000.000,00
3 Biaya sosialisasi di media elektronik
65.000.000,00 Total Biaya Sosialisasi
242.000.000,00
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
Biaya untuk FGD meliputi biaya transportasi, biaya konsumsi, dan biaya operasional sewa tempat, perbanyakan materi, dan lainnya. FGD biasanya dilakukan
secara rutin dalam beberapa bulan sekali, dan tidak menutup kemungkinan dilakukan FGD di luar jadwal rutin apabila ada masalah mendesak yang membutuhkan
penyelesaian segera. Biaya sosialisasi media cetak meliputi tarif iklan dalam sekali penerbitan di koran, dengan frekuensi tertentu setiap tahun. Biaya sosialisasi media
elektronik adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan iklan di radio dengan frekuensi jadwal tayang tertentu setiap tahun.
2. Biaya Pemantauan dan Pengawasan
Pemantauan dan pengawasan merupakan elemen penting dalam menjalankan kelembagaan di Waduk Cirata. Pemantauan dilakukan secara rutin untuk melihat
kualitas indikator-indikator penting yang ada di Waduk Cirata. Sedangkan untuk pengawasan, selama ini masih belum dilakukan secara optimal. Melihat kondisi
Waduk Cirata yang ‘chaotic’ pengawasan harus lebih diperhatikan agar aturan main dapat berjalan dengan baik. Khususnya terkait dengan KJA, pengawasan harus
dilakukan secara benar mengingat KJA di Waduk Cirata sudah overloaded dan tidak menutup kemungkinan akan semakin bertembah jumlahnya. Pengawasan dilakukan
dengan patroli rutin secara berkala, baik oleh pihak DPK Jabar, Dinas Perikanan Kabupaten, BPWC, maupun Satpol PP. Estimasi perhitungan biaya pemantauan
menggunakan pendekatan dari frekuensi patroli dan kebutuhan armada serta bahan bakar dalam melakukan patroli tersebut. Sedangkan biaya pengukuran indikator
mencakup biaya pengukuran kualitas air, biaya pengukuran kualitas udara, biaya pengukuran kualitas logam berat, dan biaya pengukuran kualitas ikan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa biaya pemantauanpengawasan kegiatan KJA di Waduk adalah sebesar Rp. 4.580.388.000,00tahun dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 9.2, 9.3,
dan 9.4 sebagai berikut.
Tabel 9.2. Biaya patroli KJA Waduk Cirata Frekuensi
patroli kalitahun
Jumlah armada per
patroli Biaya bahan bakar per
patroli Rp Total biaya patroli
Rptahun 96
8 5.466.000
4.197.888.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
Tabel 9.3. Biaya pengukuran indikator di Waduk Cirata No.
Komponen biaya Total Rptahun
1 Biaya pengukuran kualitas air
127.500.000 2
Biaya pengukuran kualitas udara 89.000.000
3 Biaya pengukuran logam berat
71.500.000 4
Biaya pengukuran kualitas ikan 94.500.000
Total Biaya Pengukuran Indikator 382.500.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
Tabel 9.4. Biaya pemantauan dan pengawasan kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata No.
Komponen biaya Total Rptahun
1 Biaya patroli
4.197.888.000 2
Biaya pengukuran indikator 382.500.000
Total biaya pemantauan dan pengawasan 4.580.388.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
Biaya pengukuran kualitas air meliputi tarif pengambilan sampel air, tarif pengukuran dengan instrumen, tarif analisis laboratorium, dan tarif penyusunan
laporan hasil pengukuran kualitas air. Dalam melakukan pengukuran kualitas air, pihak BPWC maupun DKP dibantu oleh pihakrekanan yang berpengalaman. Biaya
pengukuran kualitas udara meliputi tarif pengambilan sampel, tarif analisis sampel, dan tarif penyusunan laporan hasil pengukuran kualitas udara.Biaya pengukuran logam
berat mencakup biaya untuk pengambilan sampel, analisis sampel, penyusunan laporan, dan tindak lanjut perbaikan. Biaya pengukuran kualitas ikan meliputi tarif
pengambilan sampel, pengujian di laboratorium, dan penyusunan laporan danatau penerbitan sertifikat.
3. Biaya PenertibanPenegakan Hukum
Dalam aturan main telah disebutkan bahwa kuota untuk KJA di Waduk Cirata adalah 12.000 petak KJA. Namun faktanya, jumlah KJA sudah sangat berlebihan
sehingga mempengaruhi kondisi ekologi Waduk Cirata. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa tindakan yang tegas, bukan tidak mungkin bahwa Waduk Cirata akan mengalami
‘pensiun dini karena sudah tidak mampu beroperasi untuk memenuhi fungsi utama sebagai PLTA. Dengan demikian KJA harus ditertibkan demi kepentingan bersama
dan keberlanjutan Waduk Cirata. Penertiban KJA yang melebihi batas maksimum merupakan sebuah langkah untuk menciptakan keteraturan di Waduk Cirata.
Penertiban KJA meliputi komunikasi personal maupun penarikan KJA ke pinggir
waduk. Biaya penarikan KJA melibatkan jumlah KJA yang harus ditertibkan dan biaya penarikan per petak KJA Dalam penerapan kelembagaan ini diharapkan bahwa jumlah
KJA dapat sesuai dengan peraturan yang ada sebelumnya, yaitu 12.000 KJA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang diperlukan untuk penertiban KJA adalah
Rp. 3.053.625.000,00 sebagaimana tersaji dalam Tabel 9.5 dan 9.6 sebagai berikut.
Tabel 9.5 Biaya penarikan KJA Waduk Cirata Jumlah KJA yang
harus ditertibkan petaktahun
Satuan biaya untuk menarik KJA
Rppetak Total biaya penarikan KJA
Rptahun 7.185
400.000 2.874.000.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
Tabel 9.6. Total biaya penertiban KJA di Waduk Cirata Total biaya penarikan
KJA Rptahun Total biaya
komunikasi personal Total biaya penertiban KJA
Rptahun 2.874.000.000
179.625.000 3.053.625.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
4. Biaya Koordinasi
Koordinasi dilakukan diantara para stakeholder danatau lembaga dalam rangka pengelolaan Waduk Cirata. Koordinasi menjadi hal yaang snagat penting dalma
pengelolaan Waduk Cirata dikarenakan banyaknya pihak yang terlibat di dalamnya, baik dalam collective choice level maupun operational level. Koordinasi bisa dilakukan
secara tatap muka langsung ataupun dengan menggunakan media komunikasi lain. Estimasi biaya koordinasi didapatkan dengan mengakumulasikan biaya yang
dikeluarkan
lembaga untuk
rapatpertemuan rutin,
kunjungan antar
lembagastakeholder, serta komunikasi. Hasil penelitian menunjukka bahwa estimasi biaya koordinasi dalam menjalankan kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata adalah
sebesar Rp. 174.000.000 per tahun sebagaimana tersaji dalam Tabel 9.7 sebagai berikut.
Tabel 9.7. Biaya koordinasi dalam pengelolaan Waduk Cirata No.
Komponen Biaya Total Rptahun
1 Biaya rapatpertemuan rutin
66.000.000 2
Biaya kunjungan antar stakeholderlembaga 48.000.000
3 Biaya komunikasi
60.000.000 Total biaya pemeliharaan
174.000.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
5. Biaya Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan untuk peralatan agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dalam tujuannya untuk menjalankan kelembagaan sehingga
jumlah KJA dapat sesuai dengan kuota, biaya pemeliharaan meliputi biaya untuk perawatan peralatan patroli dan biaya perawatan peralatan lainnya yang mendukung.
Biaya pemeliharaan meliputi biaya perawatan sarana dan prasarana waduk dan perawatan peralatan untuk operasional. Estimasi didapatkan menggunakan anggaran
dari stakeholder terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang diperlukan untuk pemeliharaan adalah Rp. 1.204.055.000,00 sebagaimana tersaji dalam Tabel 9.8
sebagai berikut.
Tabel 9.8. Biaya pemeliharaan Waduk Cirata No.
Komponen Biaya Total Rptahun
1 Biaya perawatan peralatan patroli
570.000.000 2
Biaya perawatan peralatan lain 284.055.000
Total biaya pemeliharaan 1.204.055.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
6. Biaya Pembinaan dan Pelatihan Petani KJA
Pembinaan dan pelatihan usaha diberikan kepada petani KJA yang termasuk dalam kuota KJA dan memiliki izin KJA secara lengkap. Pembinaan dan pelatihan usaha ini
dilakukan secara rutin dengan harapan dapat mencetak kader petani KJA yang dapat menularkan ilmunya kepada petani KJA lain serta dapat memberdayakan masyarakat
di sekitarnya. Biaya pembinaan dan pelatihan petani KJA ini hanya diperuntukkan bagi 12.000 KJA sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini merupakan wujud tanggung
jawab stakeholder terkait kepada petani KJA yang telah memenuhi syarat. Petani KJA akan dibina dan dilatih secara rutin agar produktivitas mereka terjaga dan usaha KJA
mereka stabil. Biaya pembinaan dan pelatihan ini selain pembinaan rutin juga mencakup biaya pelatihan usaha bagi para petani KJA. Estimasi biaya pembinaan dan
pelatihan berdasarkan hasil penelitian adalah Rp. 350.000.000,00 sebagaimana tersaji dalam Tabel 9.9 sebagai berikut.
Tabel 9.9. Biaya pembinaan dan pelatihan dalam pengelolaan Waduk Cirata No.
Komponen Biaya Total Rptahun
1 Biaya Pembinaan Rutin
225.000.000 2
Biaya Pelatihan Usaha 125.000.000
Total Biaya Pembinaan dan Pelatihan 350.000.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016
7. Biaya Administrasi
Biaya administrasi diperuntukkan bagi KJA yang memenuhi syarat. Pihak BPWC maupun DPK dapat memberikan identitas kepada 12.000 KJA agar dapat dikenali dan
dikendalikan sesuai dengan aturan main yang berlaku. Estimasi biaya untuk administrasi ini adalah Rp. 420.000.000,000 yang mencakup biaya perizinan KJA dan
biaya administrasi operasional lain. Identitas bagi petani KJA yang memiliki izin dapat berupa stiker yang ditempel di konstruksi KJA atau bendera yang dipasang di sekeliling
KJA. Biaya administrasi operasional lain meliputi biaya yang dikeluarkan oleh stakeholderpemerintah terkait administrasi yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan dalam menjalankan kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata. Estimasi biaya administrasi seperti tersaji dalam Tabel 9.10 berikut.
Tabel 9.10 Biaya Administrasi dalam Pengelolaan Waduk Cirata No.
Komponen Biaya Total Rptahun
1 Biaya Administrasi Perizinan KJA
300.000.000 2
Biaya Administrasi Operasional Lain 120.000.000
Total Biaya Administrasi 420.000.000
Sumber: Komunikasi personal BPWC dan BP3UIH Provinsi Jawa Barat 2016