Ibu NY TAS menjelaskan lebih lanjut bahwa kemampuan yang dimiliki Kepala Sekolah dalam hal manajemen sekolah juga berpengaruh terhadap bantuan
yang diberikan kepada TAS untuk mengurusi administrasi sekolah dan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan TAS juga
dalam melaksanakan administrasi sekolah. Jika kepala sekolah tidak mampu mengarahkan dan membimbing TAS dalam hal administrasi sekolah maka akan
berpengaruh pada kinerja dan hasil kerja TAS. Oleh sebab itu, kemampuan dalam hal manajemen sekolah harus dimiliki oleh setiap Kepala Sekolah.
Ibu NY menjelaskan lebih lanjut bahwa penyediaan sarana prasarana kerja sangat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan administrasi sekolah. Jika
sarana prasarana tidak dalam keadaan baik dan siap pakai maka akan menghambat pekerjaan TAS. Selain itu dengan adanya penyediaan sarana kerja, menunjang
peningkatan kompetensi TAS dalam megembangkan keterampilannya, sebagai contoh dengan penyediaan komputer dan aplikasi administrasi sekolah maka
komputer dan aplikasi tersebut dapat menjadi media belajar bagi TAS. Secara otomatis keterampilan dan pengetahuan TAS juga akan meningkat.
h. Faktor-faktor yang MempengaruhiProfesionalitas TAS di SD Jejeran
Peneliti menemukan beberapa faktor yang berperan terhadap profesionalitas
TAS di SD Jejeran ada empat yaitu menghindari teguran dari kepala sekolah, motivasi, kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana sekolah. Berikut
adalah data dan informasi yang diperoleh peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalitas TAS di SD Jejeran:
147
Motivasi dalam diri TAS berperan terhadap peningakatan profesionalitas TAS, hal ini serupa dengan penjelasan Bapak MM TAS yaitu Tugas Pokok dan
Fungsinya TUPOKSI adalah melaksanakan administrasi sekolah, karena kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya tersebut TAS tetap bekerja dengan
sungguh-sungguh dan senang hati meskipun beban kerjanya banyak dan jika ada lemburan tidak ada uang lelah atau insentif. Pernyataan ini sesuai dengan
penjelasan Bapak MM TAS tentang motivasi TAS, yaitu: “Tugas dan tanggung jawab saya adalah melaksanakan administrasi
sekolah, karena kesadaran akan tugas dan tanggung jawab tersebut, maka sayaharus bekerja dengan sungguh-sungguh dan senang hati meskipun
beban kerjanya banyak dan jika ada lemburan tidak ada uang lelah atau insentif.” catatan transkip wawancara 6.15
Bapak MM TAS menambahkan bahwa untuk menghindari teguran karena tidak bisa mengerjakan tugas administrasi sekolah maka TAS harus bekerja
dengan penuh tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsinya serta melakukan usaha peningkatan pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan
administrasi sekolah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Bapak MM TAS menjelaskan lebih lanjut bahwa kemampuan yang
dimiliki Kepala Sekolah dalam hal manajemen sekolah juga berpengaruh terhadap bantuan yang diberikan kepada TAS untuk mengurusi administrasi sekolah dan
berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan TAS juga dalam melaksanakan administrasi sekolah. Jika kepala sekolah tidak mampu
mengarahkan dan membimbing TAS dalam hal administrasi sekolah maka akan berpengaruh pada kinerja dan hasil kerja TAS. Oleh sebab itu, kemampuan dalam
hal manajemen sekolah harus dimiliki oleh setiap Kepala Sekolah.
148
Bapak MM menjelaskan lebih lanjut bahwa penyediaan sarana prasarana kerja sangat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan administrasi
sekolah.Jika sarana prasarana tidak dalam keadaan baik dan siap pakai maka akan menghambat pekerjaan TAS. Selain itu dengan adanya penyediaan sarana kerja,
menunjang peningkatan kompetensi TAS dalam megembangkan keterampilannya, sebagai contoh dengan penyediaan komputer dan aplikasi administrasi sekolah
maka komputer dan aplikasi tersebut dapat menjadi media belajar bagi TAS. Secara otomatis keterampilan dan pengetahuan TAS juga akan meningkat.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Profesionalitas TASM di SDMI Se-Kecamatan Pleret
Profesionalitas Tenaga Administrasi SekolahMadrasah TASM dibangun melalui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata diperlukan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Wujud profesionalitas TASM adalah memiliki kemampuan untuk melaksanakan administrasi sekolah seperti yang dinyatakan
dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi SekolahMadrasah. Pada Permendiknas No. 24 Tahun 2008 dinyatakan TASM
dikatakan profesional jika delapan komponen kegiatan administrasi sekolahmadrasah telah mampu dilaksanakan oleh TASM meliputi 1
administrasi kepegawaian, 2 administrasi keuangan 3 administrasi sarana dan prasarana, 4 administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, 5 administrasi
persuratan dan pengarsipan, 6 administrasi kesiswaan, 7 administrasi kurikulum, 8 menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK pada kegiatan
149
administrasi.Informasi dan Komunikasi TIK untuk melaksanakan administrasi sekolah.
Secara rinci dengan mengacu pada Permendiknas No 24 Tahun 2008 dan diskusi yang dilakukan peneliti dengan dosen pembimbing expert judgement,
maka profesionalitas Tenaga Administrasi SekolahMadrasah dapat diklasifikasikan menjadi empat tingkatan, sebagai berikut:
1. Profesional. TASM dikatakan profesional jika 8 komponen kegiatan
administrasi sekolahmadrasah terpenuhi. 2.
Cukup Profesional. TASM dikatakan cukup profesional jika 4-7 komponen kegiatan administrasi sekolahmadrasah dilaksanakan.
3. Kurang Profesional. TASM dikatakan profesional jika 1-3 komponen
kegiatan administrasi sekolahmadrasah dilaksanakan. 4.
Tidak Profesional. TASM dikatakan profesional jika tidak melaksanakan kegiatan administrasi sekolahmadrasah.
Berdasarkan hasil penelitian, maka profesionalitas TASM di SDMI Se- Kecamatan Pleret dapat dijelaskan pada bagian di bawah ini.
150