Iklim Kerja Faktor Eksternal

9. Kejelasan organisasi, yaitu kejelasan visi, misi, tujuan dan filosofi organisasi, sehingga karyawan dengan sadar sangat mengetahui akan dibawa kemanakah organisasi ini, karyawan tidak lagi bingung dengan arah dan tujuan organisasi.

c. Sarana Prasarana Kerja

Salah satu komponen penting di sekolah yang dapt menunjang profesionalitas TASM dalam melaksanakan administrasi sekolah adalah sarana- prasarana. Menurut Siagian 2001:69, yang dimaksud dengan sarana kerja adalah segala jenis peralatan yang dimiliki oleh organisasi dan dipergunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka mengemban misi organisasi yang bersangkutan. Penyediaan sarana-prasarana kerja dimaksudkan untuk menunjang kegiatan sekolah agar mencapai hasil yang optimal. Hasil yang optimal tersebut berupa merupakan prestasi kerja bagi sekolah termasuk di dalamnya TASM yang terlibat. Karena dengan adanya sarana prasarana yang memadai dapat menciptakan hasil kerja lebih cepet, efektif dan efisien. Menurut Moenir 1990:119, sarana pelayanan kerja adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utamapembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasikerja itu. Sedangkan fungsi sarana kerja, yaitu antara lain: 1 Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapatmenghemat waktu; 2 Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa; 3 Kualitas produk yang lebih baikterjamin; 4 Ketepatan susunan dan stabilitas ukuran terjamin; 5 Lebih 42 mudahsederhana dalam gerak para pelakunya; 6 Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang yang dilayani; 7 Menimbulkan perasaan puas pada orang-orang yang dilayani. Sarana kerja yang ada harus senantiasa dipelihara sesuai dengan standar,prosedur, dan metodenya serta dijaga kesiapgunaannya ready for use, sebabkalau tidak maka gangguan pada sarana kerja dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan akibatnya dapat menghambat proses pelayanan kepada masyarakat. Moenir 1990:120, sarana kerja ditinjau dari beberapa segi, yaitu : 1. Sarana kerja ditinjau dari segi kegunaannya utilization terbagimenjadi tiga golongan, yaitu: a Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang menjadi barang lain yang berlainan fungsi dan gunanya. b Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat bantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkitkan dan menambah kenyamanan dalampekerjaan. c Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan 2. Peralatan kerja bila ditinjau dari segi perannya terdiri atas dua jenis,yaitu : a Peralatan kerja tunggal guna single purpose equipment, yaituberupa peralatan yang hanya dipakai untuk satu jenis peran, misalnya mesin 43 tulis manual yang hanya dapat digunakan untuk mengetik,tidak dapat digunakan untuk kepentingan lain b Peralatan kerja serba guna multi purpose equipment, yaituperalatan yang dapat dipakai untuk bermacam-macam peran,misalnya personal computer PC yang dapat dipakai untukmembuat suratdaftar word processor, membuat bermacam-macam grafik, menyimpan dataarsip data processing filling, analisa data data analizing, berkomunikasi dengan PC lain parallel communication

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian sejenis yang berkaitan tentang pembinaan profesional tenaga administrasi sekolahmadrasah sangat jarang peneliti temukan. Peneliti hanya menemukan penelitian yang berkaitan dengan pembinaan profesional guru, meskipun demikian pembinaan profesional tenaga administrasi sekolahmadrasah juga merupakan salah satu bagian dari pembinaan tenaga kependidikan. Salah satu penelitian yang berkaitan dengan pembinaan tenaga kependidikan yang menjadi rujukan oleh peneliti yaitu penelitian Mohamad Nanang Rofi’u pada tahun 2003 yang berjudul “Hubungan Sistem Pembinaan Profesional Guru dengan Kinerja Guru SD di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung”. Mohamad Nanang Rofi’u pada penelitiannya menyimpulkan antara lain bahwa: 1. Sistem pembinaan profesional guru SD yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung yaitu pembinaan akademik, pembinaan personil, dan pembinaan administratif. Pembinaan 44 akademik meliputi pembinaan dalam penguasaan landasan pendidikan, penguasaan bahan pengajaran, penilaian hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, pelaksanaan bimbingan dan penyuluhankonseling serta pelaksanaan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. Pembinaan personil seperti pembinaan pengembangan kepribadian serta pembinaan interaksi dan komunikasi. Sedangkan pembinaan administrastif adalah pembinaan terhadap pelaksanaan sistem administrasi di sekolah atau kelas. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan profesional terhadap kinerja guru antara lain motivasi dan kompensasi.

H. Kerangka Berpikir

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Salah satu tugas kepala sekolah adalah memastikan bahwa administrasi sekolah dapat dilaksanakan dengan baik dalam rangka menunjang pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat, penyusunan rencana kerja sekolah, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaporan kinerja sekolah. Tugas-tugas administrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik apabila sekolah memiliki Tenaga Administrasi SekolahMadrasah TASM yang memenuhi standar, seperti tertuang dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi SekolahMadrasah. 45 Sejalan dengan hal tersebut maka kepala sekolah dituntut dapat memberikan pembinaan kepada TASM agar TASM dapat bekerja memberikan performa yang baik dan memuaskan. Selain itu mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang semakin pesat serta tuntutan publik dan pekerjaan yang semakin kompleks maka TASM harus dapat menyesuaikan perubahan tersebut. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk dapat meningkatkan profesional sumber daya manusia adalah pembinaan. Mengingat pentingnya pembinaan dalam rangka peningkatkan profesionalitas TASM maka yang harus diperhatikan pembinaan TASM harus berbasis kebutuhan. Kepala sekolah dapat menganalisis kebutuhan pembinaan tersebut berdasarkan deskripsi tugas pokok dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban TASM. Apabila program pembinaan dibuat berbasis kebutuhan maka pembinaan yang dilakukan tidak sia-sia dan dapat meningkatkan profesionalitas TASM. Meningkatnya kompetensi dan pelayanan TASM maka secara otomatis ikut membantu kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.

I. Pertanyaan Penelitian

Penelitian tentang pembinaan profesionalitas tenaga administrasi sekolahmadrasah dibatasi pertanyaan penelitian di bawah ini: 1. Bagaimana kondisi profesionalitas TASM di SDMI Se-Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul? a. Apa deskripsi tugas BapakIbu sebagai TASM? 46