Limitasi Metodologi triangulasi dalam data analisis kualitatif

213 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional V, Tahun 2015 publiknya - public affairs Putnam, Robert et al. 1993; 1995a; 1995b; 2000. Proses uji partisipasi ini, dilakukan dengan menggunakan 3 dimensi: intensity ke-partisipasi-an secara aktif vs. pasif; scope luas-besar Vs. Beberapa afiliansi and type bertujuan non-politik Vs. Politik. Dalam konteks ini, Putnam mengasosiasikan sumber utama dari terbentuknya sosial kapital adalah kepercayaan sosial yang sejalan dengan terbentuknya social networks dan civic engagement . Dikatakan sebagai green social capital , dikarenakan aktifitas yang dilakukan bertujuan untuk membangun sebuah nilai ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

3. METODE PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai efektifitas komunikasi politik strategik dalam menerapkan model demokrasi deliberasi guna menciptakan produk kebijakan publik yang berkualitas dan aplikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang menfokuskan pada proses pengkonstruksian realitas dengan pendekatan ontologis dalam memahami maknanya. 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan suatu tipe penelitian grounded research approach Barney Glaser Anselm Strauss karena sifat penelitiannya yang menemukan teori dari kajian empiris. Dalam hal ini, kemampuan membuat kerangka kerja konseptual dalam komunikasi strategik secara efektif dianggap sebagai yang krusial, kritis, dan spesifik. Ini dikarenakan peneliti ingin menemukan mekanisme komunikasi strategik yang tepat dan efektif dalam memberdayaan aktor-aktor politik didalamnya masyarakat, eksekutif dan legislatif dalam meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab yang sama dalam memutuskan sebuah rancangan kebijakan yang menjadi tujuan politik bersama bagi peningkatan kesejahteraan berbangsa dan bernegara. Akhirnya tentu saja akan berdampak pada kepedulian dan integrasi kehidupan mereka pada nilai-nilai ideologi, budaya, integritas, kehidupan perpolitikan di Indonesia. Metode ini bertujuan untuk mempersempit fokus penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan kondusif dan lancar. Misalnya, untuk meneliti efektifitas komunikasi strategik yang dijalankan dalam menghasilkan kesepahaman yang sama dalam penerapan model demokrasi deliberasi yang terkonstruksi. Sebuah teknik komunikasi dalam konteks apapun, tentu saja harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan need dari masyarakatnya, yang akan menjadi landasan content isi dalam menentukan langkah pemasaran yang tepat untuk meningkatkan pemberdayaan di tiap pelaku politik didalamnya. Untuk itu tentu saja harus dilakukan observasi untuk mengenal lebih dekat kondisi dan situasi atau latar alamiah perilaku masyarakat tersebut. Penelitian yang deskriptif ditujukan untuk membuat gambaran secara terperinci mengenai situasi, perilaku, aktivitas, dan pekerjaan manusia. Dalam hal ini yang akan dideskripsikan adalah aktivitas program kerja frame work dari kegiatan Komunikasi Strategik yang akan diterapkan nantinya. Hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk kepentingan para pendidik, masyarakat, pelaku politik di masa datang. Metode riset dikemukakan jelas dan sistematis sesuai keperluan. Dalam metode riset, dikemukakan pula peran masing-masing aktor yang sedang diteliti, baik dari pihak pemerintahah maupun pasar yang memiliki dampak dari program ini. Jelaskan adanya peningkatan internal reflection didalam diskursus-diskursus publik yang dijalankan. Dalam hal ini, kemampuan membuat kerangka kerja dari program pemasaran produk politik Kebijakan Publik secara efektif dianggap sebagai yang krusial, kritis, dan spesifik. Ada pun penelitian akan memfokuskan pada analisa dan mengobservasi pola-pola argumentasi yang terjadi dialamnya yang dilakukan dalam bentuk sesi panel dan diterapkan kedalam empat proses tahapan, yang didasari atas Mefalopulos, Paolo, 2008: 83-85:

3.2. Limitasi

studi kasus dan cara mengatasinya Hal yang berkaitan dengan masalah generalisability atau transferability dari sebuah studi kasus tunggal dapat diatasi dengan mengutamakan desain penelitian dan seleksi metodologi yang dilandasi dasar yang kuat. Salah satu cara untuk memastikan hal tersebut adalah dengan melakukan tes validasi dengan metodologi triangulation Johnson and Christensen, 2004; Patton, 2002.

3.3. Metodologi triangulasi dalam data analisis kualitatif

Analisis penelitian akan dilaksanakan menggunakan pendekatan: Kualitatif: 1 language, object, act analysis, 2 network analysis, and 3 stakeholder analysis. 214 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional V, Tahun 2015 Metode analisis diatas dikombinasikan berdasarkan kerangka kerja dan urutan langkah sebagaimana berikut ini: 1. Tahapan Communication – Based Assement CBA : a. Didasari atas penerapan model deliberative , untuk mendukung proses inovasi diffusi pada perubahan sikap sosial, perubahan sosial, yang dilakukan melalui Sesi panel Diskursus dan pelatihan dengan sejumlah rangkaian pemberdayaan yang difasilitasi atas isu kesejahteraan sosial. b. Pastikan bahwa masyarakat yang diberdayakan monitoring evaluation memutuskan kapan dan apa yang perlu dirubah action . CBA membantu mengidentifikasi stakeholder utama dalam project ini. 2. Tahapan Desain Komunikasi Strategik, mengarahkan proses transformasi yang ditemukan pada CBA sebagai masukan dalam membuat desain strategisnya a. Tahapan Komunikasi untuk Terapan implementation , aktivitas pelaksanaan rencana kerja yang dibuat sebelumnya yang perlu diatur dan dimonitoring penerapannya. b. Tahapan Komunikasi untuk Monitoring dan Evaluasi, untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari intervensi komunikasi yang diterapkan. 3. Pada Tahapan Penelitian kualitatif tahapan akhir dapat bergerak ke depan dan ke belakang selama prosesnya berlangsung, tapi bisa juga bergerak menuju pada sebuah akhir, membangun langkah menuju ke sebuah kesimpulan di setiap tingkatnya Kegiatan penelitian ini dimulai dengan sebuah perluasan dari sesuatu yang menarik bagi peneliti yaitu efektifitas social political marketing nya, kemudian mempersempit hal tersebut yaitu pada isi pesan, media yang digunakan, dan respon komunikannya sampai peneliti dapat mencapai fokus penelitian yang ketat yaitu pada bagaimana lembaga mengemas teori-teori manajemen komunikasi dan sosiologi secara efektif dan efisien untuk merubah sikap dan sosial masyarakatnya. Tujuan utama dalam penggunaan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Dengan tersedianya identifikasi masalah tersebut, dilakukan analisis. Dengan cara kerja di atas, awal proses metode kajian ini mengadopsi proses induktif guna melengkapi fakta dan data yang ada. Kemudian dilanjutkan dengan proses deduktif guna membuat pemaknaan atas fakta-fakta dan data, berkaitan dengan digunakannya perspektif strategik Komunikasi, yang bertumpu pada Teori Empiris bercorak kekayaan data yang dianalisa melalui pendekatan komprehensif yang melihat dari pemanfaatan teori dalam mendukung pelaksanaan kerja secara efektif dan effisien, yang mengacu pada hasil. Hasil yang diperoleh dipetakan kedalam kategori problematikanya dalam perspektif Strategik Komunikasi, yang di narasikan dan visualisasikan dalam bentuk laporan, untuk kemudian di sosialisasikan secara simultan antara pemerintah dan pasar industri dan masyarakat, sehingga dapat membentuk sebuah konsensus dan solidaritas.

3.4. Rancangan Penelitian Kualitatif